Aksi Covid-19: JakartaMengabdi dan Astra Berbagi Sajadah, Makanan dan Vitamin

0
990
Seorang anggota komunitas JakartaMengabdi menujukkan donasi untuk disumbangkan kepada warga lapis bawah di kawasan Jakarta Selatan, (18/4/20).
- Advertisement -

PINISI.co.id- Pandemi Covid-19 yang memukul ekonomi warga memantik sejumlah komunitas di Ibu Kota untuk berbela rasa terhadap masyarakat yang terdampak virus korona baru.

Tak ketinggalan, komunitas milenial JakartaMengabdi dan BogorMengabdi bekolaborasi dengan Beasiswa Lestari Astra, Lazis Amaliah Astra dan AORTA Community  berbagi sebagian hasil donasi #1unggahan1kebahagiaan di Jakarta.

Komunitas yang digerakkan para milenial ini mendistribusikan 300 paket makanan (nasi dus), dan sajadah kecil serta suplemen vitamin kepada warga kurang mampu di dua titik yaitu Jalan Raya Pasar Minggu dan Jalan Raya Kalibata Jakarta Selatan, Sabtu (18/4/20).

Menurut inisiator Komunitas JakartaMengabdi, Alifah Pratisara Tenri Sangka, donasi ini merupakan hasil dari tagar yang sempat ramai di sosial media #1unggahan1kebahagiaan. “Kami berhasil meraup donasi yang luar biasa dan dibelanjakan logistik bagi pejuang jalanan, kaum dhuafa dan tenaga medis. Penyaluran donasi dilakukan di berbagai titik di Jakarta dan Bogor oleh tim Astra, Jakarta Mengabdi dan Bogor Mengabdi,” kata Alifah yang akrab disapa Tisa.

Di Jalan Raya Pasar Minggu para milenial ini berjalan menyusuri jalan seraya membagi paket bantuan, namun hanya dua kali berhenti langsung ludes saking banyaknya warga yang butuh.

- Advertisement -

Tisa bersama timnya antara lain Rama, Giting, Alif, Bagas, Kinan, Sarah dan Prisil, sudah membentuk formasi sesuai hasil rapat sebelum ke lokasi. Namun, antusiasme dari masyarakat yang membutuhkan termasuk pengemudi dalam jaringan (ojol) sangat tinggi. Karenanya tim hanya berhenti di dua tempat. Apalagi waktu membagi paket bantuan menjelang makan siang yakni pukul 11.00.

Dengan menggunakan sebuah mobil berikut sejumlah sepeda motor, para milenial yang membawa makan segera ludes. Malah masih banyak yang belum kebagian. 

“Saya juga Mba. Saya Mba…,” pinta seseorang dengan wajah penuh harap.

“Terima kasih banyak Mba,” jawab yang lain setelah di tangannya memegang bingkisan.

Usai shalat Dhuhur dan makan siang, Tim ini melanjutkan di titik kedua, di tempat parkir, seberang Makam Pahlawan, Kalibata. Warga dan pengemudi ojek yang bernaung di sekitar tempat itu, serta merta langsung mendekat sesaat melihat mobil terbuka.

Anak-anak muda peduli  dan sigap ini langsung menata antrean. Dalam sekejap antrean mengular. Bingkisan mereka langsung dibagi. 

Tak ketinggalan para pemulung yang kebetulan lewat di situ pun ikut antre. 

Demikian pula supir angkot tanpa penumpang mendadak berhenti dan berlari minta jatah. Disusul angkot lainnya, supir dan penumpangnya berlari-lari kecil menghampiri tim milenial tersebut. Hanya sekedip mata paket bantuan ini tandas.

Sementara antrean masih panjang. Rasa iba si pembagi membuncah.

“Maaf ya Pak, Ibu. Bingkisannya sudah habis,” kata Kinan, hampir berbarengan sambil menundukkan kepala, tangan di dada. 

Hujan pun mulai mengguyur. Yang tidak kebagianpun lalu bubar meninggalkan tempat dengan tersenyum. Seolah paham kalau usaha anak-anak muda ini juga terbatas. Tapi senyum dan sapaanya, terutama keikhlasannya berbagi adalah bagian dari sadaqah.

Sebagian dari masyarakat yang dapat bingkisan termasuk ojol langsung makan di lokasi, di emperan warung dengan lahapnya. 

Mungkin bingkisan ini terlihat sederhana, namun percayalah, semua datang dari Hati.

Wajah bahagia tim JakartaMengabdi tetap bekerja walau hujan turun. Tak ada keluh dari mereka. Penuh canda dan tawa walaupun di antara mereka ada yang baru ketemu. 

“Itulah antara lain siapa yang bisa gabung di JakartaMengabdi. Rinai hujan tetap jatuh. Gak ada yang bubaran,” kata Tisa, ketika ditanya syarat untuk menjadi anggota komunitasnya.

Ada hal menarik dari JakartaMengabdi ini, simpel dan singkat. “Gaes, semua ini adalah amanah. Jadi harus terbagi kepada yang berhak,” ujar Tisa.  

Tisa memberi arahan singkat dilanjutkan doa sebelum jalan ketujuan lokasi. Mereka pun makan dengan biaya sendiri. 

“Terima kasih Astra, terima kasih para pengunggah, terima kasih pejuang tim Jakarta Mengabdi semoga hal sederhana ini bisa turut membantu mereka yang serba kekurangan di luar rumah,” pungkas Tisa.

JakartaMengabdi Datang Dari Hati. [PK]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here