PINISI.co.id- Jika anda adalah pembaca kolumnis Harian Fajar, pasti kenal dan sering liat dan baca tulisan Almarhum Dr. Aswar Hasan. Kami menyapa Almarhum, “Bang Aswar,” orangnya sangat produktif menulis, ringkas, reflektif, dan aktual.
Saya beruntung mengenal Bang Aswar sejak pertengahan tahun 1985-an, senior yang baik dan aktif di pengkaderan Pelajar Islam Indonesia. Sejak itu, kami kagum pada diri beliau yang menyatukan, latihan fisik dan olah pikir. Jika tidak salah, Almarhum pernah aktif di resimen mahasiswa Universitas Hasanuddin, semi-militer, mengajari kami teori-teori dan latihan semi-militer dalam materi kajian “Brigade PII.” Pada saat yang sama, beliau mengajari kami cara praktis menjadi calon penulis. Ajaran terakhir ini, menjadi penulis, saya kagumi dan warisi dari Bang Aswar.
Puluhan tahun dan puluhan kali kami ketemu Bang Aswar di tahun 1990-an di Makassar, terutama di sekitar Jalan Gunung Lompobattang. Saya teringat di tiga pertemuan terakhir dengan Almarhum: Pertama, beliau dan rombongan datang untuk beraudiensi dengan Bapak M. Jusuf Kalla, di Kantor Wakil Presiden era SBY-JK. Saya sambut beliau di pintu masuk dekat detektor, saya memegang buku Jenderal M. Jusuf, seketika beliau sambar dan bilang, ini saya mau koleksi. Saya tidak bisa menolak karena beliau adalah senior, guru, dan sahabat saya.
Kedua, saya temui Bang Aswar setelah beberapa minggu dilantik sebagai salah satu Anggota Komisi Penyiaran Indonesia di kantornya di kawasan Juanda, Jakarta Pusat, dan ketiga, saya ketemu Almarhum ketika ia datang menghadiri Halal Bihalal Keluarga Bugis Sidenreng Rappang di Auditorium Prof. H. M. Rasjidi, Kementerian Agama Jalan Thamrin, Jakarta Pusat tahun 2019.
Dalam empat tahun terakhir, saya kadang ada chat via WhatsApp dengan Bang Aswar yang mengirimkan saya tulisan terbarunya. Saya baca dan jempol, dan beberapa kali saya sarankan agar semua tulisan Almarhum dibukukan. Saya sering membayangkan Bang Aswar akan menerbitkan buku besar, ribuan halaman, tapi, takdir berkata lain. Allah swt ternyata sudah memanggilnya. Selamat jalan Bang Aswar, senior, dan teladan saya dalam menulis produktif.
Hartford, 14 Agustus 2025
M. Saleh Mude