Kolom Fiam Mustamin
BERSILATURAHMI Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah untuk menghidupkan kenangan bersama Sahabat dan Senior yang telah terpisah domisili tempat tinggal lebih dari setengah abad pada tahun 1970 an.
Pertama, berkesempatan mengunjungi kediaman Kakak Senior Rahman Arge, Ketua Dewan Kesenian Makassar/DKM, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia/PWI Cabang Makassar dan Ketua Persatuan Artis Film Indonesia/ PARFI Cabang Makassar.
Di kediaman perumahan wartawan Ujung Pandang Baru, menemui Mbak Wi yang mendampingi dan merawat Daeng Arge hingga berpulang.
Di rumah yang menjadi kenangan berbagai pertemuan budaya dan berkesenian, menetap Juniar (Jun ) putra sulung bersama Fajar, si bungsu dan beberapa cucu.
Jun adalah generasi pelanjut sebagai Ketua Pelaksana DKM saat ini yang didampingi oleh Hasan Kuba, Sekretaris.
Di rumah kenangan itu, kami berdialog tentang bagaimana membangun marwah dan kontinuitas berkesenian di kota Makassar seperti yang telah dirintis oleh para pendirI DKM.
Dewan Kesenian Makassar adalah sebuah lembaga kesenian di bawah pembinaan/pengayoman Pemerintah Kota.
Dengan itu, maka dalam struktur pembinaan organisatorisnya, Pemkot/ Walikota dan Ketua DPRD Kota seyogianya menjadi Pembina secara eks officio.
Kemudian dengan itu terkait dengan penganggaran programnya.
Hal inilah yang penting dikomunikasikan dengan Pemkot dan Dewan Kota.
DKM sebagai sentral barometer yang
merekomendasikan kualitas cabang seni ( sastra, seni rupa, musik, tari, teater dan film audio visual ).
Setelah kesepakatan tercipta lalu melangkah ke hal berikutnya, melihat posisi Kota Makassar sebagai
Ibukota wilayah Provinsi Sulsel yang perlu memiliki sarana gedung
kesenian berkelas opera internasional.
Dengan itu akan menjadi ajang pentas/ pagelaran yang memiliki prasyarat yang berstandar dengan kapasitas pengunjung yang lebih besar. Di gedung kesenian yang standar dengan peralatannya dapat menggelar konser musik dan pertunjukan lainnya.
Makassar Musik Orkestra / MMO
GAGASAN untuk menghadirkan MMO itu seirama dengan tuntutan kota
metropolitan global menjadi pusat pusat peradaban multiglobal.
Etnis Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja memiliki khasanah kekayaan dan keragaman sejumlah instrumen musik etnis dari gesek ( Biola, Gesok )
Tiup ( Puik puik, Seruling / Pompang Tora ) dan Petik/ kecapi dan Tabuh/ gambus.
DKM dapat merintis dengan pontensi bakat pemusik generasi mudanya yang begitu besar seperti yang ditampilkan dari Sibija Band yang mengaransemen syair Mappadendang,Resopa temma ngingngi pada gelar seni di Gedung
Kesenian Societeit de Harmonie 13 Mei 2023.
Di gedung bangunan
Belanda yang masih utuh itu ditampilkan pentas epos Toddodi di negeri Siam, pemberontakan Daeng Mangalle dan pasukannya dari Gowa yang menolak perjanjian Bungaya.
Pentas itu dikemas apik oleh
sutraradara Dr. Asia Ramli Spd
yang dimainkan dengan baik oleh anak anak mahasiswa mahasiswi Teater Kampus Universitas Negeri Makassar.
Dengan Yudhistira yang mengundang ke pentas seni ini.
Saya mengharapkan teater ini dapat dipentaskan di beberapa kota bekerjasama dengan paguyuban Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan/KKSS, antara lain di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Samarinda, Jambi dan Riau.
Ajang Silaturahmi Sahabat
SEHARI penuh saya mendatangi sahabat antaranya Anis Kaba, penyair dan dokumentor sastra dan benda seni purba di rumah pustakanya sendirian di gang kelinci Mattoangin dan Hasan Kuba di perumas Antang yang lebih banyak berdiam di rumah.
Dengan Bunda Munasiah/Daeng Jinne yang terus produktif menulis di usia yang sepuh dan banyak memberikan nasehat untuk generasi saat ini supaya terus aktif melakukan komunikasi dengan Pemkot dan yang dapat menunjang kehidupan berkesenian di daerah.
Legolego Batua 14 Mei 2023