PINISI.co.id- Petani adalah kelompok yang rentan miskin karena pandemi Covid-19 yang mengurung orang untuk tinggal di rumah selama tiga bulan. Lebih dari itu, wabah asal Wuhan ini telah mengacaukan rantai pasok pangan. Dampaknya ketahanan pangan dan kesejahteraan petani tergerus.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan, ada 2.76 juta petani di Indonesia yang tergolong miskin. “Petani berada di garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Oleh sebab itu, petani mesti mendapat perhatian,” kata Syahrul.
Sebelumnya, setiap petani dijanjikan mendapat bentuan seebasar Rp 300.000 per orang selama tiga bulan untuk membeli sarana, seperti pupuk dan pestisida. Selain itu, petani juga akan mendapatkan biaya operasional Rp 300.000. Namun, soal kapan realisasinya belum ada waktu yang ditetapkan pemerintah.
Menurut Anggota Dewan Kehormatan Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan ini, realisasi bantuan berada di ranah Kementerian Sosial serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Sejak awal Mei 2020, wacana bantuan pemerintah untuk petani sebagai produsen pangan belum terealisasi. Padahal, kata Syahrul, bantuan dibutuhkan sebagai stimulus produksi sekaligus ketahahan pangan dalam negeri. [Lip/Kompas, 30/5/20]
