PINISI.co.id- KKG Gugus I Syekh Yusuf, Kecamatan Ujung Pandang, menggelar workshop penulisan buku yang berlangsung dua hari, Sabtu dan Minggu (21-22/5/2022).
Pembukaan workshop penulisan buku ini berlangsung di Perpustakaan Multi Media, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel, Jl Sultan Hasanuddin, Kota Makassar.
Ketua KKG Gugus I Syekh Yusuf Kecamatan Ujung Pandang, Sarwinah, S.Pd, M.Pd dalam laporannya menjelaskan, peserta workshop ini adalah guru-guru.
Dijelaskan, workshop KKG Gugus I Syekh Yusuf kali ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, berlangsung beberapa waktu yang lalu.
Pelatihan ini diharapkan menjadi pemantik agar guru-guru termotivasi untuk memulai menulis dan menghasilkan karya tulis berupa buku.
Pembukaan workshop ini dihadiri Kabid GTK Diknas Kota Makassar, Dr. Pantja Nurwahidin, yang sangat mengapresiasi inisiatif para guru ini.
Pemateri pada kegiatan ini adalah dua tokoh yang sangat produktif menulis buku, Prof Dr HM Jafar Hafsah (MJH) dan Bachtiar Adnan Kusuma (BAK).
Meski sangat sibuk, MJH yang pernah menjabat Dirjen di Kementerian Pertanian dan mantan anggota DPR RI, sudah menulis 26 judul buku.
Sedangkan BAK sudah menulis ratusan judul buku dan selama ini sangat aktif pada kegiatan yang berkaitan dengan literasi.
Kepada para peserta, MJH menjelaskan, saat ini nyaris tidak ada aktivitas atau pekerjaan yang tidak ada menulisnya.
Terutama guru atau tenaga pengajar yang waktunya banyak tersita untuk menulis laporan dan sejenisnya.
Begitu juga guru-guru yang kuliah S1 dan pascasarjana, tentu punya tugas menulis karya ilmiah, seperti makalah, skripsi, dan tesis atau disertasi.
Namun, laporan dan karya ilmiah para guru-guru itu tidak bisa jadi rujukan untuk dikutip bila tidak diwujudkan dalam bentuk buku.
Lalu, bagaimana memulai menulis buku? Menurut Ketua Dewan Pakar KKSS ini, begitu muncul ide atau gagasan, segera tulis. Bisa ditulis di kertas, ponsel, atau laptop.
Setelah itu, luangkan waktu untuk mengembangkan gagasan awal yang sudah dicatat tersebut. “Jangan berhenti jika ada kendala, misalnya soal istilah. Cara referensinya, maka tulisan akan mengalir lancar,” katanya.
Ia menambahkan, karya tulis buku tidak mesti seluruh isinya gagasan atau pemikiran sang penulis. Penulis boleh mengutip hasil pemikiran orang lain, namun wajib mencantumkan sumber aslinya. (Van)