Santri Menulis dan HSN 22 Oktober 2025

0
37
- Advertisement -

 

Kolom Dr.Masrur Makmur, M.Pd.I.

Pendiri Ponpes Moderen Islam Shohwatul Is’ad Kabupaten Pangkep

Saya menulis karena ingin
Pertama, Mengekspresikan Diri
Cogito Ergo Sum, demikian Rene Descartes, Bapak Filsafat Modern, eksistensi seseorang dibuktikan dengan berpikir. Pikirannya ditulis agar menjadi warisan. Lihat Khairil Anwar, usianya hanya berusia 27 tahun tapi mampu berkata: Aku ingin Hidup 1000 tahun. Dan benar, se singkat itu usianya namun, namanya akan dikenang selamanya.

Gajah mati meninggalkan Gading
Harimau mau meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan nama.
Jika Engkau membaca, kamu akan mengenal dunia. Tapi, jika engkau MENULIS, engkau akan dikenal dunia.

Kedua, Meningkatkan Kwalitas Keilmuan. Santri itu seharusnya menjadi All round achiever. Ada dimana-mana tapi tidak kemana-mana. Bisa berbicara apa saja dalam konteks peradaban agama bangsa dan negara.

Perhatikan Ibnu Sina, di pagi hari menjadi dokter, sore hari menjadi seorg Filosof, tengah malam menjadi pengarang. Saking produktifnya, Avicenna begitu nama populernya di dunia Barat telah menulis 150 judul buku, terpopuler Al Qanun, buku rujukan kedokteran dunia Barat.

Ketiga, Menulis Pengalaman untuk referensi kemanusiaan. Life is not flat, pasti berfluktuasi. Dgn membaca pengalaman orang lain, boleh jadi way out dari dilemma hidup. Bisa juga menginspirasi, man hapara hupratan wakaa fiha Kalau seseorg sdh terjerumus pada lumpur kenistaan, jangan terperosok pula pada lembah neraka yang sama.

Wala Tamutunna Illa Wa Antum Katibon: jangan mati sebelum menulis

Selamat Menjadi Santri-

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here