PINISI.co.id- Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan H.Moh. Hasan Sijaya, S.H.M.H. menjadi Keynote Speaker Seminar dan Bedah Buku Karya Pengacara Senior H. Tadjuddin Rachman, S.H.M.H. berjudul “ Pledoi “, Selasa 29/9 di Mercury Hotel, Makassar. Hasan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas karya Tadjuddin Rachman yang berhasil menulis dan menerbitkan buku Pledoi sebagai buah karya literasi yang patut memeroleh apresiasi dan perhatian yang tinggi. Karena itu, Hasan merasa berbahagia karena dengan bedah buku Tadjuddin Rachman bisa berkumpul kembali bersama-sama para advokat dan intelektual hukum Sulsel di antaranya Prof.Dr. H. Aminuddin Ilmar, S.H.M.H. Guru Besar Fakultas Hukum Unhas, H.Jamil Misbach, S.H.M.H. Ketua Peradi Kota Makassar, H.Tadjuddin Rachman, S.H.M.H. Advokat senior Sulsel.
Acara Seminar dan bedah buku Tadjuddin Rachman dipandu moderator Kepsek SMA Negeri 20 Makassar Mirdan Midding, S.Pd.M.Pd.M.M. dihadiri para advokat, penggerak literasi, Ketua LPM Makassar, penggerak literasi, guru-guru, pustakawan Sulsel dan Forum Peduli Pendidikan Sulsel.
Founder dan Managing Editor Yapensi, Bachtiar Adnan Kusuma, menyerahkan penghargaan dan penghormatan kepada Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel, Moh.Hasan Sijaya, S.H.M.H. atas kepedualian dan perhatiannya menggelar program Seminar dan Bedah Buku karya putra-putri Sulsel secara rutin. Selain Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel Hasan Sijaya, juga tokoh advokat senior Sulsel H. Tadjuddin Rachman, S.H. menerima penghargaan 25 Tahun Yapensi Berkarya atas dedikasi dan kepeduliannya menulis buku-buku hukum. Kepsek SMA Negeri 20 Makassar, Mirdan Midding, S.Pd.M.Pd.M.M. menerima penghargaan dari Yapensi atas prakrasanya menggelar Gerakan Literasi Sekolah, Pustakawan Senior Drs.H. Syahruddin Umar, M.M. dan Budayawan M. Anis Kaba juga menerima penghargaan yang sama dari penerbit Yapensi.
Sementara Prof.Dr. Aminuddin Ilmar, S.H.M.H. mengakui kalau buku karya Tadjuddin Rachman menjadi buku rujukan bagi akademisi dan praktisi hukum maupun masyarakat umum terutama untuk mengetahui bagaimana cara yang efektif menyusun nota pembelaan. “Apa yang ditulis Tadjuddin Rachman bukan sekadar mengutamakan fakta-fakta hukum otentif atas pembelaan klien hukum yang ditangani advokat, tapi juga menampilkan logika-logika hukum yang bisa memperkuat alasan para advokat membela kliennya di persidangan. Karena itu, buku Tadjuddin Rachman adalah buku pertama yang akademik, proporsional dan utuh memberikan gambaran tentang tata cara menyusun pledoi yang jitu” kata Prof. Aminuddin Ilmar.
Ketua Peradi Makassar, H.Jamil Misbach, S.H.M.H. mengakui kalaui Tadjuddin Rachman adalah mentor dan gurunya termasuk bagaimana cara menyusun nota pembelaan di persidangan. “Buku Tadjuddin Rachman adalah mahakarya intelektual yang bukan hanya disusun secara komprehensif, utuh dan menarik, tapi disertai contoh-contoh nyata sesuai pengalaman penulisnya melakukan praktek kepengacaraan di lapangan” kata Jamil Misbach. (Fan)