Tanggap dan Cepat, Kementan Bantu Pulihkan Kawasan Produksi Cabai dan Sayuran Sumut

0
40
- Advertisement -

PINISI.co.id- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memerintahkan jajarannya untuk melakukan langkah sigap, tanggap, cepat dan tepat guna memulihkan kawasan produksi pertanian pasca banjir dan tanah longsor di Sumatra. Salah satu yang tak luput dari perhatiannya adalah pemulihan kawasan produksi hortikultura utamanya cabai, bawang merah dan aneka sayuran melalui pemberian benih gratis kepada petani terdampak.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Muhammad Taufiq Ratule menyampaikan bahwa sementara ini Ditjen Hortikultura Kementan telah menyalurkan bantuan sarana produksi bagi 3 (tiga) provinsi terdampak meliputi Sumatra Utara, Aceh dan Sumatra Barat. Adapun bantuan yang diberikan adalah berupa benih cabai dan aneka sayuran dalam sachet serta plastik mulsa untuk bawang merah.

“Kami salurkan 1.886 sachet benih cabai, 2.306 sachet benih aneka sayuran dan 525 roll mulsa ke 3 provinsi tersebut, sesuai dengan data lokasi terdampak dari dinas masing-masing. Tujuannya untuk membantu percepatan recovery kawasan produksi hortikultura, utamanya cabai, bawang merah dan aneka sayuran. Supaya petani semakin cepat bangkit dan produksi bisa terjaga,” terang Taufiq.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Muhammad Agung Sunusi, saat penyerahan bantuan benih cabai dan aneka sayuran di Aula Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, Senin (29/12) menjelaskan bahwa bantuan benih diberikan untuk kawasan produksi yang terdampak, utamanya yang mengalami puso atau mati.

“Untuk cabai kita prioritaskan ke Kabupaten Batubara, karena lebih dari 440 hektar tanaman cabai dinyatakan puso. Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian melalui Dirjen Hortikultura, kami lakukan langkah dan aksi cepat tanggap, dengan memberikan bantuan benih cabai bermutu kemasan sachet kepada petani Batubara. Antusias dan semangat petani menanam cabai harus terus kita jaga,” ujar Agung.

Selain benih cabai, pihaknya juga menyalurkan benih aneka sayuran di antaranya bayam, pakcoy, jagung manis, caisim, buncis dan kangkung. Sementara untuk kawasan bawang merah yang terdampak paling banyak dilaporkan di Solok, Sumatra Barat. Ditjen Hortikultura juga telah menyalurkan bantuan sarana produksi berupa plastik mulsa.

“Semua bantuan sifatnya stimulan guna memacu motivasi petani untuk kembali beraktivitas dan berproduksi,” tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian Batubara, Suslistiawati Ritonga, menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian atas berbagai aksi cepat tanggap dalam mengupayakan recovery kawasan produksi pertanian di wilayahnya.

“Batubara merupakan sentra produksi cabai merah terbesar ketiga di Sumut setelah Karo dan Simalungun. Kami punya sentra cabai merah dalam satu kawasan yang luasnya mencapai 637,5 hektar. Musibah banjir kemarin menyebabkan 429,5 hektar diantaranya mati puso. Kami dibantu benih cabai merah varietas Laju. Benihnya sangat bagus dan disukai petani kami. Terima kasih lah kami sama Pak Menteri Pertanian,” ucapnya senang. (Lif)

SHARE
Previous articleSudahkah Kita Bahagia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here