Jejak Kerja Keras Andi Amran Sulaiman
Kolom Muslimin Mawi
Langit agraria Nusantara tengah berkibar tinggi pada 2025. Di balik geliat padi yang menguning siap panen dan angka statistik yang menanjak, bergaung falsafah leluhur Bugis: Resopa temmangingngi namalomo naletei pammase dewata, “hanya dengan kerja keras yang tulus dan keteguhan hati, rahmat Tuhan akan tercurah”. Falsafah ini bukan sekadar petuah, melainkan kompas hidup bagi Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian Republik Indonesia, yang meniti karier dari kampung halaman di Bone hingga panggung kebijakan nasional.
Rekor Produksi dan Stok Beras
Capaian sektor pertanian sepanjang 2025 menorehkan prestasi historis. Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras hingga Oktober mencapai 31 juta ton dan diperkirakan menembus 34 juta ton sepanjang tahun. Stok beras nasional pun melesat ke angka 4,2 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah kemerdekaan Indonesia. Data ini menegaskan keberhasilan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi lahan yang dicanangkan. Presiden Prabowo Subianto.
Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Petani
Dampak nyata terlihat pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian yang meroket 10,52 persen (year on year) pada kuartal I 2025, tertinggi di antara sektor lain. Nilai Tukar Petani (NTP) pun menanjak hingga 123,57, jauh melampaui kisaran 98 – 106 saat awal masa jabatan Andi Amran Sulaiman. Peningkatan ini menandakan daya beli dan kesejahteraan petani kian membaik, sejalan dengan ketersediaan pupuk, alat pertanian, serta kepastian harga yang lebih menguntungkan.
Pengakuan Internasional dan Tata Kelola
Keberhasilan ini menggema di panggung global. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memproyeksikan produksi pangan Indonesia mencapai 35,6 juta ton, sedangkan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memperkirakan produksi beras 34,6 juta ton, tertinggi di kawasan ASEAN. Pada saat yang sama, tata kelola kementerian mengalami reformasi signifikan: opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, lonjakan nilai Reformasi Birokrasi, serta peningkatan Indeks Integritas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi bukti akuntabilitas dan transparansi.
Transformasi Berkelanjutan
Di balik data dan penghargaan, Andi Amran Sulaiman menegaskan tekadnya melanjutkan transformasi. Program strategis seperti cetak sawah, optimalisasi lahan, perbaikan irigasi, hilirisasi produk, hingga penguatan internal kementerian terus diakselerasi. Visi besarnya adalah swasembada pangan yang kokoh dan kesejahteraan petani yang berkelanjutan, sebuah langkah strategis yang tak sekadar mengejar angka, tetapi juga ketahanan bangsa.
Seruan untuk Kebersamaan Warga KKSS dan Masyarakat Indonesia
Keberhasilan ini adalah cermin dari filosofi hidup yang diwariskan mendiang ayahnya. Keteguhan untuk “bekerja tanpa mengenal lelah demi rahmat Tuhan yang Maha Kuasa” mengalir dalam setiap kebijakan. Kini, momentum besar ini memerlukan dukungan luas.
Kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di mana pun berada, dari perantauan di kota-kota besar hingga kampung halaman di Sulawesi Selatan, mari satukan langkah. Dukungan moral, gagasan inovatif dan keterlibatan aktif dalam memajukan pertanian menjadi kekuatan penting agar Indonesia kian berdaulat pangan.
Sebagaimana semangat assituruseng, saling menopang, yang menjadi jati diri KKSS, marilah kita hadir bersama pemerintah, mendampingi petani dan menumbuhkan solidaritas untuk menjaga capaian besar ini. Pertanian bukan hanya sektor ekonomi, tetapi napas keberlanjutan bangsa.
Dengan kerja keras yang tak pernah surut dan keberanian menembus batas, Andi Amran Sulaiman mengukir babak baru pertanian Indonesia. Data statistik dan pengakuan dunia menjadi saksi, namun lebih dari itu, ada kisah pengabdian yang lahir dari tanah Bugis: ketulusan yang berbuah kedaulatan pangan dan harapan yang menyejahterakan. Saatnya kita, warga KKSS dan seluruh anak bangsa, menyambut panggilan ini, menjaga, mendukung dan melanjutkan perjuangan demi Indonesia yang makmur dan mandiri.
Eramas, 2000, 17 September 2025
Penulis, Aktivis dan Pemerhati Organisasi