Kolom Fiam Mustamin
MENGHITUNG tujuh bulan ( 14 Pebruari 2024 ) bangsa ini akan memlih putra-putri terbaiknya untuk memimpin negeri melalui perhelatan nasional lima tahunan: Pemilihan Umum Wakik Rakyat Legislatif / DPR dan Presiden dan Wakil Peresiden / Pilpres.
Apa harapan rakyat dari hasil Pemilu itu, itulah yang menjadi ulasan umum tulisan ini untuk menjadi pemahaman dan penghayatan para Wakil Rakyat dan Presiden sebagai Kepala Negara dan Pemerintahan dari hasil Pemilu.
Untuk itulah maka sebelum Pemilu sangat diperlukan pemahaman tiga hal utama yaitu pemahaman Jati Diri Bangsa, Tujuan Bernegara dan Berbanga serta Apa Tantangannya.
Negara Besar dan Luas
FUNDAMENTAL yang perlu pemahaman dan penghayatan bahwa negeri ini sebagai karunia yang memiliki luas 7,81 juta km2, 17.580 kepulauan, 1.128 suku, 300 kelompok etnis yang beragam budaya/ adat, 718 bahasa daerah, 6 agama besar dan 187 aliran kepercayaan yang saat ini berpopulasi 270 juta jiwa.
Negeri besar dan luas ini salah satu di antara 213 negara di dunia.
Indonesia dalam pemerintahannya terdiri dari 36 wilayah Provinsi, 98 wilayah Kota dan 416 wilayah Kabupaten.
Jati dirinya disebutkan dalam Tri Sakti Bung Karno: Berdaulat Dalam Politik, Mandiri Dalam Ekonomi dan Berkeperibadian Dalam Kebudayaan.
Ketiga hal inilah yang perlu dimiliki dan terus diperjuangkan perwujudannya secara politik dan bersenjata untuk harga diri utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia/ NKRI Harga Mati.
Tujuan Bernegara dan Berbanga dengan perjuangan mencapai Kemerdekaan sebagaimana disebutkan dalam Pembukaan Konstitusi Undang Undang Dasar Tahun 1945 dan penjabarannya di beberapa pasal.
Perlu terimplimentasikan secara merata dengan adanya kesejahteraan / hidup yang layak bagi seluruh rakyat dengan adanya sandang, papan, pangan, pendidikan, kesehatan serta terlindungi.
Lalu apa yang menjadi tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dari dalam dan luar negeri.
Dapat diamati adanya potensi ancaman disentegrasi bangsa dengan paham ekstrem intoleran yang terus menyuarakan itu, tidak mau melihat bangsa ini tenang dan maju.
Menciptakan kegaduhan, memecah belah dan melemahkan NKRI, apa targetnya.
Pelemahan itu berpotensi masuknya pengaruh/penguasaan asing untuk melakukan intervensi kapital dan menjajah ekonomi yang merupakan ancaman serius bangsa saat ini, nauzubillah.
Bangsa ini tidak ingin kembali ke era penjajahan kolonial dengan revolusi rakyat yang jihad fisabilillah untuk bumi pertiwinya.
Ancaman internal bangsa ini hal disentegrasi dengan merujuk ke sejarah panjang mencapai kemerdekaan dari zaman kerajaan, perlawanan mengusir penjajahan, kesepakatan satu kebangsaan hingga kemerdekaan.
Kepemimpinan Bangsa
Penting menjadi orientasi rujukan hal Kepemimpinan Banga yang mengacu kepada kearifan lokal yang ada di setiap komunitas suku bangsa Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan NusaTenggara yang penting dihadirkan saat ini.
Kiranya menjadi renungan kita anak bangsa.
Legolego Ciliwung 25 Juni 2023