Warga Sulsel di Papua Harap Kompensasi atas Harta yang Dibakar

0
1520
Ketua Tanggap Bencana Nasional KKSS Frederi Batong berdeiri diapit warga KKSS yang mengungsi di Jayapura.
- Advertisement -

PINISI.co.id.—Pascakerusuhan yang menimpa Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, selain memakan puluhan korban jiwa, juga mengakibatkan kerugian materiil berupa 224 mobil roda enam dan empat hangus, 150 sepeda motor, 465 hangus dan 165 rumah terbakar.

Menurut  Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Biro Humas Kemensos RI Salahuddin Yahya, Kemensos tengah mendata bangunan dan harta warga Wamena yang terdampak konflik.

“Menteri Sosial Pak Agus Gumiwang dan Panglima TNI  akan berkunjung ke Wamena, Senin 7 Oktober untuk meninjau lokasi bekas kerusuhan dan tempat pengungsian. Apalagi Menteri Sosial telah mengarahkan agar Kemensos melakukan rehabilitasi gunA memulihkan kondisi psikologis warga,” kata Salahuddin yang juga adalah mantan Ketua KKSS Bengkulu.

Pengungsi di Wamena saat ini, catat Salahuddin, sebanyak 2.636 orang di 16 titik. Sedangkan yang eksodus dari Wamena sejak kerusuhan 23 September 2019 hingga 5 Oktober sebanyak 15.544 orang.  

“Kemensos telah memberikan bantuan antara lain santunan korban meninggal, penguatan dapur umum, pengiriman logistik dan bantuan usaha ekonomi ke 100 unit usaha,” UJAR Salahuddin.

- Advertisement -

Sementara itu Ketua Kerukunan Keluarga Sulsel (KKSS) Papua, Mansur mengatakan, warga Sulsel yang harta dan rumahnya dibakar mengharapkan kompensasi atas kerugian materil yang diderita.

‘”Warga KKSS mempunyai kios dan toko akan tetapi tanahnya milik suku-suku lokal. Jadi status tanahnya hanya kontrak. Kita minta keadilan berupa penggantian ruko dan kios yang terbakar berikut harta bendanya,” harap Mansur.

Ketua Tanggap Darurat Nasional KKSS Frederik Batong yang juga Wakil Ketua Umum KKSS menyambangi pengungsi di di  Kota Raja Jayapura dan Sentani di Kabupaten Jayapura. (6/10/2019). Di pengungsian, Frederik diterima oleh Ketua KKSS Papua, Mansur dan disambut antusias oleh warga KKSS yang berada di lokasi.

Frederik yang juga Ketua Umum Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia itu, menyapa warga yang tampak masih trauma, dan terus menyemangati para penyintas untuk bersabar menghadapi musibah.  

[Lippo]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here