Baca Al-Quran Sembuhkan Penyakit

0
34
- Advertisement -

Hikmah Abdul Hamid Husain

Jangan pernah menjadikan Al Qur’an sebagai pajangan. Pasalnya, bacaan ayat-ayat Suci Al Qur’an adalah obat penyembuh penyakit dan juga memberi ketenangan hati.

Kedua hal tersebut terwujud jika kita
punya iman dan keyakinan tingkat tinggi akan kandungan Al-Qur’an. Istiqamah rutin membaca Al Qur’an dengan bersuara setiap hari dan menghayati artinya.

Allaah SWT berfirman, bahwa Al Qur’an adalah penyembuh;

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا
( الاسراء الاية ٨٢)
Arti:
“Dan kami turunkan Al-Qur’an itu sebagai obat penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, sedangkan bagi orang-orang zolim Al-Qur’an itu hanya akan menambah kerugian”. (QS Al Israa’, Surah ke 17, ayat 82, halaman 290).

Allaah SWT berfirman bahwa Al Qur’an memberi ketenangan hati:

- Advertisement -

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئنُّ الْقُلُوْبُ ۗ.
( الرعد ٢٨).
Arti:
“Orang-orang yang beriman, hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allaah. Sungguh, dengan mengingat Allaah hati menjadi tenteram”. (QS Ar Ra’d, Surah ke 13, ayat 28, halaman 252).

Mengingat Allaah yang terbaik adalah dengan membaca dan menghayati makna Al Quran.

Inilah kisah nyata, true story yang telah membuktikan bahwa membaca Al Quran secara rutin, nyata MENYEMBUHKAN penyakit akut, mari simak story nya.

Seorang seniman berkebangsaan Suriah bernama Muhammad Syammaath alias Abu Rayyah menuturan sbb:

“Tahun 1995, saya ditimpa penyakit penyumbatan pembuluh darah di otak, stroke, sehingga tangan mengalami kelumpuhan, bicara pun cadel. Dokter mengatakan kepada saya: Pak, ini akan terus Anda alami sampai mati seperti teman anda Abuzzhon.”

Saya pun membuat laporan ke tempat saya bekerja dan dikeluarkanlah surat bebas tugas saya, saya pun pensiun dini.

Anak-anak saya tinggal di Amerika, mereka mengajak agar saya tinggal di sana. Saya pun pergi ke Amerika dan tinggal bersama anak anak.

Selama empat bulan saya terus berlatih.
Dokter di Amerika berkata kepada saya, Dia orang Yahudi:

“Apakah Anda seorang Muslim ?”

Saya jawab : Iya, saya seorang Muslim.

Dokter Yahudi itu berkata lagi : “Bacalah Al-Qur’an secara rutin niscaya bicara Anda akan kembali normal “.

Saya pegang ucapan dokter Yahudi itu. Saya pulang ke rumah, dan saya mulailah membaca dan terus istiqamah rutin membaca Al-Qur’an. Satu bulan saya rutin setiap hari membaca Al Qur’an, mulai terasa ada perubahan, mulut mulai lancar berbicara.

Sejak hari itu sampai sekarang, saya tidak pernah meninggalkan Al-Qur’an.

Kenapa?
Karena tiga bulan setelah rutin membaca Al-Qur’an, saya bisa berbicara lancar seperti yang Anda saksikan sekarang, dan saya sembuh dari stroke. Semua ini atas Rahmat dan Inayah dari Allaah Tuhan Semesta Alam dan berkah membaca Al Qur’anul-Karim”.

Catatan
1. Yakinlah dengan Haqqul Yaqiin dengan janji Allaah SWT :

وننزل من القرأن ما هو شفاء و رحمة للمؤمنين

“Dan Kami turunkan Al-Qur’an itu sebagai obat dan Rahmat bagi orang-orang yang beriman”
(QS Al Israa’, surah ke 17, ayat 82, halaman 290)

2. Yang menarik dari kisah nyata diatas adalah ungkapan yang lahir dari lisan seorang Yahudi: “Bacalah Al-Qur’an niscaya bicara anda akan kembali normal”. Orang non Muslim saja meyakini kebenaran dan keistimewaan Qur’an, mestinya Muslim lebih meyakini lagi dibanding mereka yang non-Muslim.

3. Mulai sekarang, rutinlah membaca
Al Quran dan menghayati artinya,
MINIMAL 10 ayat di pagi pagi hari, dan 10 ayat di sore hari, apa lagi mereka yang menderita sakit. Betapa dahsyatnya Al-Qur’an sebagai syifaa’ untuk menyembuhkan semua penyakit.

4. Membaca Al Qur’an harus bersuara, minimal suara terdengar oleh telinga kita sendiri.

Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here