Kolom Fiam Mustamin
NAMANYA identik dengan menyebut organisasi, hkususnya dalam organisasi kemasyarakatan Paguyuban Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan / KKSS.
Ormas ini didirikan pada 12 November 1976, yang saat ini memiliki Pengurus Wilayah di setiap kota provinsi, dan ratusan di kabupaten kota seluruh Indonesia serta Perwakilan di Luar Negeri dan warganya diperkirakan mencapai 10-15 juta jiwa.
Organisasi ini sifatnya paguyuban kekerabatan yang terikat secara emosional kultural kedaerahan, meskipun tidak promordial sempit.
Kewargaannya karena ikatan asal kelahiran, hubungan perkawinan, pernah bermukim dan menyerap nilai nilai budaya Sulawesi Selatan.
Karena itu, paguyuban ini bersifat terbuka dan modern.
Dalam posisi seperti ini diperlukan kehadiran seorang organisator yang dapat mengimplementasikan Paguyuban Masyarakat dalam kehidupan antarwarga, bangsa dan Negara.
Muslimin Mawi hadir sekitar 20 tahun silam, usai pensiun dari salah satu BUMN untuk mengabdikan ilmu tata kelola organisasi paguyuban nirlaba sampai saat ini.
Paguyuban ini patut bersyukur ada seorang warganya yang ikhlas mau mengabdikan diri, bukan mencari penghidupan baru.
Masalah penataan organisasi di KKSS ini terbilang baik, meskipun terkandang muncul penafsiran yang menyimpan dari aturan yang sudah ada seperti kasus peseteruan menjelang Muswil antara lain di Sultra, Kaltim dan Sulteng.
Muslimin yang sudah memahami masalahnya mengurai titik konflik itu lalu dicairkan dengan tetap tetap dalam koridor kekeluragaan / si pangadereng dan tercapai kesepakatan itu.
Muslimin yang guru besar atlet karateka dan pencak silat ini ibarat Suhu Besar Paguyuban KKSS.
Fokus Pembinaan Sosial Kemasyarakatan dan Budaya
KITA kembali ke khittah apa yang mendasari didirikannya paguyuban ini.
Kata pembinaan Sosial Kemayarakatan dan Budaya itu. Hal itu yang perlu dijabarkan dalam program kerja di Mubes 2024 mendatang.
Tidak mengadopsi program pembangunan pemerintahan yang juga megap megap.
Realistis saja dengan apa yang dapat dijangkau oleh organisasi paguyuban ini misalnya kegiatan Dialog Budaya untuk memperkuat basis kultur dan pelestarian budaya jati diri bangsa, fetival/ pegelaran seni dan budaya, lomba/ sayembara penulisan kreatif liteter, seni, pariwisata yang minimal setiap limatahunan dikeluarkan awarding bagi karya yang menjadi sumber inspirasi bagi pembangunan bangsa.
Untuk merangkum gagasan kreatif dan inovatif itu dalam menyongsong
Mubes KKSS mendatang, berharap kepada kesediaan senior kita A. Pawennei, Ulla dan Muslimin Mawi berkenan menjadi mentor pemandu, terimah kasih.
Legolego Ciliwung 18 Juli 2023