Hikmah Abdul Hamid Husain
Allaah SWT tidak pernah tidur. Setiap kezoliman, kejahatan, kesulitan dan siksaan yang ditimpakan kepada hamba Allaah, Allaah akan kembalikan membakar para pelakunya.
Dan jika tidak dihentikan, maka Allaah akan mengazab lebih dahsyat lagi.Inilah yang telah terjadi pada umat Nabi-nabi terdahulu sebagai pembelajaran bagi umat berikutnya.
Allaah SWT telah menegaskan akan menghanguskan lebih dahsyat lagi kepada mereka yang menghanguskan hamba Nya.
Allaah SWT berfirman:
فَاَصَابَهَاۤ اِعۡصَارٌ فِيۡهِ نَارٌ فَاحۡتَرَقَتۡؕ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمُ الۡاٰيٰتِ لَعَلَّكُمۡ تَتَفَكَّرُوۡنَ
“Lalu kebun itu ditiup angin kencang yang membawa kobaran api, sehingga terbakar semua. Demikianlah Allaah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkannya.” (QS Al-Baqarah, Surah ke 2, Ayat 266. Halaman 45)
2. Kesombongan, keangkuhan dan kejahatan yang ditimpakan ke orang, pasti Allaah SWT akan kembalikan lagi kepada para pelakunya.
Rasuulullaah SAW bersabda:
عن أبي قلابة، قال: قال رسول الله ﷺ:
“البر لا يبلى والإثم لا ينسى والدَّيّانُ لا يموت، فكن كما شِئْتَ كَما تَدِينُ تُدانُ”( رواه البيهقى)
“Kebaikan itu tidak pernah pudar. Dosa itu tidak akan dilupakan, dan Allaah Tuhan Yang Mengadili itu tidak akan Mati.
Maka lakukanlah apa yang engkau kehendaki. Namun, bagaimana kamu lakukan, begitulah kamu akan diperlakukan”. (Hadits Riwayah Al Baihaqi).
3. Kematian semestinya menyadarkan
Ammar bin Yasir RA menuturkan:
كفى بالموت واعظا، وكفى باليقين غنى، وكفى بالعبادة شغلا.
“Kafaa bil mauti waa’i-dzon,
wa kafaa bil yaqiini ghinan,
wa kafaa bil ‘ibaadati syughulan”
Artinya:
“Cukuplah kematian sebagai peringatan, cukuplah keyakinan sebagai kekayaan, dan cukuplah ibadah sebagai kesibukan”.
(Kitab Tazkiyatun Nafs : 65).
Catatan
1. Ayat Suci tersebut di atas sangatlah tegas bahwa Allaah SWT akan Menghanguskan istana istana, taman, kebun dan apa saja yang mereka banggakan, jika mereka terus berbuat kejahatan atas hamba Nya yang terzolimi.
2. Akan ada peringatan 1 kali atau 2 kali tiap tahunnya: Secara rutin, setiap tahun, sekali atau dua kali Allaah SWT memberi “warning”, peringatan, agar manusia tidak bertambah jauh menyimpang, tersesat dan merusak tatanan kehidupan orang banyak.
Dan apabila manusia, masih juga terus nakal, menyimpang dari jalan Tuhan, seperti maraknya kemaksiatan, pesta minuman keras, kemungkaran, kawin sejenis, seks bebas, LGBT, jual beli hukum, perzinahan, korupsi, penipuan, kecurangan dalam timbangan dan ukuran, kesewenang wenangan dalam menguasai atau menyerobot batas tanah, apalagi menyiksa orang lain, maka akan terjadi “peringatan” berupa berbagai kejadian alam, seperti kebakaran luas, gempa, angin kencang, longsor, gunung meletus, banjir besar dll sesuai skala besar nya kemaksiatan yang dilakukan secara berjamaah dan terang terangan.
3. Allaah SWT akan memberi WARNING, peringatan setiap 6 bulan atau sekali dalam setahun agar manusia kembali sadar, tertib, bertaubat dan memperbaiki diri. Skala musibah, gempa, peringatan itu sesuai kemungkaran, kezoliman dan kemaksiatan yang dilakukan secara terang terangan.
Allaah SWT berfirman:
بسم الله الرحمن الرحيم.
اولا يرون انهم يفتنون فى كل عام مرة او مرتين ثم لا يتوبون ولا هم يذكرون .
(التوبة ٩ الاية ١٢٦).
“Apakah mereka, tidak memperhatikan bahwa Allaah menguji mereka sekali atau 2 kali setiap tahun, namun mereka tidak juga bertobat dan tidak pula mengambil pelajaran” (QS At-Taubah, Surah ke 9, ayat 126, halaman 207).
Jika tidak juga sadar dan kembali ke jalan yang benar, jalanNya Tuhan, taat pada aturan Allaah, maka Allaah SWT akan memberikan peringatan yang lebih keras lagi.
4. Peringatan yang semula hanya bersifat lokal seperti Tha’uun atau virus, wabah penyakit, kobaran api yang melahap semua, tzunami, gempa, banjir bandang, angin kencang dan taufan, Allaah akan memberi peringatan yang lebih dahsyat lagi yang bersifat pandemic yang bersifat global, sesuai skala kemaksiatan yang dilakukan secara berjamaah.
Contoh nyata adalah peringatan keras terhadap ummatnya Nabi Luth AS yang sudah beberapa kali diingatkan agar menghentikan seks bebas, penyimpangan seks (maaf: melalui anus) atau laki laki mengawini sesama laki laki, LGB, namun tetap saja marak dan terang terangan, maka Allaah SWT membalikkan Bumi keatas dan Langit ke bawah.
5. Banyak lagi kisah kisah nyata yang menimpa ummat terdahulu yang diungkapkan dalam Al Quran dan Hadits Rasuulullah SAW agar menjadi pelajaran bagi Ummat Rasuulullaah, Muhammad SAW.
6. Agar tidak terjadi musibah pada ummat ini, maka mari kita tingkatkan kesalehan, ketaatan dan ibadah kita, tambah mendekat kepada Allaah, dan memperbanyak istighfar dan doa, serta tidak ikut melakukan kemaksiatan apapun.
7. Usahakan ikut mencegah setiap kemungkaran sesuai kemampuan kita masing-masing.
Penutup:
Mari kita berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).