Hindarilah Siksa Kubur

0
231
- Advertisement -

 

Hikmah Abdul Hamid Husain 

Setiap yang bernyawa, pasti akan mati; Raja, Presiden, Menteri, Jenderal, Orang kaya, Orang miskin dan orang biasa, jika ajal alias waktunya datang, tidak mampu menghindar, dan meninggal.

Dikisahkan dalam banyak Kitab Rujukan, bahwa saat ruh dicabut dari Jasad, rasa sakitnya jauh lebih perih dari daging yang dikuliti hidup hidup. Hanya Rahmat Allaah lah yang bisa mengurangi perihnya.

1. Rasuulullaah SAW, kesayangan Allaah SWT, menjelang akhir hayatnya bermunaajat:
“Yaa Allaah, ringankanlah aku dari perihnya Sakaraatul Maut.”
اللهم هون علي فى سكرات الموت
“Allaahumma hawwin ‘alayya fii sakaraatil mauut”.

Demikian doa ini diucapkannya hingga tiga kali.

- Advertisement -

Padahal, telah ada jaminan dari Allaah SWT bahwa beliau akan masuk Surga.

2. Al Imam Al Ghazali mengingatkan:
“Seandainya jenazah yang engkau tangisi bisa berbicara seketika dan menceritakan keadaan “Sakaraatul Mautnya”, niscaya kalian akan melupakan Jenazah itu dan langsung tersungkur sujud menangisi diri sendiri, menyesali perbuatan yang selama ini penuh dosa, karena dahsyatnya siksa kubur”.

3. Rasulullah SAW mengingatkan :

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ:
إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ، وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ. ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لِمَ فَعَلْتَ هَذَا؟ قَالَ: لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا. ( رواه البخاري )

Artinya:
“Sungguh, kedua jenazah di dua kuburan itu sedang disiksa, dan keduanya disiksa bukan karena hal hal besar;
yang satu disiksa karena saat buang air kecil sembarang (berdiri dan di tempat umum yang terbuka dan tidak membersihkan dengan sempurna).

Yang satunya, suka mengadu domba, nyinyir, caci dan ujar kebencian.

Kemudian Nabi SAW mengambil sebatang dahan Kurma yang masih basah, segar, lalu membelahnya menjadi dua bagian, kemudian menancapkan di stas masing-masing kedua kuburan itu”.

Para Sahabat bertanya:
Yaa Rasuulallaah, mengapa Engkau melakukan ini?
Rasuulullaah SAW menjelaskan;
“Semoga siksa keduanya diringankan selama dahan Kurma ini belum kering”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari).

4. Amalan Yang Meringankan Saat Sakaraatul Maut:
Dalam kitab Irsyaadul Ibaad, Al Imam Zainuddin Al-Malibari menuturkan; dianjurkan ketika melihat seseorang yang sedang mengalami Sakaraatul Maut agar membacakan Surah Ar-Ra’d di sampingnya dengan harapan agar orang tersebut mendapatkan keringanan dalam menghadapi kematiannya:

وَيُسَتَحَبُّ إذا احْتَضَرَ المَيِّتُ أنْ يُقْرَأَ عِنْدَهُ أيضاً سُورَةَ الرَّعْدِ فَإِنَّ ذالِكَ يُخَفِّفُ عَنِ المَيِّتِ سَكْرَةَ المَوْتِ وَإِنَّهُ أَهْوَنُ لِقَبْضِهِ وَأَيْسَرُ لِشَأْنِهِ،

وروى أنس عن النبي : «مَنْ أتَاهُ مَلُكَ المَوْتِ وَهُوَ عَلَى وُضُوءٍ أُعْطِيَ الشَّهَادَةَ

Artinya:
“Dianjurkan ketika ada orang yang sedang Sakaraatul Maut agar dibacakan Surah Ar Ra’d di sampingnya.
Hal ini bisa meringankan orang yang meninggal dari penderitaan Sakaraatul Maut, lebih mudah baginya untuk diambil nyawanya dan lebih meringankan kondisi yang sedang dialaminya”.

Catatan.
1. Jika Alam Barzakh atau kuburan, ingin kita jadikan “Raudhatun Min Riyaadhil Jannah” atau “Taman Surga”,
روضة من رياض الجنة
maka perbanyaklah kebaikan, amal soleh, dan laksanakan kewajiban Agama, JAUHI Ghiibah, Namiimah, adu domba, dan gossip, apa lagi fitnah.

2. Jika terlena dengan keasyikan maksiat; korupsi, selingkuh, ujar kebencian, fitnah, hasud, hoaks dan tidak Shalat, maka Alam Barzakh atau Kuburan akan menjadi bagian dari Neraka yang terus menerus menyiksa hingga Kiamat tiba. Kuburnya disebut “Hufratun Min Hufarin Niiraan” atau “Kawah dari Api Neraka”.
حفرة من حفر النيران.

3. Perbanyak sedekah dan membaca Al Quran dengan terjemahannya.
Sedekah dan bacaan Al Quranlah yang meringankan kita dari siksa Kubur.

4. Hafal dan amalkan Doa ini:

اللهم انا نسألك
رزقاً من رزقك وعلما من علمك
وكرماً من كرمك وعفواً من عفوك
وشفاءً من شفائك ولطفاً من لطفك
وستراً من سترك ونزلاً في جنتك آمين

“Allaahummaa innaa nas aluka rizqan min Rizqika, wa ‘ilman min ‘ilmika, wa karaman min karamika, wa ‘afwan min ‘afwika, wa syifaa an min syifaaik, wa lutfan min lutifika, wa sitran min sitrika, wa nuzulan min Jannatika”

(Yaa Allaah, Tuhan kami, sungguh kami memohon padaMu:
– Rezeki dari sisiMu,
– Ilmu pengetahuan dari sisiMu.
– Kehormatan dari sisiMu.
– Penghargaan dari sisiMu.
– Ampunan dari sisiMu.
– Kesembuhan dari sisiMu.
– Perhatian dari sisiMu,
– Kelembutan dan kemanjaan dari sisiMu,
– Perlindungan dari sisiMu, dan
– Tempat indah di SurgaMu).

Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).

Abdul Hamid Husain, Alumnus Ummul Qura University, Makkah & King Abdulaziz University, Jeddah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here