Mengenang Sahabat Senior Muhammad Johan Tjasmadi, Tokoh Perfilman Indonesia

0
569
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

ALMARHUM adalah bagian penting yang menuntun di awal awal kehidupan saya di Jakarta.

Beliau lahir di kota Pekalongan 1 Juni 1937, meninggal Jumat pagi pukul O9.OO. tanggal 7 Oktober 2022. Inna lillahi wainna ilaihi rojiun, inysa Allah Husnul Khotimah.

Berita dukacita ini disampaikan khusus oleh saudara saya Haji Ilham Bintang usai sholat Jumat.

Kebiasaannya menyampaikan berita duka cita itu dengan sahabat-sahabat terdekatnya yang juga sahabat senior saya seperti Bang Chadir Rahman, Mas Ratno, Mas Dun P, Daeng Sophan Sophiaan, Nurhadi Irawan, Dun P dan Mas Irsyad Sudiro.

- Advertisement -

Almarhum menyingkat namanya MJT yang sahabat tedekat akrab menyapanya Pak Jon.

Saya mengenalnya di awal tahun 1975 yang melibatkan dalam produksi film yang disutradarai Syahdu/ Bumi Harapan.

Saya menjadi kru staf sutradara, Script Boy namanya. Script ini salah satu disiplin dalam kelompok profesi pembuatan film.

Ketika itu saya belum banyak tahu seluk beluk tentang detail profesi itu, boleh dikata modalnya nekad, seperti orang banyak maklum.

Saya sadar bahwa almarhum paham dan memaklumi keadaan saya dan memberi kepercayaan kepada saya.

Tidak hanya sampai di situ, kemudian sayapun diperkenankan menginap di kantor produksi di Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia/GPBSI.

Tumpangan nginap di kantor untuk efisiensinya waktu dimana tugas script perlu mengetik hasil dari shooting/rekaman gambar.

Begitu penting adanya catatan script yang menjadi panduan editing/ rangkaian utuhnya sebuah film yang saat itu proses pembuatan film dengan after recording.

The Memorial

BEBERAPA hal yang mendasari menyebutya, memorial/ menyimpan kenangan.

Pertama, di film dikerjakan dengan budaya kekeluargaan tanpa mengabaikan disiplin profesionalitas.

Sebagian kru film itu didukung oleh kolega senior wartawan seperti Pak Lubis sebagai Asisten Sutradaranya.

Kedua, dari gaya penyutradaraan almarhum tergambar kepemimpinan yang kemudian menyandang berbagai predikat sebagai tokoh Perfilman seperti yang ditulis oleh Ilham Bintang di Pinisi online.

Ketiga, di film itu menjadi petunjuk MJT dipertemukan dengan isterinya Hajjah Nurhayati sampai ajal yang memisahkan.

MJT orang bijak ini, siapapun yang pernah berinteraksi dengannya memiliki kesan sebagai tempat mengadu yang bisa mengurai masalah.

Lebih setahun usai produksi film itu,a saya tetap tinggal di kantor GPBSI Jalan Bungur Besar Jakarta Pusat hingga berdaya indekos.

Selamat jalan Pak Jon, kebaikan dan kearifanmu menjadi waris berharga yang abadi dikenang.

Legolego Ciliwung 8 Oktober 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here