KKSS Mengusulkan Fatimah Daeng Takontu Jadi Pahlawan Nasional

0
1365
- Advertisement -
Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna (tengah) bersama Wakil Ketua Umum Awaluddin Tjalla (membelakang) saat dijamu Pj. Bupati Mempawah H. Ismail di Mempawah.

PINISI.co.id- Pejuang gigih I Fatimah Daeng Takontu, dari Gowa, Sulawesi Selatan diusulkan jadi pahlawan nasional ke pemerintah pusat mengingat kejuangan dan perjuangan Daeng Takontu melawan kolonialisme pada abad 17.

Hal itu dikatakan Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna saat menghadiri Musyawarah Wilayah KKSS Kalimantan Barat di aula Baruga Ogi, Kabupaten Kubu Raya, Sabtu 11 Mei 2024.

Patahna didampingi Wakil Ketua Umum KKSS Awaluddin Tjalla yang juga merupakan Ketua Umum Ikatan Keluarga Gowa dan Wahidah Laomo, Wakil Ketua Umum KKSS.

Seperti diketahui, Burhanudin Ahad kembali pimpin KKSS Kalimantan Barat periode 2024-2029 dalam musyawarah wilayah KKSS Provinsi Kalimantan Barat yang berlangsung dinamis.

Rangkaian Muswil BPW KKSS Kalbar dimulai dari halalbihalal pengurus BPW KKSS Kalbar bersama BPD KKSS Kabupaten/Kota se Kalbar dan masyarakat Kalbar di Aula Kantor Bupati Kubu Raya.

- Advertisement -

Acara ini diihadiri langsung oleh Ketua Umum BPP KKSS Muchlis Patahna dan Wakil Ketua Umum Awaluddin Tjalla beserta rombongan, Sekda Kubu Raya, dan mewakili PJ Gubernur Kalbar diwakili, Pangdam, Danlanud, Danlanal diwakili Tokoh Lintas Etnis Perkumpulan Merah Putih Kalbar.

Memugar Makam

Bersama Tjalla dan Ida Laomo, Patahna berkesempatan berziarah ke makam Daeng Tokuntu yang berada di Pulau Temajo, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah. Ketum KKSS diterima Penjabat Bupati Mempawah H. Ismail.

“KKSS akan memugar makam Daeng Takontu, yang juga dikenal dengan julukan Garuda Betina dari Timur,” kata Patahna.

Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna bersama Wakil Ketua Umum Awaluddin Tjalla dan Wahidah Laomo berpose dengan warga KKSS Kalimantan Barat.

Akhir hayat Daeng Tokontu dihabiskan di Mempawah karena memang ia menjaga lautan Kalimanatan Barat. Semasa hidupnya Daeng Takontu dikenal sebagai penguasa lautan.

Menurut Patahna, Daeng Takontu adalah sosok pejuang asal Gowa yang banyak mewarisi nilai-nilai sejarah dan perjuangan. Saat itu, Indonesia masih dijajah oleh VOC Belanda, tapi Daeng Takontu tidak kenal menyerah dan menenggelamkan kapal VOC.

Maklum, Daeng Takontu adalah putri Sultan Hasanuddin. Sejak remaja, ayahnya kerap membawa Daeng Takontu untuk berjuang di medan laga. Daeng Takontu tidak saja gagah berperang di Kampungnya, namun juga ikut membantu Banten melawan Belanda.

Menginjak remaja, Fatimah sempat mempelajari ilmu bertempur di laut. Ia sempat diamanahkan untuk memimpin armada Gowa.

Ia juga pawai mempelajari ilmu iklim. Tak heran, ia lebih banyak menghabiskan waktu di lautan. I Fatimah disebut berlayar dari Sulawesi, Jawa, hingga laut Banda.

Karena itu, hemat Patahna, Daeng Takontu sangat layak jadi Pahlawan Nasional. (Lif)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here