Imam Shamsi Ali: Ramadhan Adalah Bulan Restorasi Keimanan

0
867
- Advertisement -

PINISI.co.id– “Kita harus mengetahui dan menyadari bahwa kehidupan ini berlalu dan berputar begitu cepat. Karena itu, mari kita persiapkan diri dengan memperbanyak bekal menuju kehidupan abadi, akhirat, dengan memperbanyak ibadah dan kebaikan dengan harapan dapat merestorasi diri, terutama di bagian akhir Ramadhan tahun ini, yakni menjadi orang-orang yang bertakwa karena itu adalah predikat yang istimewa dan mulia, pembeda kita dengan orang lain di hadapan Tuhan,” kata Imam Shamsi Ali, Imam di Islamic Center dan Direktur Jamaica di Muslim Center, kedua kantor itu beralamat di kota New York, Amerika, ketika memberikan kuliah Ramadhan di hadapan jemaah Zoom BPP KKSS.

Acara ini dipandu oleh Ardhana Azis dan moderator, M. Saleh Mude pada Selasa malam waktu Indonesia, Selasa pagi waktu Amerika, 26 April 2022.

Selanjutnya, Imam Shamsi Ali mengajak jemaah KKSS untuk merestorasi diri, terutama pada tiga aspek atau hal. Pertama, fitra. Kita perlu selalu menjaga nilai kefitraan atau hakikat diri kita dari hawa nafsu. Walaupun hawa nafsu itu penting, tapi harus dikontral dan dikendalikan. Perusahaan-perusahaan kelas dunia yang ada di Amerika itu seperti Wall Streat, Amazon, Tesla. Dll. Itu semuanya ada dan berkembang karena nafsu atau spirit untuk meraih sesuatu. Kita juga akrab istilah “imsak” artinya pengendalian (diri), waktu pertanda kita mengawali ibadah puasa kita. Sepanjang ayat-ayat Al-Qur’an tentang puasa pada Surah Al-Baqarah, kita temukan kalimat Allah dalam ayat 186: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat…” Ayat ini menjelaskan betapa istimewanya nilai amal kebaikan puasa di bulan Ramadhan. Allah telah menyatakan bahwa puasa itu untuknya.

Kedua, restorasi tujuan kehidupan. Kita ini harus sadar bahwa tujuan hidup kita adalah mencari keridhaan Allah dan memperbanyak bekal menuju akhirat. Hidup ini adalah tempat transit atau jembatan menuju kehidupan abadi. Di Amerika ini banyak orang yang tidak mengetahui tujuan hidupnya padahal sudah memiliki uang dan harta yang banyak. Akibatnya, mereka mencari kehidupan yang lain dan aneh, memilih pasangan sejenis misalnya, dan itu banyak jumlahnya dan dilegalkan.

Ketiga, restorasi dalam karakter kemanusiaan. Ini penting dan erat kaitannya dengan adab atau akhlak kita dalam bergaul dengan orang lain. Bagaimana menjaga hubungan baik dengan Allah, para nabi, sesama manusia, termasuk dengan diri sendiri, yakni menjaga pola makan dan minum agar kita tetap sehat dan panjang umur. Termasuk dalam menjaga hubungan baik dan menghargai sesama manusia. Kita ini hidup dengan bertemu beragam manusia, beda warna kulit, beda agama, dan beda bangsa. Satu yang membedakan kita adalah kualitas spiritual keimanan kita. Kita diperintahkan untuk saling kenal-mengenal seperti firman Allah dalam Al-Hujarat (49) ayat 13, kata Shamsi Ali.

- Advertisement -

‘Memperbanyak teman dan memelihara hubungan baik dengan sesama dalam ajaran Islam disebut “silaturahmi.” Sungguh beruntung orang-orang yang selalu merawat hubungan silaturahminya,” pungkas Imam Shamsi Ali.

Dialog dan Ketua Umum BPP KKSS

Di penghujung kuliah Ramadhan, Imam Shamsi Ali membuka dialog atau tanya-jawab, dan diisi sambutan dan ucapan terima kasih oleh Ketua Umum BPP KKSS, H. Muchlis Patahna. “Malam ini sungguh istimewa karena kita mendapatkan pencerahan internasional dari Bapak Imam Shamsi Ali dan diikuti oleh ratusan Jemaah Zoom KKSS dari seluruh Indonesia dan beberapa luar negeri, Jerman, Mesir, Kanada, dll. Mari kita berusaha meningkatkan kualitas spiritual kita kapan dan apapun profesi kita, seperti isi materi kuliah Ramadhan Pak Shamsi Ali.

“Kami, atas nama BPP KKSS dan seluruh perantau asal Sulawesi Selatan mengucapkan terima kasih, dan mengundang Pak Shamsi Ali kembali ke Makassar, 14 Mei 2022 untuk menghadiri acara tahunan kita, Pertemuan Saudagar Bugis Makassar atau PSBM,” kata Ketua Umum.

(M. Saleh Mude)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here