Mimpi Prabowo Membangun Industri Mobil Menghadapi Tantangan Berat

0
425
- Advertisement -

Kolom Abd. Murhan

Memproduksi mobil nasional sebagai sumber inkam negara sangat baik tapi sudah tidak tepat waktunya.

Persaingan dunia otomotif pada saat ini sangat tajam sehingga butuh waktu lama untuk dikenal di pasar dunia dan di dalam negeri.

Nusantara diciptakan Allah SWT dari sejak semula memiliki potensi lahan yang berada di daratan, laut dan sungai hingga lintas udara yang amat luas.

Sungguh besar dan beragam potensi alam Nusantara untuk menghidupi manusia dan makhluk lainnya karena kekayaan alam itu.

Bahkan sebelum kita merdeka, jauh sebelum pendatang asing ke Nusantara, wilayah kita adalah surga bagi siapa saja.

- Advertisement -

Bangsa asing yang pernah ke sini mencari aset berharga untuk membangun negaranya, adalah perjuangan untuk mencari kehidupan.
Mereka mengeksploitasi SDA kita.

Wilayah Nusantara menjadi catatan sejarah hingga terbebas dari penjajahan dan akhirnya merdeka dari Kolonialisme.

Dengan sumber daya alam yang kaya raya adalah modal besar bagi bangsa kita mensejahterahkan rakyatnya. Namun, tampaknya tidak diperhatikan untuk diolah sebagai modal untuk membangun bangsa ini menjadi maju.

Sepertinya pemimpin dari zaman ke zaman tidak terlalu fokus untuk mengolah sendiri potensi itu, karena ilmu untuk mengolah sumber daya alam tidak terarah. Pemimpin negeri ini lebih senang terima jadi. Akhirnya tradisi itu diikuti oleh generasinya dari waktu ke waktu.

Karena itu, SDA dengan segala potensinya dimanfaatkan sebatas untuk dikuasi oleh bangsa asing. Pembangunan infrastruktur pun berjalan dengan kekuatan asing, bukan kemampuan bangsa Indonesia.

Setelah era kepemimpin Jokowi berakhir, ia meninggalkan produk mobil Asemka yang tidak berkesinambungan. Programnya berakhir dan gagal.

Pemimpin berada di tengah persaingan dunia demi mencapai kemajuan ekonomi dan tekhnologi. Sementara Indonesia sudah tertinggal jauh karena tidak memiliki grand strategi jangka panjang yang dilakukan oleh setiap pergantian kepemimpinan nasional.

Apakah kita sejak merdeka sudah diawasi oleh bangsa bangsa asing agar tidak berkembang. Ini sebuah renungan.

Bisa dibilang pemimpin bertahan mengurusi rakyatnya yang beraneka ragam baik kultur maupun etniknya dari timur ke barat. Kita hanya mengandalkan potensi alam yang bersifat mentah, dijual murah ke asing sehingga masih ada inkam buat negara yang pas-pasan untuk menghidupi rakyat yang mendekati 300 juta jiwa.

Kembali kepada niatan Presiden Prabowo Subianto yang merencanakan sumber pendapatan negara dengan mencipta mobil adalah baik, akan tetapi ia sudah kehilangan waktu sebab perencanaan mencipta mobil yang sederhana sekalipun, persaingannya samgat ketat. Dibutuhkan waktu yang panjang. Tak cukup dua periode untuk mendongkrak ekonomi 8 persen sebagaimana impian Prabowo.

Jadi yang harus dipertajam pada pemerintahan Kabinet Merah Putih adalah menggali dan mendata potensi sumber daya alam yang melimpah dengan nilai tambah lewat hilirisasi. Penciptaan teknologi digital dan mengungkit kembali industrialisasi..

Selama 79 tahun merdeka, ekonomi dan teknologi tidak bergerak, alih-alih meroket. Hanya di era Soeharta dan Habibi, ekonomi dan teknologi masih masuk dalam daftar NIB/Negara Industri Baru.

Kita berharap pada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menata SDA dan SDM yang menjadi prioritas utama.

Juga tak kalah penting, Prabowo harus menerapkan penegakan hukum yang tegas dan adil.

,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here