Kolom Bambang Oeban
UNTUK memilih jalan hidup sebagai seniman di Indonesia, jangan pernah berharap banyak dalam urusan imbalan penghasilan dan tanda jasa.
Selalu menyiapkan hati serendah-rendah
nya agar tetap tersenyum dan legowo meskipun rasa getir itu selalu menyambar bagai petir.
Sebagai seniman di Indonesia memang tidak gampang untuk memasang standar khusus untuk menentukan harga jasa karena masih terkalahkan oleh kebutuhan hidup sehari-hari tanpa ada jaminan kesejahteraan dari pemerintah, seperti yang terjadi di negara lain, di mana para pelaku seni budaya itu merasa nyaman dalam berkarya dan sangat dihargai.
Sedangkan seniman di Indonesia, sejak negeri ini merdeka, terlepas dari belenggu penjajahan tidak banyak seniman yang bernasib baik, untuk menjadi kaya berkecukupan dan memang bukan itu tujuan utama bagi para seniman sejati meski telah menyumbangkan banyak karya kepada nusa bangsa yang berorientasi pada nilai-nilai nasionalis, Pancasilais, sekaligus meski bersandang gelar seniman patriotik, tetap kerapkali selalu terkalahkan oleh kemampuan para pelaku politik penguasa itu.
MENJADI seniman sejati di Indonesia, untuk selalu belajar berpikir sehat yang tetap membahagiakan jiwa, dan tak boleh mandeg/ berhenti mengembangkan kreatifitas dalam berkarya. Dan yang terpenting mensyukuri bahwa masih selalu diberi kesempatan untuk bisa mempertahankan hidup dari masa ke masa sampai akhir usia dan tetap cinta nusa bangsa berlandasan dasar dalam filosofi Pancasila.
Memang, untuk memilih menjadi Seniman Sejati di Indonesia hanya ada pada jiwa-jiwa yang menjujung marwah kesejatian seni budaya bangsa, meski teramat jauh untuk pencapaian kehartaan duniawi.
Semoga dengan berkarya merupakan tiket suci menuju Surga Ilahi Maha Tinggi, aamiin.
Dari Timur Bekasi
Selasa, 30 Mei 2023, 07.45.