Peluang dan Tantangan Paguyuban Sosial Budaya KKSS Kini dan Mendatang

0
126
- Advertisement -

Diperbincangkan pada Mubes XII KKSS

Catatan Fiam Mustamin

TOPIK ini telah diperbincangkan oleh sejumlah senior dan pemerhati organisasi pada tahun 2024. Mereka telah bertemu beberapa kali dalam forum silaturahmi Baruga Tudang Supulung ( BTS ).

Forum itu membicarakan dalam kerangka tema pemberdayaan potensi sumber daya manusia Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).

Pemberdayaan dalam aspek sosial budaya sesuai dengan keberadaan Ormas Paguyuban KKSS yang dapat menginspirasi pembangunan bangsa dan negara.

- Advertisement -

Apa yang Menginspirasi

WARISAN kearifan Bugis Makassar dan etnis Mandar dan Toraja telah memperaktikkan kearifan kepemimpinan/kepeloporan dengan karakter pembudayaan yang disebut Empat Unsur/ Eppa Sulapa :
Macca nama lempu/cerdas dan jujur, warani nama getteng/berani dan teguh.

Empat unsur utama itu diperkuat dengan kemampuan material (sugi) dan ikhtiar dan doa yang disandarkan kepada Allah Swt/meppesona ri elo ullena puang mappacajie.

Itulah waris yang mutlak dimiliki untuk memilih seorang jadi pemimpin.

Referensi ini menjadi acuan aktual mengikuti zaman, bukan rekayasa kekuasaan politik dan transaksional/ membeli jabatan.

Model kepemimpinan seperti ini dapat dipraktikkan di semua level komunitas khususnya di jabatan publik untuk mencapai derajat wali amanah.

Kearifan lain dapat merujuk pada kehidupan bercocok tanam, pelayaran kelautan dan perniagaan. Kearifan itu basisnya teknologi yang memberdayakan, bukan mematikan.

KKSS Dalam Dinamikan Jaman

APAKAH dinamika itu dan bagaimana menyikapinya, apakah dengan konservatif atau adaptatif.

Dinamikanya adalah perkembangan geopolitik dengan pemekaran wilayah. Di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan akan mekar menjadi beberapa provinsi.

Kemudian bagaimana dengan nama paguyuban KKSS yang sudah terbentuk puluhan tahun dan bagaimana dengan identitas kultural etnis yang mengikat secara emosional.

Untuk itu telah diperbincangkan dan ditulis di media oleh senoir Asrul Asis Taba, Ahmad Pawennei dan Muslimin Mawi.

Pawennei cendrung mempertahankan nama KKSS sebagain simbol identitas kultural dengan penambahan nama KKSS Bagian Selatan.

Asrul dan Muslimin melihat kesatuan empat etnis : Bugis. Makassar, Mandar dan Toraja tak terpisahkan yang diperkuat dalam Anggaran Dasar Organisasi.

Sosialisasi Pra Mubes

KAPAN Mubesnya, perlu waktu untuk merancang materinya dengan nara sumber yang terukur seperti senior Asrul, Pawennei, Ulla Nuchrawaty, Anwar Satta, Hasbullah, Darwis Darli dan lain lain.

Program organisasi lebih fokus ke aspek sosial kemasyarakatan, budaya dan peningkatan SDM tidak mengadopsi prorgram pemerintahan yang sulit di wujudkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here