Sangat Disayangkan, Pidato Presiden Prabowo Soal Kebebasan Pers Tak Disebutkan

0
34
- Advertisement -

PINISI.co.id- Momen yang terjadi di hari Minggu 20 Oktober 2024 di Gedung Nusantara Komplek Parlemen MPR Senayan Jakarta, menandai awal baru yang juga merupakan lembaran baru di era kepemimpinan Prabowo-Gibran.

Baru kali ini momentum awal Presiden baru yang begitu lantang menyuarakan dan membakar semangat para pemimpin baru, yang juga menyampaikan kepada para anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk selalu mengedepankan kepentingan rakyat Indonesia.

Dalam pidatonya Presiden Prabowo menyampaikan banyak hal-hal penting yang perlu di lakukan untuk kemajuan bangsa Indonesia ke depan. Diantaranya adalah berjanji akan selalu berbakti kepada UUD, mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, kemerdekaan RI hasil pengorbanan rakyat, korupsi membahayakan rakyat.

Selanjutnya banyak pengusaha tidak nasionalis karena korupsi, masih ada rakyat yang belum menikmati hasil kemerdekaan. Pemimpin Politik tak boleh merasa cukup dengan angka statistik, berani menghadapi dan mengatasi tantangan Indonesia.

Kemudian mencapai swasembada pangan dalam 5 tahun, mewujudkan swasembada energi, menjadikan sumber nabati, air, dan geothermal sebagai sumber energi.

- Advertisement -

Demikian juga subsidi harus langsung ke kepala keluarga, anak- anak Indonesia harus bisa mengkonsumsi makanan bergizi, hilirisasi ke semua komoditas, dan banyak hal penting lainnya.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, “Marilah kita bersama membangun bangsa ini walaupun berbeda suku, partai, agama dan golongan krn kita tetap satu, yakni kita anak-anak Indonesia.”

Namun ada yang sangat disayangkan dalam Pidato Presiden Prabowo tersebut, yaitu kemerdekaan pers tidak disebutkan dan tidak dimasukkan dalam point penting pidato Presiden Prabowo.

Keprihatinan tersebut disampaikan oleh Syamsul Bahri, Ketua Umum Forum Silaturahmi Media Mahkamah Agung Republik Indonesia (FORSIMEMA-RI) dalam suatu diskusi forum.

“Hal tersebut sangat disayangkan, karena perlu dicatat bahwa negara yang besar adalah negara yang bisa menjamin persnya,” tegas Syamsul, Senin (21/10).

Syamsul mengungkap pentingnya pers dalam memerdekakan Indonesia, yang tentu saja keberadaan Insan Pers patut diperhitungkam karena ikut berkontribusi kepada bangsa dan negara. Sejak awal awak media berkontribusi besar dalam menyuarakan ajakan perjuangan kemerdekaan. Menyuarakan inovasi-inovasi pembangunan dan menjadi penopang utama demokratisasi.

Namun terlepas dari itu, Syamsul mewakili Insan Pers khususnya yang tergabung dalam FORSIMEMA-RI mengucapkan selamat kepada Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, serta semua Menteri yang terpilih, semoga amanah dan bertanggung jawab dalam mengemban tugas yang telah diberikan dan semoga bisa menjaga kepercayaan masyarakat Indonesia.

“Semoga para Menteri terpilih di Kabinet Merah Putih ini bisa menjalankan amanah yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka,” pungkas Syamsul Bahri. (


)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here