Pabrik Gula di Tangan Dokter Hewan Hasbullah Ismail

0
1936
Hasbulaah saat mengucapkan ijab kabul dengan saksi Prof.Dr. Achmad Amiruddin.
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

TIGA hal yang tak terpisahkan dalam membicarakan sosok ini. Sebagai aktivis mahasiswa Fakuktas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan IKAMI Sulsel Cabang Bogor, Bendahara KKSS  era kepemimpinan Pak Beddu Amang tiga periode dan karyawan Perum Bulog.

Membicarakan tiga hal itu di IKAMI Bogor yang dikomandaninya menjadi pelopor yang memprakarsai Mubes Luar biasa PB IKAMI Sulsel untuk memindahkan sekretariat PB dari Malang ke Jakarta serta memilih Ketua Umum Baru PB IKAMI Sulsel yang sudah lama fakum. 

Atas upaya Hasbullah dan kawan-kawan dari IKAMI Cabang  Bandung, Bogor, Ciputat dan Jakarta bersepakat membentuk kepanitiaan Mubes Luar Biasa di Ciawi Bogor tahun 1990 an dan terpilih Muh. Arif Pahlevi Pangerang sebagai Ketum.

Sebagai sekretaris eksekutif KKSS setamat dari IPB, akhirnya direkrut menjadi staf di Bulog dan sewaktu-waktu tetap bisa mendampingi Pak Beddu Amang yang terpilih sebagai Ketua Umum KKSS. 

- Advertisement -

Ketika itu tahun 1990 saya baru menikah dan lebih banyak di Palu dan berkeliling ke perkampungan dimana keluarga bertempat tinggal di pesisir pantai dsn pegunungan : Donggala, Lembasada.  Bambarimi, Palolo dan Sidondo.

Dari Hasbullah meminta saya segera balik ke Jakarta mempertemukan dengan Pak Beddu dan menggantikan jabatan Hasbulah yang merangkap Sekretaris Esekutif.

Hasbullah termasuk senior di KKSS setelah Djabir Mawardi (aktivis FH Unhas) yang merantau ke Jakarta dan Adnan sekretaris eksekutif.

AMPEGO Amanat Penderitaan Golongan

DARI awal KKSS beberapa tokoh yang cukup melagenda yaitu trio Andi Parenrengi Tanri, Benny Sjamsuddin dan Ibrahim Gaus serta  ada Andi Serang Pangerang, Zainal Bintang, Ari Daeng Tata Malajong, Asrul Asis Taba dan Aspar Paturusi. Tokoh-tokoh ini menjadi mitra diskusi kami dengan Hasbullah, sekaligus ‘mendoktrin” kami terhadap nilai-nilai dan peradaban Bugis Makassar yang senantiasa dipedomani dalam membangun dan menata KKSS saat itu.

Tinggal tiga diantara tokoh itu menjadi nara sumber sejarah ber KKSS.

Kedelapan tokoh KKSS saat itu dari era Andi Sose, Petta Oddek dan Beddu Amang  bisa dikatakan sebagai Opinion Leader. Kami anak-anak kolong saat itu melihat mereka itu adalah sosok lelaki pemberani yang cerdas dan turunan bangsawan.

Hasbullah anak Makassar yang setelah tamat dari SMA di Takalar, sedikit di antara anak muda masa itu yang dapat bergaul akrab dan memasuki lingkungan mereka itu seperti tokoh lelaki dalam lakon Itolok dan Imaddi Daeng Rimaka,  Rahman Arge.

Selain tokoh lelaki tersebut kami juga melihat tokoh perempuan yang bernyali srikandi antaranya Ulla Nuchrawaty, Marwah Daud, Mubha Kahar Muang, dan Wasimah Arland.  

Pengabdian Tak Terputus

TIGA DASAWARSA Hasbullah mengabdi dan berkarier sebagai PNS di Perum Bulog, sempat menambah ilmu ekonomi dan kebijakan publik di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan  Megister Perencanaan dan Kebijakan Publik, dan mengakhiri masa baktinya  akhir  Mei lalu dan kemudian dikaryakan kembali sebagai General Manager pada Pabrik Gula PT Gendhis Multi Manis  (Pabrik Gula anak perusahaan  Bulog). 

Pabrik gula itu diakusisi oleh Bulog tahun 2016 berada di area 30 hektar daratan bebatuan di desa Tinapan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora dengan mempekerjakan 700 karyaawan  dengan target produksi 4000 ton TCD (Ton Cane Per day). PG GMM selain memperoleh tebu rakyat dari Kab. Blora, juga disuplai dari daerah sekitarnya seperti Porwodadi, Rembang, Pati dan Sragen.

Boleh dikatakan kemujuran selalu memihak ke anak ini, dulu sebelum menjadi karyawan tetap pada Lembaga pangan ini, Hasbullah mudabelia (26 tahun) juga sudah  dipercayakan menjadi Direktur Operasional PT Andini Sakti sebuah, anak perusahaan Yayasan BULOG yang diketuai oleh Kepala BULOG  (EX OFFICIO) yang mengelola Penampungan sapi potong dan SPBU (Pom Bensin). 

Selama  Hasbullah di Bulog dan KKSS bersama dengan Pak Arifuddin Pangka yang menjadi pemasok beras (khususnya beras LN) banyak “menyelesaikan” program organisasi yang bersifat sosial yang membutuhkan pembiayaan emergensi dan insidentil, seperti bencana alam dan kerusuhan di berbagai daerah.

Hasbullah yang mempersunting adik kelasnya di IPB dikaruniahi putera semata wayang yang juga mengikuti jejak Ortunya sebagai mahasiswa IPB Fakultas Teknologi Pertanian. Memang kualitas kader dan dapat menceritakan pengalaman penggalan hidupnya yang berguna sebagai motivasi untuk generasi muda.  Memulai dari Anak Perusahaan & mengakhiri di Anak Perusahaan!

3 Agustus 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here