PINISI.co.id- Pesantren Moderen Darul Mukhlisin (DMU), Cikalong Wetan, Bandung Barat, Jawa Barat, meramaikan Ramadhan 1446 H dengan kegiatan Kultum Sore yang berlangsung selama bulan suci ini. Acara diadakan di Masjid At-Taqwa masih di lingkungan pondok. Untuk itu agenda sudah tersusun rapi dengan penceramah yang diundang dan siap mengisi acara.Start awal telah dimulai pada 1 Ramadhan 1446 H (1/3/2025) diisi oleh pendiri Pondok Moderen DMU H.Mukhlis Patahna, SH, MKn.
Bagi Pondok Pesantren DMU mengisi acara dakwah keislaman selama Ramadhan memiliki arti penting. Ramadhan menyimpan dan mengandung banyak hikmah dan manfaat. Pertama, Ramadhan merupakan bulan Tarbiyah atau pendidikan. Sebab, orang yang berpuasa sedang dalam pembinaan untuk menjadi orang yang baik, yaitu dilatih bagaimana menahan lapar dan haus. Ini merupakan pelajaran yang bersifat fisik.
“Ibadah puasa menjadi pendidikan ketahanan fisik. Mungkin bagi sebagian orang ini terasa berat, namun dengan puasa Ramadhan, sholat tarawih dan lainnya, mukmin berharap semua dosa yang dilakukan di masa lalu diampuni oleh Allah,” jelas Panitia Kegiatan Ramadhan Pondok Pesantren DMU.
Kedua, Ramadhan merupakan bulan Tarbiyah Ruhaniyah ( Pendidikan Mental Spritual). Melalui ibadah puasa, ruh kita, jiwa kita dididik, dibina, dilatih agar memiliki jiwa yang bersih, sakinah, mutmainah, di mana orang yang berpuasa selain menjaga diri untuk tidak makan dan minum, juga dituntut untuk mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, dengan penuh kepasrahan, ketulusan, dan keikhlasan. “ Maka dalam puasa ada hikmah yaitu memenangkan ruh illahi atas materi dan akal atau nafsu angkara murka,” ujarnya.
Ketiga Tarbiyah Jasadiyah (Pendidikan Jasmani). Maksudnya, melalui puasa mata kita dididik agar tidak melihat yang haram, mulut kita dibina agar tidak berkata kotor, kasar, menyakiti, menyinggung, melukai orang lain, telinga kita dilatih agar tidak mendengar yang haram, perut dibimbing agar tidak makan dan minum yang haram, tangan kita dibina agar rajin berbagi, rajin bersadaqah,kaki kita dibina agar selalu dilangkahkan ke tempat pengajian, ke tempat kemuliaan, dan tempat menuntut ilmu.
Keempat, Tarbiyah Ijtimaiyah (Pendidikan Sosial). Melalui puasa kita dididik untuk merasakan penderitaan orang lain dan hidup dalam kebersamaan, kesatuan dan cinta kasih sayang sesama manusia. “ Sehingga orang yang mampu dan kaya, merasakan apa yang diderita oleh orang fakir miskin, kaum dhuafa, dan mampu memberi rezeki yang Allah anugerahkan kepadanya, antara lain melalui zakat maal, zakat fitrah, sadaqah, dengan memberi uang, pertolongan, mengajak berbuka puasa bagi fakir miskin, sehingga dari sini diharapkan timbul rasa persaudaraan dan solidaritas sosial,” terangnya.
Terakhir Ramadhan merupakan Tarbiyah Khulukiyah ( Pembinaan Akhlak). Adalah puasa melalui Ramadhan kita dibimbing dan dilatih oleh Allah agar memiliki akhlak yang mulia dan terpuji, sabar dan jujur serta tegar menghadapi ujian dan cobaan.
Mengutip hadist Nabi yang diriwayatkan Abu Hurairah,” Apabila seorang dari kamu sekalian berpuasa, maka janganlah ia berkata kotor dan berteriak. Bila dicela orang lain atau dimusuhi, maka katakanlah,” Aku ini sungguh sedang berpuasa”.
Semoga Ramadhan membawa kita menjadi mukmin yang taqwa! (Arfendi)