BAK Gugat Guru, Pegiat Literasi Menulis Buku di TBM Palajau

0
527
- Advertisement -

PINISI.co.id- Bachtiar Adnan Kusuma (BAK) hadir di Pekan Literasi Nasional Kabupaten Jeneponto, Kamis 3 Oktober 2024, yang diselenggarakan oleh Taman Bacaan Masyarakat (TBM) An Nur Desa Palajau, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jenepnto. TBM Palajau menghadirkan Bachtiar Adnan Kusuma, sebagai narasumber.

Dalam sesi yang penuh semangat tersebut, BAK berbagi wawasan mendalam tentang pentingnya budaya literasi di Indonesia dan bagaimana upaya jangka panjang diperlukan untuk meningkatkan minat baca dan tulis di masyarakat.

Membangun Mindset Literasi

BAK membuka diskusi dengan menggarisbawahi literasi bukan hanya masalah jangka pendek, tetapi merupakan investasi untuk masa depan. “Kita tidak berbicara tentang hasil satu atau dua tahun ke depan, tetapi tentang 50 tahun yang akan datang,” tegasnya. BAK melanjutkan dengan data internasional dari survei yang menunjukkan bahwa Amerika Serikat berada di posisi teratas dalam budaya membaca, diikuti India, sementara Indonesia menempati urutan ke-12 dengan kemampuan membaca hanya 315 jam dalam setahun.

Kebudayaan Membaca yang Perlu Ditingkatkan

- Advertisement -

BAK menjelaskan bahwa rendahnya budaya membaca di Indonesia disebabkan oleh anggapan bahwa membaca bukanlah kebutuhan yang penting. “Kita sering menempatkan membaca di urutan terakhir, padahal seharusnya itu menjadi kebutuhan primer,” ujarnya. Ia membedakan antara mindset tetap dan growth mindset, di mana orang dengan growth mindset akan terus berusaha dan beradaptasi untuk meningkatkan diri.

Pentingnya Membaca dan Menulis

Dalam sesi tersebut, BAK menekankan bahwa membaca adalah fondasi untuk menulis. Ia mengajak peserta untuk meluangkan waktu setiap hari untuk membaca dan menulis. “Kalau kita tidak terbiasa, maka menulis akan terasa berat. Menulis itu seperti merawat anak bayi, membutuhkan kesabaran dan ketekunan,” katanya.

Teknik Menulis yang Efektif

BAK memberikan panduan praktis tentang teknik menulis yang efektif. “Mulailah dengan memilih topik besar yang relevan dengan fenomena saat ini. Tulis apa yang ada di pikiran Anda, jangan takut untuk mengungkapkan ide,” sarannya. Ia juga mendorong peserta untuk menulis setiap hari, minimal satu atau dua halaman, agar kebiasaan ini dapat terbangun.

Karya Nyata sebagai Bukti

Sebagai penutup, BAK menekankan bahwa karya nyata adalah yang paling penting dalam dunia literasi. “Menulis itu bukan hanya tentang teori, tetapi juga tentang aksi. Setiap tulisan yang kita hasilkan adalah pertanggungjawaban kita terhadap diri sendiri dan masyarakat,” ungkapnya.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen pembelajaran, tetapi juga menginspirasi peserta untuk lebih aktif dalam membaca dan menulis. Dengan semangat yang ditularkan oleh Baktiar Adnan Kusuma, diharapkan budaya literasi di Kabupaten Jeneponto dapat bnn berkembang pesat dan menghasilkan banyak penulis handal di masa depan. (Man)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here