Senyuman untuk Istri Pahalanya Besar

0
1550
- Advertisement -

Catatan Abdul Hamid Husain

Kebahagiaan rumah tangga dan kemudahan segala urusan, bermula dari senyuman.

Utamakanlah keluarga dan seisi rumah dahulu baru yang di luar rumah.

Senyum kepada Istri dan keluarga seisi rumah adalah ibadah, pahalanya besar.

Senyum kepada orang lain, adalah ibada yang bernilai pahala setara dengan pahala “sedekah”.

- Advertisement -

Karena itu, kedamaian dan kegembiraan dalam rumah adalah sumber energi yang meningkatkan daya tahan tubuh.

Dan semua perhatian dan nafkah yang dituangkan kepada istri dan anak itupun menjadi Ibadah dan amal saleh.

Keributan dan cemberut dengan keluarga yang serumah adalah pemusnah ketenangan dan penggerogot kedamaian hidup yang menurunkan daya tahan tubuh. Pikiran jadi resah dan galau, penyakitpun berdatangan menyerang.

Rasulullah SAW bersabda menegaskan pentingnya membina keharmonisan dalam keluarga:

خَيْركُمْ خَيْركُمْ لِأهْلِهِ وَاَنَا خَيْركُمْ لِأهْلِى.

“Sebaik-baik kalian, adalah yang paling baik dengan keluarganya. Dan aku (Rasulullah) adalah orang yang terbaik diantara kalian dengan keluarga”.

Rasulullah SAW bersabda menegaskan Isteri yang wajib disayangi adalah yang menjaga 4 hal:
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ أَنَّ ابْنَ قَارِظٍ أَخْبَرَهُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ قَالَ،
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ.
Artinya:
“Apabila Isteri melaksanakan:
-Tekun Shalat lima waktu;
-Rajin berpuasa di Bulan Ramadhan;
-Menjaga “kehormatan” nya;
-Ta’at kepada suami,
Niscaya akan dikatakan kepadanya:
“Masuklah kamu ke dalam Surga dari pintu mana saja yang kamu inginkan.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Ahmad 1573)

  1. Rasulullah SAW bersabda agar selalu tersenyum:
    ‎لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

Artinya:
“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Muslim).

Rasulullah SAW Bersabda menegaskan bahwa kebahagiaan dan kemudahan hidup bermula dari tersenyum :
عن جرير بن عبد الله:
مَا رَآنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ أَسلَمْتُ إِلَّا تَبَّسَم فِي وَجْهِي

Artinya:
“ Sahabat Jariir Bin Abdullah menuturkan bahwa;
Rasulullah SAW tidak pernah melarangku untuk menemui beliau sejak aku masuk Islam, dan beliau tidak pernah memandangku kecuali dalam keadaan tersenyum kepadaku.“
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari & Muslim).

Bukan tebar senyum di luar tapi galak di rumah. Kalau ini yang terjadi, maka akan selalu diselimuti kegelisahan dan ketegangan hidup, dan tidak tenang menjalankan Ibadah.

Kunci kebahagiaan rumah tangga, adalah senyum di rumah. Bukan galak dan cemberut di rumah, tapi ramah dan senyum di luar.

Jangan lagi ada kata kasar, bentak, cemberut dan saling tidak tegur sapa.
Senyum jangan diumbar ke teman di luar rumah, sehingga senyum habis saat di rumah.

Semoga Allah SWT senantiasa mengijabah doa doa kita, dan menganugerahkan kita keluarga yang SAMARASA:
-Sakiinah,
-Mawaddah,
-Rahmah,
-Sa’adah.

Dan senantiasa pula Allah membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .

Penulis, alumnus King Abdulaziz University, Jeddah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here