PINISI.co.id- Ketua Kerukunan Keluarga Daerah Barru (KKD Barru) dan Wakil Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), M. Yasin Azis, menyerukan agar warga dan keluarga besar KKSS di seluruh perantauan memperkuat semangat kebersamaan dengan langkah nyata yang berkelanjutan.
Hal itu diungkapkan Yasin terkait gelaran Mukernas KKSS yang dirangkai dengan HUT Ke 49 KKSS yang akan digelar di Makassar, 14-16 November ini.
Menurutnya, warga KKSS yang tersebar di berbagai daerah dan negara perlu mendapatkan diseminasi pengetahuan serta dukungan dari para donatur tetap, agar kegiatan organisasi dapat berjalan secara konsisten dan memberi manfaat luas.
> “Warga dan keluarga KKSS ada di mana-mana, dalam berbagai kondisi dan profesi. Karena itu, perlu ada diseminasi pengetahuan dan juga dukungan donatur tetap agar peran KKSS bisa semakin dirasakan,” ujar Yasin Azis.
Lebih lanjut, Yasin mendorong pembentukan badan usaha atau yayasan sebagai sumber pembiayaan jangka panjang bagi organisasi. Ia menilai, langkah ini penting agar KKSS tidak sekadar bergantung pada iuran atau kegiatan insidental, tetapi mampu menjadi organisasi mandiri yang dapat “tumbuh, berjuang, dan berkembang” dengan kuat.
“KKSS harus memiliki basis ekonomi sendiri. Kita perlu membentuk badan usaha atau yayasan untuk membiayai kegiatan organisasi, supaya bisa terus tumbuh dan berjuang,” tegasnya.
Memaknai usia 49 tahun KKSS, Yasin mengajak seluruh keluarga besar untuk melakukan refleksi terhadap cita-cita para pendiri. Ia menilai, sebagian besar sudah tercapai, namun masih ada hal-hal penting yang perlu diteruskan dan disempurnakan oleh generasi penerus.
“Kita perlu bertanya, apa cita-cita pendiri yang sudah tercapai dan apa yang belum. Nah, yang belum itulah yang harus kita kerjakan bersama,” ungkapnya.
Yasin juga menyoroti kecenderungan kegiatan KKSS selama ini yang masih terbatas pada kalangan tertentu. Ke depan, katanya, organisasi harus lebih inklusif dan terjun langsung mendata seluruh warga KKSS di rantau, tanpa memandang latar belakang atau kelas sosial.
“Selama ini kadang kegiatan hanya di antara kalangan tertentu. Sekarang kita harus turun mendata semua warga kita di rantau, termasuk yang kurang beruntung,” katanya.
Dengan semangat “sirui menre tessirui no” (saling menolong dan mengangkat sesama), Yasin berharap KKSS dapat menjadi wadah pemberdayaan yang konkret bagi seluruh warganya. Mereka yang kurang beruntung di perantauan, lanjutnya, harus diberdayakan sesuai bidang dan kemampuan yang dimiliki.
“Kalau kita butuh tenaga kerja, dahulukan orang kita sendiri. Itulah semangat sirui menre tessirui no yang harus terus kita jaga,” pungkas Yasin Azis. (Lif)












