Band Bagindas Tampil Memukau, Hibur Penonton di Malam Depok Literacy Fest 2025

0
34
- Advertisement -

PINISI.co.id- Ada sebuah penampilan band yang fenomenal di rangkaian Depok Literacy Fest 2025 hari keenam. Band Bagindas (sebelumnya dikenal sebagai d’Bagindas) tampil memukau menghibur penonton di acara malam Depok Literacy Fest, pada Sabtu (08/11/2025), di lapangan Depok Open Space (DOS), Balaikota Depok.

Bagindas mengawali penampilannya dengan membawakan lagu hits andalan dari tahun 2010, yaitu “Empat Mata”. Penonton yang sebagian besar kaum millenial dan Gen Z, ternyata masih cukup familier dengan lagu hits beberapa tahun lampau itu, mereka hafal dengan liriknya dan ikut bernyanyi bersama vokalis Andra. Dilanjutkan dengan lagu kedua “Buktikan” single tahun 2010 juga. Kedua lagu tersebut berasal dari album pertama “C.I.N.T.A” yang diproduksi di tahun yang sama.

Lagu ketiga adalah single “Maafkan” dari album “Yang No 1” dirilis tahun 2011. Lagu keempat adalah “Apa yang Terjadi” sebuah single dari album “C.I.N.T.A” , selanjutnya lagu kelima adalah single ”100% Cintaku” yang dirilis tahun 2014. Lagu keenam adalah “Aku Pasti Tahu” sebuah lagu dengan tema perselingkuhan dari album berjudul sama “Aku Pasti Tahu” yang dirilis tahun 2016. Lagu ketujuh adalah “Ay” sebuah single dari album “Yang No 1”.

Keseruan suasana ala konser semakin bertambah meriah dikala Bagindas membawakan lagu kesembilan berjudul “Suka Sama Kamu”. Lagu iconic Bagindas yang menjadi hits utama dari album “C.I.N.T.A” ini, sukses membuat penonton melompat-lompat dan berjingkrak-jingkrak, sambil sesekali mengacungkan tangan, ikut bernyanyi bersama sang vokalis Andra. Mereka rata-rata adalah generasi Z dan millenial, tetapi ternyata hafal diluar kepala lirik lagu ini.

Secara keseluruhan Bagindas membawakan 10 lagu di penampilan malam ini, ditambah satu lagu bonus penutup berkonsep Remix. Kehadiran unsur Forkopimda dan OPD, di antaranya Camat Pancoran Mas dan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) kota Depok, bpk Utang Wardaya, menambah kemeriahan suasana. Camat Pancoran Mas, Mustakim, didaulat oleh personel Bagindas untuk menyanyikan sebuah lagu. Walaupun nyanyiannya agak terbata-bata dan tidak hafal teks sehingga harus melihat handphone, tetap saja penampilan pak camat ini mendapat sambutan antusias dari para penonton. Suasana diatas panggung menjadi semakin seru dan meriah dengan kehadiran MC dan beberapa asisten panggung yang juga turut berjoget.

Untuk diketahui, event Depok Literacy Fest sendiri berlangsung sejak 3 November hingga 9 November 2025. Rangkaian kegiatan diantaranya adalah pameran buku dan kepustakaan, pameran mural dan lukisan, lomba tari tradisional, Marawis dan Hadroh, lomba mewarnai anak, talkshow Rocky Gerung, dan malam hari penampilan band-band lokal dari Depok. Penampilan band Bagindas merupakan puncak acara band utama di Sabtu malam tanggal 8 November ini.

Utang Wardaya selaku Kepala Diskarpus Depok menjelaskan bahwa Depok Literacy Fest 2025 menjadi upaya pemerintah dalam memperluas akses literasi dan memperkuat ekosistem kreatif berbasis pengetahuan di masyarakat. Festival yang mengusung semangat peningkatan peran perpustaan dan budaya baca serta kreativitas ini, berbasiskan inklusi sosial.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai wadah pembelajaran, kreativitas, dan kolaborasi lintas komunitas. Kami ingin menjadikan literasi sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat Depok,” ujarnya kepada awak media.

Senada dengan Kepala Diskarpus Utang Wardaya, para personel Bagindas juga sangat mendukung kegiatan ajang Depok Literacy Fest ini. “Ajang Literacy Fest ini bagus untuk meningkatkan minat baca dan gerakan sadar literasi di kalangan generasi muda. Kalau bisa diadakan setahun sekali, dan lingkupnya nasional. Jadi tidak hanya di kota Depok saja, mungkin bisa diadakan juga di kota-kota lain di Jabotabek seperti, Bekasi, Bogor dan sebagainya”, ujar Andra sang vokalis mengusulkan.

Untuk diketahui, hingga saat ini band Bagindas beranggotakan 4 orang terdiri dari Andra sebagai vokalis, Feri sebagai gitaris, Wendy sebagai bassist, dan Ragil sebagai drummer. Pada masa pandemi covid pencipta lagu mereka, Mike, hijrah dan memutuskan untuk keluar dari band. Seiring berjalannya waktu, ada komunikasi via telepon dari musisi Pay (salah satu pendiri band Slank), menawarkan kepada para personil Bagindas untuk membawakan lagu-lagu ciptaannya.

Bak gayung bersambut, para personil Bagindas pun setuju untuk membawakan lagu-lagu Pay tersebut. Kumpulan lagu-lagu ciptaan Pay ini terangkum dalam album “Sinar Terang” yang project pengerjaannya dimulai sejak tahun 2022, salah satu singel hits-nya adalah lagu berjudul “Tak Ada Yang Dapat Menggantikanmu”. Di album “Sinar Terang” ini Pay juga bertindak sebagai produsernya.

Total lagu dalam album Sinar Terang berjumlah 9 lagu, yang single-nya dirilis satu-persatu. Hingga saat ini sudah rilis sampai dengan single keempat. Dilaunching di berbagai platform, seperti Spotify, Joox, Langit Musik, channel Youtube dan sebagainya.

Mengenai agenda konser dalam waktu dekat, Baginda berencana untuk konser di Bontang tanggal 15 November, di Malang pada 22 November, selanjutnya di Ciamis dan berbagai kota lain di Indonesia yang jadwalnya akan ditentukan oleh Manager.

“Kita sudah ada planning konser s/d Tahun baru dan selama Januari tahun depan (2026), jadi untuk agendanya sudah aman”, ujar Andra menjelaskan.

Ditanya mengenai prospek band lokal di kota Depok, Feri sang gitaris menjelaskan bahwa perkembangan musisi band lokal di Depok cukup menjanjikan, karena sejak beberapa tahun lalu sudah ada komunitas jazz Depok yang rutin mengadakan event “Margo Friday Jazz” di Margo City mall. Feri yang juga asli orang Depok berasal dari daerah Sawangan ini, optimis musisi band di kota Depok akan semakin maju dan berkembang.

“Hingga saat ini sudah diselenggarakan berbagai event yang melibatkan berbagai band dari seluruh penjuru kota Depok. Tidak hanya event musik, tetapi juga yang berupa dance atau tari-tarian yang diadakan berbagai Karang taruna di kota Depok”, ujar Feri optimis.

Andra sang vocalist menambahkan bahwa ajang Literacy fest ini bagus sekali untuk menumbuhkan kembali minat dan budaya membaca di kalangan masyarakat. Diakuinya dari 10 orang yang ia temui, hanya 1 orang saja yang punya minat baca.

Ragil drummer juga berkomentar bahwa ditengah perkembangan sosial media akhir-akhir ini yang cenderung tanpa filter dan marak dengan konten-konten hoax, budaya membaca literasi diperlukan untuk menyaring infomasi yang benar.

Disinggung mengenai festival band yang merupakan satu kesatuan rangkaian acara Depok Literacy Fest, Andra merasa perlu dibangkitkan lagi spirit penyelenggaraan Festival. Dirinya mengakui band Bagindas sendiri lahir dari Festival. Kelemahan musisi band saat ini, mereka lahir dari konten viral yang sifatnya instant, sehingga kurang menghargai proses.

Wendy sang bassist menambahkan, “Kalau jaman dulu khan, sebuah band itu, sebelum menjadi terkenal, biasanya prosesnya step-by-step merangkak dari bawah. Awalnya ikut festival-festival di kampung, kemudian naik kelas ke festival di tingkat kecamatan atau kabupaten/kota. Beda dibanding era sosial media sekarang, dimana menjadi sorang musisi itu prosesnya bisa langsung instant. Menyanyikan lagu cover orang dengan gitar kopong pun, asalkan viewers-nya banyak, kontennya viral, dia langsung jadi terkenal. Menurut saya sih ada sisi positif dan negatifnya dari fenomena tersebut. Sisi positifnya adalah dia bisa cepat dikenal masyarakat, sisi negatifnya biasanya musisi tersebut kurang menghargai proses”, begitu imbuhnya.

Ada satu komentar Wendy yang cukup mendapat tanggapan humoris dari rekan-rekan yang lain, ketika ia menyebutkan bahwa budaya membaca sejalan dengan Surah dalam Al-Quran yang berbunyi “Iqro, iqro,Bacalah,bacalah!” Spontan kutipan tersebut mendapat komentar dari personil Bagindas yang lain, “Wah udah jadi ustadz nih sekarang, hehehe” disertai tawa ringan rekan-rekannya. ( *Irfan* )

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here