PINISI.co.id- Siapa bilang Bupati Maros Chaidir Syam tak berprestasi memimpin Maros selama kurang lebih tiga tahun? Pernyataan sungguh kurang tepat jika pertanyaan diajukan kepada Bupati satu-satunya dari Provinsi Sulawesi Selatan Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional yang diserahkan Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando, di Puncak Acara Gemilang Perpustakaan Nasional, di Integriti Convetion Center, Kemayoran Jakarta pada 14 November 2022.
Ketua Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma, mengakui kalau Chaidir Syam adalah pejabat publik yang telah mewarnai jagat raya pergulatan gerakan literasi di Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan. “ Kiprah dan karya Bupati Maros Chaidir Syam telah menjadi entitas dan figur pejabat publik yang punya perhatian besar tumbuhnya ekosistem literasi di Kabupaten Maros. Bukan hanya diksi literasi, tapi Chaidir Syam telah membuktikannya dengan Aksi yang membumi, berkelanjutan” papar Kepala Badan Nasional Literasi Labbaik Pengurus Pusat IKA BKPRMI ini, Rabu 16 Oktober 2024 di Maros.
Menurut Bachtiar Adnan Kusuma, selama tiga tahun lebih memimpin kabupaten Maros, Chaidir Syam telah berhasil menempatkan Maros sebagai kabupaten Terbaik dalam bidang Inovasi dan pelibatan masyarakat pada 2023.
“ Kabupaten Maros dibawah kepemimpinan Chaidir Syam, telah menjadikan Maros percontohan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Indonesia atas dukungan Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Provinsi Sulawesi Selatan” kata BAK kembali.
Selain itu, Chaidir Syam telah mengantar dua orang staf Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Maros meraih penghargaan Person in Change Terbaik dan Master Trainer Terbaik di pertemuan para pengelola Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang digelar Perpustakaan Nasional di Jogyakarta pada 2023.
Fakta lain kemajuan program perpustakaan berbasis desa di tangan Chaidir Syam jika dibandingkan tahun sebelumnya. Apa saja? BAK menguraikan di masa kepemimpinan Chaidir Syam pada 2023 dan 2024 telah mendorong terbentuknya Perpustakan Desa berbasis TPBIS yaitu 30 desa, 25 desa memeroleh bantuan anggaran APBD Kabupaten Maros dan 5 APBN Perpustakaan Nasional RI. Jika saja dibadingkan pada 2019, 2020 hanya terbentuk 12 perpustakaan desa dengan hanya mengandalkan bantuan APBN dari Perpustakaan Nasional RI.
Karena itu, Chaidir Syam komitmen memajukan literasi dilakukan secara massif di Maros. Tercatat pada 2023, DPRD Maros menyetujui anggaran Rp 1 miliar untuk buku di 10 perpustakaan desa yang akan terus ditingkatkan setiap tahun. “ Belum ada kabupaten kota di Sulsel yang begitu besar perhatiannya pada peningkatan budaya baca masyarakat atas dukungan Bupatinya. Tak heran saat ini Maros jadi pusat keunggulan studi banding dari berbagai daerah di Indonesia karena Bupati Chaidir Syam punya obsesi dan berjihad di bidang kebijakan sebagai bupati, jauh kedepan tentang memperbaiki sumber daya manusia menjadi terbaik,” tegas BAK. (Fen)