Kolom Fiam Mustamin
CFP adalah Center For Peace,
Transformasi Politik Jusuf Kalla Menuju Gerakan Perdamaian dan Kemanusian.
Itu judul buku yang dieditori oleh Suhartono, wartawan Harian Kompas yang meliput aktivitas Wakil Presiden setiap hari.
Bukunya diterbitkan oleh penebit buku Kompas, 2022. Berisi 179 halaman terdiri dari VIlI Bagian dengan empat kobtributor.
Pengantar dari Dr. (HC). Drs. H. M. Jusuf Kalla, Pendiri Jenggala Center.
Emmpat bagian dari Suhartono dengan tulisan : Fenomena Posko Pemenangan, Metaforsis Jenggala Center, Jenggala Center dan Arus Politik dan Transfornasi Demokrasi Menang Kalah.
Dr. Emir Chairullah dengan tulisan : Persinggungan Perdamaian dan Politik Praktis serta Antara Konsultan dan Politik Kenegaraan.
Dr. J. Kristiadi dengan tulisan : Meniti Titian Kemanusian dan Prof. Dr. Komaruddin Hidayat dengan tulisan : Keajaiban Sejarah dan Anugerah Tuhan.
Jaringan Emosional Kultural JK
Jusuf Kalla disapa dengan singkatan JK, mulai dipopulerkan saat ikut konstetasi internal Konvensi Capres Partai Golkar, pada 2003. Ketika itu JK di posisi jabatan Menko Kesejahterasn Rakyat.
Di saat itu pula JK menghimpun sahabat terdekatnya antara lain Alwi Hamu, Aksa Mahmud, Tanri Abeng, Muh Abduh, Malkan Amin, Syahrul Ujud, Fahmi Idris, Sofyan Djalil, Mohammad Taha untuk memperkuat jaringan pemenangan yang kemudian dibentuk Institut Lembang Sembilan/ IL9.
Di IL9 ini mendapat respon dari berbagai komunitas yang memiliki hubungan emosional kultural, saat JK menjadi Cawapres dari Capres SBY, 2004 dengan tageline ; Bersama Kita Bisa, Lebih Cepat Lebih Baik.
Komunitas itu meluas ke paguyuban Kerukunan Keluarga Sulsel, asal kelahiran JK, Sapayuag Minang, JK sebagai Sumando.
Ikatan alumni Unhas, KAHMI dan sejumlah organisasi profesi seperti Kadin, Sarjana Ekonomi dan lain-lain.
IL9 berfungsi sebagai lembaga kajian/ think thank mengenai permasalahan bangsa untuk mencari solusi bagi kehidupan kemaslahatan bangsa di tengah krisis ekonomi global.
Kiprah JK tiada henti, seperti yang saya tulis di Harian Fajar Makassar: Muhammad Jusuf Kalla, Pengabdiannya Tiada Akhir, 2016. Sebagai jawaban, kemana JK setelah Pilpres 2014.
Tim Garuda dan Jenggala Center
UNTUK kesinambungan amanah pengabdian itu, JK memperluas jaringan persahabatannya dengan membentuk Jenggala Center/JC untuk kajian dan sukarelawan demi pemenangan Capres Jokowi dan Cawapres JK di Pilpres 2019.
Terkait dengan itu, berperan penting sahabat JK: Iskandar Mandji, Ibnu Munsir, Basri Sidehabi, Pieter Wattimena dan Lutfi Wittoeng.
Bagaimana kiprah empat orang tokoh di JC itu, diuraikan secara mendetail dalam VI Bagian dalam buku itu.
Dari pergerakan, kajian ke aksi karya nyat, Perdamaian dan Kemanusiaan yang dapat dilihat dari upayanya perdamaian di Afganistan, Thailand Selatan dan Myanmar.
JC saat ini telah ditranformasikan menjadi sebuah yayasan yang fokus pada upaya nyata dalam menangani masalah perdamaian dan sosial kemanusiaan.
Kesaksian Monumental dari Intelektual
DUA orang intelektual yang terukur pandangannya yaitu Dr. J. Kristiadi dan Prof. Dr. Komarudin Hidayat. memberikan testimoni dalam buku ini.
J. Kristiadi : JK adalah sosok yang peka terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang telah mempersembahkan prestasi dengan kontribusinya pada Bangsa dan Negara.
Ia tokoh yang telah memahat sejarah politik Indonesia modern, terutama dalam menangani konflik yang bernuansa primordialistiknya sangat kental seperti di Aceh, Ambon dan Poso.
Dua konflik itu di Ambon dan Poso di akhiri dengan perdamaian di pertemuan dan perjanjian Malino I dam Malino II Sulsel.
Gagasan mulia Transformsi Pradikmatik ini patut mendapatkan apreasiasi terwujudnya cita-cita luhur untuk meluruskan proses reformasi politik menuju tata kelola kekuasaan negara yang beradab, selain meningkatkan persahabatan masyarakat di dunia intenasional.
Komaruddin Hidayat : JK Ibaratkan Living Book, yang berjilid dan multitopik.
Memiliki warisan pengalaman begitu luas, berkekuatan intelektual tinggi, memiki semangat juang dan visinya, JK dalam menjaga keragaman/ kebhinekaan dalam kedamaian Indonesia yang mesti dirawat dan dikembangkan dalam sebuah institusi dan pribadi JK sudah terbentuk bagaikan institusi itu sendiri.
Kehadiran JK dan JC menjadi lembaga penebar harapan kedamaian yang menjunjung tinggi martabat kemanusiaan di Indonesia khususnya, aamiin.
Legolego Ciliwung 26 Juni 2023