Oleh Abdul Hamid Husain
Memang tidak mudah istiqamah, konsisten tetap berbuat baik, soleh, jujur dan taat beribadah di tengah tengah orang yang mayoritas pembohong, nakal, munafik, koruptor, tidak amanah dan doyan bermaksiat.
Karena beratnya, maka imbalannya pun luar biasa dahsyatnya, yaitu; dijauhkan dari diksa Kubur, siksa Api Neraka, dan diistimewakan dengan “Sinar Cahaya Penerang” mengantarkannya menuju Surga Al Jannatul Firdausil A’laa kelak.
Sahabat dekat Rasulullah SAW bernama Abdullah Bin ‘Amru Bin Al ‘Aash RA menuturkan;
“Pada suatu pagi hari, ia bersama Rasulullah SAW sampai Matahari terbit.
Saat itulah, Rasulullah SAW bersabda:
“Bahwa kelak di Hari Kiamat Allah SWT akan Menghadirkan suatu kelompok Manusia yang wajahnya bercahaya, bersinar terang bak Matahari”.
Sahabat Abu Bakar Assidiiq RA bertanya:
“Apakah mereka itu adalah kita kita yaa Rasulallah?”
Rasulullah SAW menjawab:
“Bukan, namun kalian juga punya keistimewaan yang banyak, tetapi mereka adalah orang orang sederhana, orang orang yang berhijrah yang datang dari berbagai pelosok belahan Bumi ini, mereka itu, adalah orang orang asing yang beruntung, orang orang asing yang beruntung,orang orang asing yang beruntung (diulang ulang 3 kali).
Para Sahabat bertanya lagi;
“Siapakah mereka yaa Rasulallah yang disebut “orang orang asing yang betuntung” itu?”
Rasulullah SAW menjelaskan:
“Mereka adalah orang orang yang TETAP SABAR dan konsisten tetap berbuat baik, soleh, jujur dan taat di tengah tengah orang yang mayoritas pembohong, jahat, nakal dan suka bermaksiat yang seolah tampil beda dan asing di komunitas di mana orang buruk laku, jahat, pembohong dan nakal sudah lebih banyak dari orang orang baik nya”. (Hadits Sahih Riwayah Al Imam Al Haitsami, Ahmad Syaakir, diperkuat oleh Al Albani).
Demikian makna dari Hadits di bawah ini:
عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضى الله عنه قال:
كنت عند رسول الله صلى الله عليه وسلم وطلعت الشمس فقال صلى الله عليه وسلم:
يأتى الله قوم يوم القيامة نور هم كنور الشمس فقال أبو بكر رضى الله عنه:
أنحن هم يا رسول الله؟
قال صلى الله عليه وسلم:
لا ! ولكم خير كثير ولكنهم الفقراء والمهاجرون الذين يحشرون من أقطار الارض.
طوبى للغرباء
طوبى للغرباء
طوبى للغرباء
فقيل من الغرباء يا رسول الله؟
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
ناس صالحون فى ناس سوء كثير. من يعصيهم أكثر ممن يطيعهم”.
رواه الهيتمى ٣١٨٨ و احمد شاكر فى المسند رقم ٧،٧٢ وصححه الالبانى.
Simpulan:
Tetaplah bersabar, tekun ber ibadah, jujur, bersedekah dan taat akan semua perintah Allah SWT dan menjauhi apa apa yang diharamkan Allah SWT meskipun di kiri kanan, orang orang bermaksiat, berbohong, korupsi dan khianat amanah.
Rajin berdoa; Hafalkan dan amalkan Doa doa ini; dan agar tetap Istiqomah dalam beribadah dan menjalankan perintah Allah SWT;
اللّهُمَّ وَفِّقْنَا لِطَاعَتِكَ وَأَتْمِمْ تَقْصِيْرَنَا وَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ والحمد لله رب العالمين
“Allaahumma waffiqnaa li thaa‘atika, wa atmim taqshiiranaa, wa taqabbal minnaa, innaka antas samii‘ul ‘aliim.
Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam. Walhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin”.
Artinya:
“Yaa Allah, bimbinglah kami pada jalan ketaatan kepada-Mu, sempurnakanlah kekurangan kami, terimalah ibadah kami.
Sungguh, Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Semoga Allah Melimpahkan Shalawat dan Salam-Nya kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para Sahabatnya.”
Doa agar tetap istiqomah taat di jalan Allah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالسَّدَادَ
“Allaahumma innii
as alukal hudaa was sadaad”.
Artinya:
“Yaa Allaah, aku memohon kepada-Mu petunjuk dan Taufik agar saya tetap Istiqâmah dalam ketaatan pada Mu.”
Doa Istiqamah sebagai Muslim:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Yaa Muqollibal quluub, tsabbit qolbii ‘alaa diinik”.
Artinya:
“Yaa Allaah Yang Maha Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami pada AgamaMu.”
d. Doa Istiqamah dan Sabar dalam ketaqwaan:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْحَوْرِ بَعْدَ الْكَوْرِ
“Allaahumma innii a’uudzu bika minal hauri ba’dal kaur”.
Artinya:
“Yaa Allah, aku berlindung padaMu terpeleset dari jalan kebenaran setelah mendapat Hidayah petunjuk Mu.”
(Hadits Sahih Riwayat Al Imam An-Nasaai)
Doa Tetap Taat dalam ber Agama:
َّأَللَّهٌمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَعَطَائِكَ رِزْقًا طَيِّبًا مٌبَارَكًا، اَللَّهُمَّ إِنَّكَ أَمَرْتَ بِالدُّعَاءِ وَقَضَيْتَ عَلَىَّ نَفْسَكَ بِالْاِسْتِجَابَةِ وَأَنْتَ لَا تٌخْلِفٌ وَعْدَكَ وَلَا تٌكَذِّبُ عَهْدَكَ اَللَّهُم مَا أَحْبَبْتَ مِنْ خَيْرٍ فَحَبِّبْهٌ إِلَيْنَا وَيَسِّرْهُ لَنَا وَمَا كَرَهْتَ مِنْ شَئْ ٍفَكَرِهْهُ إِلَيْنَا وَجَنِّبْنَاهُ وَلَا تُنْزِعْ عَنَّا الْإِسْلَامَ بَعْدَ إِذْ أَعْطَيْتَنَا
“Allaahumma innii as’aluka min fadhlika wa athaa’ika rizqan thayyiban mubaarakan. Allaahumma innaka amarta biddu’aa’i wa qadhaita alayya nafsaka bil istijaabah wa anta laa tukhlifu wa’daka wa laa tukadzzibu ahdaka.
Allahumma ma ahbabta min khairin fa habbibhu ilainaa wa yassirhu lanaa wa maa karahta min syaiin fa karrihhu ilaina, wa jannibnaahu wa laa tunzi’ annal Islaama ba’da iz a’thaitanaa.
Artinya :
“Yaa Allaah, sungguh, aku memohon keutamaanMu dan pemberianMu, rezeki yang baik lagi berkah.
Yaa Allaah sungguh, Engkau Memerintahkan berdoa dan pengabulan doa, dan Engkau Zat Yang Tidak Ingkar Janji dan Tidak Mendustainya.
Yaa Allaah, tidak ada kebaikan yang Engkau sukai, kecuali Engkau jadikan kami mencintai kebaikan dan mudahkanlah kami mendapatkannya, dan tidak ada sesuatu yang Engkau benci kecuali Engkau jadikan kami benci terhadap sesuatu itu, dan jauhkanlah kami darinya. Dan janganlah Engkau cabut dari kami keislaman kami setelah Engkau berikan”.
Mari berdoa, agar Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu sabar melaksanakan semua perintah dan menjauhi semua larangan Allah SWT.
Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Penulis, alumni Gontor, Ponorogo.
-King Abdulaziz University, Jeddah, Saudi Arabia, dan pengasuh Alhusniyah Islamic School”.
(