Saling Mengingatkan dalam Menunaikan Ibadah Sholat

1
1095
- Advertisement -

Hikmah Abdul Hamid Husain

Untuk mencapai kualitas sholat berjamaah yang lebih baik, maka kita perlu terus berusaha memperbaiki bacaan dan gerakan sholat kita.

Terutama cara Imam membaca Surah Alfaatihah saat memimpin shalat yang bacaannya Jahran. Maka, perlu kita ingatkan, jika Imam membaca
Al Faatihah tidak sesuai dengan cara apa yang Sabdakan oleh Rasuulullaah SAW.

Membaca Surah Al Faatihah, sangat berbeda dengan membaca Surah surah yang lain. Karena saat kita membaca Surah Al Faatihah, kalimat demi kalimat, dijawab oleh Allaah SWT. Seolah kita sedang berdialog langsung dengan Allaah SWT.

Maka saat membaca Surah Al Faatihah, tidak boleh menyambung satu ayat dengan ayat berikutnya, tidak berhenti atau berhenti tidak pada tempatnya.

- Advertisement -

Berhentilah setiap kalimat pada tempatnya yang benar, di mana Allaah sedang menjawab dan tunggu selesai jawaban Allaah.

Jika tidak “wukuf” atau tidak berhenti sejenak, berarti tidak peduli akan jawaban Allaah. Maka mari kita saling mengingatkan, terutama kepada Imam Shalat Rawaatib, Imam tetap.

Sahabat Abu Hurairah RA menuturkan bahwa Rasuulullaah SAW bersabda dalam Hadits Qudsi;

قَالَ اللهُ تَعَالَى:
قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ:
{الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} ،
قَالَ اللهُ تَعَالَى:
حَمِدَنِي عَبْدِي،
وَإِذَا قَالَ: {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ}، قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي،
وَإِذَا قَالَ: {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ}،
قَالَ: مَجَّدَنِي عَبْدِي –
وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي فَإِذَا قَالَ: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ}
قَالَ: هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ،
فَإِذَا قَالَ: {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ}
قَالَ: هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَل. (رواه احمد و مسلم)

Artinya Rasuulullaah SAW bersabda bahwa Allaah SWT Berfirman:
“Saya membagi Shalat antara diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua.
Untuk hamba-Ku apa yang ia minta:
Apabila hamba-Ku membaca: “Alhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamiin.”

Allaah Menjawab: “Hamba-Ku memuji-Ku.”

Apabila hamba-Ku membaca: “Ar-Rahmaanir Rahiim.”

Allah Menjawab:
“Hamba-Ku mengulangi memujiKu.”

Apabila hamba-Ku membaca;
“Maaliki Yaumid Diin.”
Allah Berfirman;
“Hamba-Ku mengagungkan Aku.” Dalam riwayat lain, Allaah Berfirman: “Hamba-Ku telah pasrahkan, menyerahkan dan mempercayakan semua urusannya kepada-Ku.”

Apabila hamba-Ku membaca;
“Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin.”

Allaah Berfirman;
“Ini antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku sesuai apa yang dia minta.”

Apabila hamba-Ku membaca: “Ihdinas-Shiraathal mustaqiim….dst. sampai akhir surat.”

Allaah Berfirman;
“Ini milik hamba-Ku dan untuk hamba-Ku sesuai apa yang ia minta.”

(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Ahmad 7291, Muslim 395 dan yang lainnya)

Catatan:
1. Bacalah Surah Al Faatihah penuh penghayatan. Jangan tergesa gesa.

2. Berhentilah sejenak di setiap penghujung ayat kecuali 2 ayat terakhir.
Jika tidak stop sejenak, seolah tidak peduli jawaban Allaah SWT.

3. Berhentilah atau “wuquf” وقوف sejenak sbb:

a. Di ujung ayat ke 2:
“Alhamdu lillaahi Rabbil ‘aalamiin” (stop).
Di ujung ayat ini, Allaah menjawab bacaan kita.

b. Di ujung ayat ke 3
“Ar Rahmaanir Rahiim” (stop).
Di ujung ayat ini, Allaah menjawab bacaan kita.

c. Di ujung ayat ke 4
“Maaliki Yaumid Diin”
(Stop).
Di ujung ayat ini, Allaah menjawab bacaan kita.

d. Di ujung ayat ke 5
“Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin” (stop).
Di ujung ayat ini, Allaah menjawab bacaan kita.

e. Ayat ke 6 dan 7 barulah boleh di sambung tanpa stop, tanpa wuquf, tanpa berhenti, boleh membaca sambung 2 ayat.

Stopnya adalah di ujung ayat ke 7
“Ghoiril maghduubi ‘alaihim walad Dhaalliin” (stop).
Di ujung ayat ini, Allaah menjawab bacaan kita.

4. Keterangan tentang Hadits di atas:
a. Hadits ini menunjukkan bahwa Alfaatihah adalah rukun Shalat, karena Allaah menyebut Al-Fatihah dengan kata Shalat.

b. Al-Fatihah disebut Shalat, karena Surah ini wajib dibaca saat Shalat. Tampa bacaan
AL FAATIHAH, Shalat TIDAK SAH.

Dan seorang hamba yang membaca Surah Al Faatihah ini ketika Shalat, dia hakekatnya sedang melakukan DIALOG dengan Allaah, Tuhannya.

c. Allaah Membagi bacaan Alfatihah dalam Shalat menjadi 2 bagian:
Setengah untuk Allaah dan setengah untuk hamba Nya.

d. Setengah untuk Allaah ada di bagian awal, bentuknya adalah pujian untuk Allaah. Mulai dari ayat, ‘Alhamdulillaahi Rabbil ‘Aalamiin sampai ‘Maaliki Yaumid Diin.’

e. Sementara setengahnya untuk hamba Nya, yaitu doa memohon petunjuk dan bimbingan.

f. Ada satu ayat yang dibagi dua, yaitu ayat ‘Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Setengah untuk hamba, setengahnya untuk Allaah.
“Iyyaaka Na’budu”, ini untuk Allaah, dan iyyaaka nasta’in, ini untuk hamba Nya.

5. Hayati makna setiap ayat yang dibaca, dan hayati pula jawaban dari Allaah SWT. Maka sungguh akan tambah khusyu dan ni’mat sekali.

6. Itulah dialog antara hamba dengan Allaah saat membaca surah Alfaatihah.
Semoga semakin meningkatkan rasa khusyu’ kita ketika menjalani ibadah Shalat.

Penutup, mari kita berdoa:
Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya:

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .

Penulis, Alumnus Ummul Qura University, Makkah & King Abdulaziz University, Jeddah

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here