HBN SMA 3 Takalar Gelar Festival Literasi, BAK Contoh Sukses GLS di Sulsel

0
811
- Advertisement -

PINISI.co.id- Tokoh literasi Bachtiar Adnan Kusuma, memberi apresiasi tinggi pada Kepsek Ilham, S.Pd.M.Pd. Pengawas, Kacabdis dan jajaran keluarga besar SMA Negeri 3 Kabupaten Takalar serta Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki inisiatif menyeramarakkan Hari Buku Nasional yang juga Hari Perpustakaan Nasional RI, Jumat 17 Mei 2024. Bachtiar Adnan Kusuma dalam pengantar Best Practice Gerakan Guru, Siswa-Siswi Menulis Satu Buku untuk Indonesia, meminta izin kepada Kepsek SMA 3 Takalar dan perwakilan orang tua yang hadir agar Festival Literasi dan Pameran Kolosal karya guru dan siswa berlangsung pada 17 Mei 2024 menjadi ajang Pusat peringatan Hari Buku Nasional di Sulawesi Selatan yang prakarsa SMA 3 Takalar, pegiat literasi, perbukuan serta dukungan Kadis Pendidikan Provinsi Sulsel.

‘’ Kami menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel dan keluarga besar SMA 3 Takalar yang memberi dukungan moral dan gugatan pentingnya hari buku sebagai hari kembalinya peradaban bangsa Indonesia, khususnya di Sulsel’’ kata Ketua Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional Ri ini.

Menurut Bachtiar Adnan Kusuma, festival literasi yang digelar di SMA 3 Takalar yang dirangkaikan deklarasi bersama Pemulihan Literasi Sekolah, menunjukkan kalau literasi di SMA 3 Takalar tak sekadar melulu diksi, tapi lebih penting lagi adanya aksi. Apa yang dipamerkan karya literasi guru dan siswa berupa karya buku, majalah dinding dan karya tulis menunjukkan kalau kesadaran kolosal literasi sangat penting di satuan pendidikan.

‘’ Tak ada satuan pendidikan yang maju dan berkembang tanpa pendidikan literasi yang hidup dan produktif. Kuncinya, dibutuhkan figur Kepsek dan guru-guru yang memiliki kepedulian tumbuhnya eksostem literasi di setiap satuan pendidikan. Saya bangga melihat karya buku guru-guru dan siswa-siswi SMA 3 Takalar. Dan ini menjadi contoh yang baik bagi sekolah lain di Sulsel dan di luar Sulsel terutama Gerakan Literasi Sekolah’’ Kata BAK.

- Advertisement -

Karena itu, BAK berjanji akan memberikan bimbingan kelas menulis buku via online secara cuma-Cuma, tanpa dipungut biaya. Ujungnya, kata BAK akan lahir dan terbit sejumlah buku karya guru-guru dan siswa-siswi SMA 3 Takalar untuk Indonesia yang berdaulat buku. Bachtiar Adnan Kusuma, pada pelaksanaan Hari Buku Nasional (HBN) tahun 2024 yang dirangkum kedalam 17 langkah besar “Kembalikan Kejayaan Buka Indonesia.”

Pertama, kata BAK, menjadikan buku sebagai kebutuhan primer setiap keluarga Indonesia. Hanya dengan menjadikan buku sebagai kebutuhan pokok, akan mendongkrak budaya baca tinggi masyarakat, dan menjadikan buku sebagai sebuah industri.

Kedua, kata Tokoh Pendidikan Sulsel ini, jadikan buku sahabat Keluarga Indonesia. Hanya buku menjadi sahabat keluarga bisa mendorong tumbuhnya minat baca tinggi masyarakat.

Ketiga, buku adalah mahaguru yang paling setia mendampingi pembacanya agar cerdas dan pandai.

Keempat, menggerakkan wakaf buku dan donasi buku untuk mengobati kurangnya akses buku bermutu di Indonesia.

Kelima, mendorong budaya baca dan menulis seiring, sekata dan sejurus, tak terpisahkan.

Keenam, perlunya gerakan guru, pustakawan dan siswa menulis satu buku Indonesia.

Ketujuh, pemerintah memberi subsidi biaya cetak buku yang diterbitkan penulis Indonesia.

Kedelapan, menghilangkan pajak buku. Kesembilan, mencegah terjadinya pembajakan buku. Kesepuluh, menjadikan membaca dan menulis sebagai hari khusus di setiap satuan pendidikan.

Kesebelas, memberi royalti dan penghargaan bagi penulis produktif yang mendukung tumbuhnya ekosistem perbukuan nasional.

Keduabelas, memperluas jaringan dan pemerataan akses buku konten lokal di setiap daerah. Ketiga belas, menggerakkan gerakan literasi dari setiap keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat.

Keempat belas, menerbitkan buku sesuai kebutuhan masyarakat, bukan selera penulis atau hanya pencitraan.Kelimabelas, menggalakkan gerakan politisi dan birokrat menulis buku untuk Indonesia.

Keenambelas, mengajak satuan keluarga dan masyarakat menjadikan buku sebagai sahabat anak-anak.

Dan, Ketujuhbelas, jadikan buku sebagai souvenir pada setiap even lokal dan nasional.

Sementara itu, kepsek SMA Negeri 3 Takalar, Iham, S.Pd.M.Pd. menegaskan kalau pihaknya menggelar festival literasi yang didalamnya berbagai kegiatan dengan tujuan penguatan literasi di satuan pendidikan SMA3. Selain menggelar karya buku guru dan siswa, berbagai lomba, penampilan derap puisi dan lagu, tarian khas Sulsel serta cerita konten budaya lokal di Sulsel. Menurut Ilham, apa yang dilakukannya, semata-mata mengembalikan literasi sekolah yang lebih baik dan dilakukan dengan praktek baik.

‘’ Kami menyampaikan terima kasih kepada Pak BAK yang mendukung dan memberikan bimbingan bagi guru-guru dan siswa-ssiw di SMA 3 Takalar terkait penguatan literasi sekolah,”  kunci Ilham. (Wan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here