Jumrana Salikki, Kepala Suku Paguyuban Butta Toa Bulukumba

0
1093
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

BEBERAPA hal yang menarik ditulis tentang srikandi wanita aktivis ini.

Hal yang menarik lainnnya tentang tanah kelahirannya Bulukumba yang berpengaruh membentuk pribadinya.

Di negeri leluhurnya Bulukumba ada Tanah Toa, Kajang yang tetap melestarikan peradabannya ratusan tahun, yang dikepalai oleh seorang tetua adat, Ammatoa namanya. Ada tradisi kearifan lokal membuat perahu untuk berlayar, Panrita Lopi, namanya.

Di daerah itu bermakam ulama penyebar Islam di tanah Bugis, Datuk ri Tiro dari ranah Minang. Kemudian begitu indah daya pikat sumberdaya alam laut dan pantainya.

- Advertisement -

Kader Aktivis Pergerakan

SUATU masa di era kepemimpinan Beddu Amang, ia datang ke sekretariat KKSS di Jalan Cilamaya, Tanah Abang.

Kedatangan seorang aktivis, selaku kepala kantor merupakan berkah yang yang membawa semangat optimisme dengan gagasan-gagasan idealismenya.

Seiring waktu kehidupan di perkotaan yang membutuhkan nyali besar berjuang untuk tetap bisa mempertahankan hidup.

Dari waktu ke waktu pergantian kepemimpinan pemerintahan dan paguyuban KKSS, wanita aktivis ini sudah berkiprah di berbagai organisasi dan menyunting dan menulis buku dan novel antara lain: Ayam Jantan Tanah Daeng, Di Atas Debu dan Membangun Harapan dan Akal Sehat di Era Pademi (buku bersama 7 penulis).

Ia melanjutkan tradisinya sebagai mantan wartawan di harian Fajar Makassar.

Cinta Kampung Halaman

AWAL Februari ini saya jumpa di salah satu kafe bandara Sultan Hasanuddin menuju Jakarta, ia baru pulang kampung dari Bulukumba.

Di bandara kami makan bersama bekalnya dan saya bawa sebagiannya. Saya perjalanan darat dari Palu ke Soppeng selama sebulan.

Seperti ada kerinduan untuk selalu ingin kembali melihat dan mengingat masa-masa kecil bersama orangtua di kampung.

Hasratnya untuk kembali mengabdi di kampung halaman diwujudkan dengan mengikuti kompetisi Pilkada Bupati beberapa tahun silam.

Sekalipun hal itu belum terwujud, nawaitunya sudah tercatat.

Menunggu waktu yang tepat terbangunnya demokrasi akal sehat, memilih yang terukur dan berkemampuan/berkompetensi.

Bukan karena membangun kesalah pahaman untuk meraih kemenangan dengan kekuatan campur tangannya; Daeng Kulke, yang namanya doi (uang) ha… ha…ha… gelih karena begitu adanya.

Kemudian kandidat srikandi ini mendapat kepercayaan amanah dipilih menjadi Kepala Suku paguyuban masyarakat Bulukumba dua masa pengabdian.

Dalam perenungan, kubayangkan sosok wanita aktivis ini kelak menjadi pemimpin yang amanah untuk paguyuban kekerabatan pangadereng KKSS, barakallah fikum …

Legolego Ciliwung 26 Februari 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here