Kolom Fiam Mustamin
BILA diperhadapkan dengan pilihan untuk mudik Lebaran ke kampung atau ke Masjidil Haram Makkah, tentu pilihannya yang kedua.
Siapakan mereka mereka itu yang terpilih dan terpanggil melaksanakan ibadah di tanah suci ?
Pilihan itu tetap rahasiaNya, hamba yang berikhtiar.
Ibadah di tanah suci adalah akumulasi dari adanya niat, kemampuan material, kemampuan fisik dan keridhoan/ adanya panggilan itu.
Sahabat Mayjen Tanribali Lamo menposting 11 buah foto Masjidil al Haram Makkah dari angle angkasa Ramadhan ke 27.
Sahabat ini rajin membagi kebahagiaan setiap kali berada di tanah suci, seolah iya bermaksud menghadirkan saya dalam perjalanan ibadahnya itu.
Saya menduga beliau bersama isteri akan berlebaran di Masjidil Haram bersama jemaah dari berbagai bangsa.
Pertengahan Ramadhan di Tanah Suci
KHAS orang Bugis yang saya kenal, sekian bulan bekerja keras untuk persiapan puasa ramadhan.
Inginnya bulan puasa ramadhan itu
menjadi bulan istimewa yang sepenuhnya semata untuk aktivitas ibadah.
Sohib Andi Nofri Baso dari Wajo, Ketua BPD KKSS Jakarta Utara, sejak pertengan puasa sudah berada di tanah suci Medinah al Munawarrah dan Mekkah al Mukarramah.
Iya mewujudkan impian dari banyak orang, termasuk kita kita yang di tanah air saat ini. Sebagian besar mudik dari kota ke kampung untuk merasakan Lebaran dan silaturahmi bersama sanak di kampung.
Lalu berziarah kubur dan berhalal bihalal warga serantau di perhelatan Saudagar Bugis Makassar Ke 23 tanggal 29-30 April 2023 atau balik langsung ke permukiman tetapnya.
Perlu dipikirkan adannya halal bihalal se daerah se kabupaten kota selain yang skala daerah se provinsi.
Topada salama, sikamaseag, si walli parri, topada tindo kurre sumanga.
Mohon maaf lahir dan batin.
Legolego Ciliwung 18 April 2023