Hikmah Abdul Hamid Husain
Islam telah menegaskan bahwa perbuatan zina adalah dosa dahsyat yang hukumannnya di dunia dan di akhirat.
Hukumannya di dunia yaitu: yang belum menikah, Perempuan atau Laki, adalah dicambuk 100 kali di depan orang banyak dan di usir atau diasingkan dari kampung tempat tinggalnya selama satu tahun.
Sebaliknya yang sudah menikah atau “Muhshon” hukumannya adalah dipendam di dalam lubang tanah dengan posisi berdiri dan dirajam sampai mati. Ini semua adalah hukuman di dunia, sedangkan siksa kubur dan api neraka menantinya.
Maka, mereka yang pernah berselingkuh, berzina, perbanyaklah Taubat MELEBIHI pelaku dosa lainnya. Perbanyaak Ibadah amal Soleh melebihi orang lain.
Semoga Allaah Berkenan Mengampuninya.
Sungguh, berselingkuh atau berzina, menghancurkan segalanya.
Berulang ulang Allaah SWT berfirman dan Nabi SAW bersabda melarang keras mendekati zina apa lagi melakukannya.
Allaah SWT Berfirman jangan mendekat ke zina:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
Dan janganlah engkau mendekati zina; karena zina itu sungguh suatu perbuatan keji, dan cara yang buruk”
(QS Al Israa’, surah ke 17, ayat 32, halaman 285)
Allaah SWT berfirman tegas agar pelaku zina segera dihukum;
اَلزَّانِيَةُ وَالزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍۖ وَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَاۤئفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ .
(النور ٢٤ الاية ٢)
“Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah, cambuklah masing-masing dari keduanya seratus kali dan janganlah karena rasa belas kasihan kepada keduanya sehingga mencegah kamu untuk melaksanakan hukum Allaah, jika engkau Beriman kepada Allaah dan Hari Kemudian. Hendaklah pelaksanaan hukuman atas mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang Beriman”
(QS An Nuur, surah ke 24, ayat 2, halaman 350).
Allaah SWT berfirman menegaskan para Pelaku Zina akan terhina, dan hukumannya sangat berat dan mereka kekal di Api Neraka:
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلا بِالْحَقِّ
وَلا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا (68)
يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا (69)
“Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain selain Allaah, dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allaah membunuhnya kecuali dengan alasan yang dibenarkan Allaah, dan tidak berzina. Siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman atas dosanya itu, yakni akan dilipatgandakan azab untuknya pada Hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab Api Neraka itu, dalam keadaan terhina”.
(QS Al Furqaan, surah ke 25, ayat 68-69, halaman 366).
Rasuulullaah SAW bersabda
وعن أَبي هريرة – رضي الله عنه قَالَ:
قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم:
«مَنْ وَقَاهُ اللهُ شَرَّ مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ، وَشَرَّ مَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ دَخَلَ الجَنَّةَ».
“Siapa yang dijaga Allaah dari kejahatan yang timbul dari anggota badan yang ada di antara kedua rahangnya , yaitu lidah, dan menjaga dia dari anggota badan yang ada di antara kedua kakinya yaitu kemaluannnya, maka dia akan masuk Surga.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam At-Tirmidzi)
Rasuulullaah SAW bersabda, siapa yang menjamin alat kelaminnya dari perbuatan zina, maka Nabi menjamin dia masuk Surga:
قال النبي صلى الله عليه وسلم: اضمنوا لي ستا من أنفسكم أضمن لكم الجنة: اصدقوا إذا حدثتم،
وأوفوا إذا وعدتم،
وأدوا إذا ائتمنتم،
واحفظوا فروجكم، وغضوا أبصاركم، وكفوا أيدكم. أخرجه أحمد وابن حبان والحاكم عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه وصححه الألباني في صحيح الترغيب.
Artinya:
“Siapa yang menjamin pada dirinya 6 hal dari perbuatan dosa, maka aku menjamin Surga untuknya:
– selalu jujur jika berbicara
– selalu memenuhi janji jika berjanji
– selalu menjaga dan menunaikan amanah jika diberi amanah
– selalu menjaga kemaluannya
– selalu menjaga pandangannya
– selalu menjaga tangannya.
(Hadits Sahih riwayah Al Imam Ahmad, Ibnu Hibban dan Al Hakim).
Rasuulullaah SAW bersabda, agar kita menjaga kemaluan, dan imbalannya Surga, sebaliknya, jika berzina imbalannya Neraka:
عن ابن عباس قال :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
يا شباب قريش ، لا تزنوا ، احفظوا فروجكم ، ألا من حفظ الله فرجه فله الجنة
Artinya:
“Wahai para Pemuda Quraisy, janganlah kalian berzina, jagalah kemaluanmu, ketahuilah bahwa orang yang menjaga kemaluannya akan mendapatkan Surga.”
حلية الأولياء ٣/ ١١٩ المستدرك ٤/ ٣٥٨ المعجم الكبير للطبراني ١٢/ ١٦٥ مجمع الزوائد ٤/ ٢٥٢-٢٥٣ السنة لابن عاصم ٢/ ٦٤٠ المطالب العالية ١٥٨٨
7. Rasuulullaah SAW bersabda, jika perzinahan merebak terang terangan, mempercepat Kiamat:
أَخْبَرَنَا دَاوُدُ بْنُ شَبِيبٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ أَخْبَرَنَا أَنَسٌ قَالَ لَأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا لَا يُحَدِّثُكُمُوهُ أَحَدٌ بَعْدِي سَمِعْتُهُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ وَإِمَّا قَالَ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَيَقِلَّ الرِّجَالُ وَيَكْثُرَ النِّسَاءُ حَتَّى يَكُونَ لِلْخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ. (رواه البخارى)
“Di antara tanda Kiamat adalah ilmu diangkat, kebodohan merajalela, khamer ditenggak, zina mewabah, jumlah Laki-laki menyusut dan jumlah wanita melimpah ruah, hingga jika ada lima puluh wanita itu berbanding dengan seorang laki-laki.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Al-Bukhari)
8. Rasuulullaah SAW bersabda:
لَا يَحِلُّ دَمُ امْرِئ مُسْلِمٍ إِلاَّ فيِ إِحْدَى ثَلاَثٍ رَجُلٌ زَنیَ وَهُوَ مُحْصِنٌ فَرُجِمَ أَوْ رَجُلٌ قَتَلَ نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ أَو رَجٌلٌ ارْتَدَّ بَعْدَ إِسْلاَمِهِ.
(رواه ابن ماجة)
Artinya:
“Tidak halal darah seorang Muslim kecuali karena salah satu dari tiga hal ini; – lelaki yang berzina sedangkan ia telah menikah atau “muhshin, maka dirajam hingga mati, atau lelaki yang membunuh jiwa tanpa alasan yang dibenarkan Allaah, atau Lelaki yang murtad setelah Islam.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Ibnu Majah).
Rasuulullaah SAW bersabda menjelaskan bahwa doa-doa orang yang berzina dan tidak bertaubat, tidak akan dikabulkan;
تُفْتَحُ أَبْوَابُ السَّماَءِ نِصْفُ اللَّيْلِ فَيُنَادِي مُنَادِ هَلْ مِنْ فَيُسْتَجَابُ لَهُ هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَيُعْطَى هَلْ مِنْ دَاعٍ مَكْرُوْبِ فَيُفْرَجُ عَنْهَ فلَاَ يَبْقَى مُسْلِمٌ يَدْعُوْ بِدَعْوَةٍ إلِاَّ اسْتَجَابَ اللهُ لَهُ إِلاَّ زَانِيَةٌ تَسْعَى بِفَرْجِهَا أَو عُشَّارٌ.
Artinya:
“Pintu-pintu Langit akan dibuka pada setiap pertengahan malam, lalu berserulah Malaikat, ‘Siapa yang berdoa pasti akan dikabulkan.
Siapa yang meminta pasti akan diberi. Siapa yang dalam kesulitan, akan diringankan.’
Tak henti-hentinya seorang Muslim berdoa melainkan telah dikabulkan oleh Allaah SWT kecuali wanita pezina yang berkeliaran menjajakan kemaluannya atau pencatut uang rakyat.”
Al Imam Ahmad Bin Hanbal juga meriwayatkan dari Maimunah RA, Isteri Rasuulullaah SAW bahwa ia mendengar Rasuulullaah SAW bersabda;
لاَ تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا لَمْ يَفْشُ فِيْهِمْ وَلَدُ الزَّناَ فَإِذَا فَشَا فِيْهِمْ وَلَدُ الزِّناَ فَيُوْشِكُ أَنْ يَعُمَّهُمُ الله عَزَّ وَجَلَّ بِعِقَابٍ
Artinya:
“Ummatku senantiasa ada dalam kebaikan selama tidak terdapat anak zina di antara mereka, namun jika terdapat anak zina, maka Allaah SWT akan menimpakan azab kepada mereka.”
Rasuulullaah SAW bersabda, bahwa hukuman pezina amat berat:
خُشذُوا عَنِّي خُذُوا عَنِّي قَدْ جَعَلَ اللهُ لَهُنَّ سَبِيلْاَ البِكْرُ بِالبِكْرِ والثَّيِّبُ بِالثَّيِّبِ الْبِكْرُ جَلْدُ مِائَةٍ وَنَفْيُ سَنَةِ وَالثَّيِّبُ جَلْدُ مِائَةٍ وَالرَّجْمُ.
( رواه مسلم )
Artinya:
“Belajarlah dariku, belajarlah dariku. Allaah telah memberi jalan keluar bagi mereka: Perjaka yang berzina dengan gadis didera seratus kali dan diasingkan.
Laki laki yang sudah menikah berzina dengan perempuan yang sudah menikah, didera seratus kali dan dirajam.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Muslim).
Rasuulullaah SAW berdabda, bahwa apabila pezina bisa menghindarkan diri dari hukuman di Dunia dan tidak bertaubat kepada Allaah, maka ia akan mendapatkan azab yang sangat dahsyat di Akhirat nanti:
رأيت رجلين أتياني
قالا لي انطلق فانطلقت معهما فإذا بيت مبني على بناء التنور أعلاه ضيق وأسفله واسع يوقد تحته نار فإذا فيه رجال ونساء عراة فإذا أوقدت ارتفعوا حتى يكادوا أن يخرجوا فإذا خمدت رجعوا فيها فقلت ما هذا قالا لي :
وأما الذي رأيت في الشور فهم الزناة .(رواه البخارى)
Artinya:
“Pada suatu malam aku bermimpi melihat dua orang Laki-laki menghampiriku, seraya berkata, ‘Pergilah.’ Lalu kami pergi ke sebuah lubang seperti tungku yang atasnya sempit dan bagian bawahnya luas, dan api menyala-nyala dari bawah tungku itu. Setelah mendekat, tiba-tiba isi tungku terangkat hingga hampir keluar. Ketika api dingin mereka kembali masuk ke dalam tungku, yang ternyata di dalamnya sekelompok Laki-laki dan Perempuan yang telanjang.
Lalu aku bertanya; ‘Siapa mereka ini?’ Dua orang itu menjelaskan, …, dan yang engkau lihat dari lubang itu adalah para Pezina…”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari).
Catatan
Beberapa macam perbuatan zina yang mutlak harus dihindari;
1. Zina Al-Laman
Ini merupakan jenis zina yang terjadi melalui penggunaan panca indera.
Misalnya;
melihat, mendengar, berbicara, menyentuh, berjalan, serta perasaan dan keinginan dalam hati yang membangkitkan syahwat.
2. Zina Muhshon
محصن
Zina ini terjadi ketika seseorang yang sudah menikah atau memiliki pasangan resmi terlibat dalam hubungan intim dengan orang lain yang bukan pasangannya atau disebut juga berselingkuh.
3. Zina Gairu Muhshon;
Zina gairu muhshon
الزنا غير محصن
terjadi ketika individu yang belum menikah terlibat dalam hubungan intim.
Contohnya;
mereka yang berpacaran dan terlibat dalam hubungan fisik sebelum menikah.
4. Orang yang nelakukan zina dianggap tidak beriman.
Rasuulullah SAW bersabda:
لا يزني الزاني حين يزني وهو مؤمن.
(رواه البخارى و مسلم )
Artinya:
“Pelaku zina tidak dikatakan beriman saat dia berzina,”
(Hadits Sahih Ruwayah Al Imam
Al Bukhari dan Muslim).
5. Khalwat atau Mojok berdua duan dengan Mahram nya dalah perbuatan Zina.
Rasuulullaah SAW mengingatkan:
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ باِمْرَأَةٍ إِلاَّكاَنَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَان.
(رواه الترمذى)
Artinya:
“Tidaklah seorang Laki-laki berkhalwat dengan seorang Wanita, melainkan yang ketiga dari mereka adalah setan,”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam At-Tirmidzi).
6. Larangan keras mojok tanpa Mahram.
Rasuulullaah SAW bersabda:
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّوَمَعَهاَ ذُو مَحْرَمٍ.
(رواه البخارى و مسلم)
Artinya:
“Janganlah seorang Laki-laki itu berkhalwat (menyendiri) dengan seorang Wanita kecuali ada Mahram yang menyertai Wanita tersebut,”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Al Bukhari dan Muslim).
7. Dosa Zina sungguh besar, urutannya setelah dosa Syirik.
Rasulullah SAW bersabda:
ما من ذنب بعد شرك أعظم عنداللّه من النطفة وضعها رجل في رحم لا يحلّل
Artinya:
“Tidak ada dosa yang lebih berat setelah syirik di sisi Allaah dari seorang Laki-laki yang menaruh spermanya di dalam rahim Wanita yang tidak halal baginya.”
8. Hadits tentang Lepasnya Iman Orang yang Berzina.
Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا زَنَى الرَّجُلُ خَرَجَ مِنْهُ الإِيمَانُ كَانَ عَلَيْهِ كَالظُّلَّةِ فَإِذَا انْقَطَعَ رَجَعَ إِلَيْهِ الإِيمَانُ
(رواه ابو داود و الترمذى)
Artinya:
“Jika seseorang berzina, maka Iman itu keluar dari dirinya seakan-akan dirinya sedang diliputi oleh gumpalan awan (di atas kepalanya).
Jika dia lepas dari zina, maka iman itu akan kembali padanya,”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Abu Daud dan
At Tirmidzi).
9. Hadiys tentang Aturan Hukuman untuk Orang yang Berzina
Dari Ubadah bin Shamit RA, Rasulullah SAW bersabda:
البكْر بالبِكْر جَلْدُ مائة ونَفْيُ سَنَة والثّيّبُ بالثّيّبِ ، جَلْدُ مائة والرّجْم.
(رواه مسلم)
Artinya:
“Perawan dengan Perjaka jika berzina, maka dicambuk 100 kali dan diasingkan setahun.
Duda dengan Janda jika berzina maka dicambuk 100 kali dan dirajam,”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Muslim).
10. Hadits tentang Orang Berzina yang Tidak Akan Diabaikan dan Tidak Diajak Bicara oleh Allaah SWT.
Rasuulullaah SAW bersabda:
عن ابى هريرة رضى الله عنه: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
ثَـلَاثَةٌ لَا يُـكَـلّـِمُـهُمُ اللّٰـهُ يَوْمَ الْقِـيَـامَـةِ وَلَا يُـزَكّـِيْهِمْ (وَلَا يَـنْـظُـرُ إِلَيْهِمْ) وَلَـهُمْ عَـذَابٌ أَلِـيْمٌ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَـلِـكٌ كَـذَّابٌ ، وَعَائِـلٌ مُسْتَـكْبِـرٌ
Artinya:
“Tiga jenis Manusia yang tidak diajak bicara oleh Allaah pada hari Kiamat dan tidak pula Allaah menyucikan mereka dan tidak pula memandang kepada mereka, sedang bagi mereka siksa yang pedih, yaitu:
Laki-laki tua yang suka berzina, Raja pendusta dan orang miskin yang sombong,”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Muslim).
11. Zina Mengundang Azab.
Rasuulullaah SAW sabdanya:
إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِيْ قَرْيَةٍ، فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ
Artinya:
“Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu kampung, maka sungguh, mereka telah menghalalkan azab Allaah atas diri mereka”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Al-Hakim, Al-Baihaqi dan At-Thabrani).
12. Jenis-jenis Zina yang Biasa Dilakukan Manusia:
عن عبد الله بن عباس قال ما رأيت شيئاً أشبه باللمم مما قال أبو هريرة إن النبي صلى الله عليه وسلم قال إن الله كتب على ابن آدم حظه من الزنا أدرك ذلك لا محالة فزنا العينين النظر وزنا اللسان النطق والنفس تمنى وتشتهي والفرج يصدق ذلك أو يكذبه.
رواه البخارى و مسلم
و ابو داود)
Artinya:
“ ‘Allaah Telah Mentakdirkan Manusia sebagian dari zina yang akan dialaminya, terkadang tidak disadarinya:
Zina kedua mata adalah memandang.
Zina mulut adalah berkata.
Zina hati adalah berharap dan berkeinginan.
Sedangkan alat kelamin itu membuktikannya atau mendustakannya,’”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari, Muslim, Abu Dawud).
13. Zina Kaki.
Rasuulullaah SAW bersabda:
قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: زِنَى الرِّجْلَيْنِ الْمَشْيُ وَزِنَى الْيَدَيْنِ الْبَطْشُ وَزِنَى الْعَيْنَيْنِ النَّظَرُ.
Artinya;
“Zinanya kedua kaki adalah berjalan ke tempat-tempat maksiat.
Zinanya dua tangan adalah memegang sesuatu yang haram. Dan zinanya dua mata adalah pandangan kepada yang tidak halal”.
Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).
Abdul Hamid Husain, Alumnus Ummul Qura University, Makkah & King Abdulaziz University, Jeddah.