PINISI.co.id- Hujan deras di Bogor sejak Sabtu malam, (24/10/20) berdampak pada warga di kabupaten dan kota Bekasi, Jawa Barat.
Tak ayal, sejumlah keluarga KKSS ikut menjadi korban banjir. Banjir terjadi akibat luapan Kali Bekasi, kiriman air dari hulu kali di Bogor.
Tak kurang tujuh wilayah di Bekasi terendam banjir yaitu Villa Jati Rasa, Nusa Indah, Villa Nusa Indah, Pondok Gede Permai, Kartini, Teluk Pucung dan Kemang Ifi.
“Titik banjir di Villa Jati Rasa, PGP, Pondok Nusa Lestari, Kemang Ifi, Kartini, Teluk Pucung, kebetulan wilayah ini wilayah bantaran kali,” ujar Hendra, Kepala Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi seperti dikutip Antara, Minggu, (25/10/20).
Menurut Hendra, hujan deras di hulu mengakibatkan Kali Bekasi tidak dapat menampung debit air. hulu Kali Bekasi berada di Cileungsi dan Cikeas.
“Banjir akibat luapan Kali Bekasi ini ada dua hulu, hulunya itu Cileungsi dan Cikeas. Hujan di hulu pukul 16.00 sudah mulai naik tinggi muka air,” tambah Hendra,
Menurut Sulaiman Adam (25) warga Soppeng yang tinggal di Vila Jati Rasa, air mulai masuk ke permukiman pada pukul 23.30. Air masuk dari rembesan tanggul. “Air meluap setinggi satu setengah meter masuk ke rumah,” kata Sulaiman kepada PINISI.co.id.
Sulaiman bersama keluarganya kini mengungsi di lantai dua rumahnya.
Di seberang rumah Sulaiman, keluarga Ahmad Mappe (49) juga dihajar banjir. “Alhamdulillah air sudah surut, tapi masih bisa buat berenang,” canda Mappe untuk menghibur hatinya.
Villa Jati Rasa memang merupakan langganan banjir. Terakhir banjir hebat melanda wilayah ini pada 1 Januari 2020 lalu.
Banjir juga melanda kediaman Syaiful Mukminin (52) warga KKSS asal Barru ini, tinggal di Kemang Ifi. Air merangsek ke dalam rumah setinggi 1,5 meter. Syaifiul saat ini beristirahat di lantai dua rumahnya. “Banjir mi lagi sedeng seperti awal tahun lalu,” kata Syaiful sembari membetulkan beberapa kerusakan rumahnya akibat terjangan air.
“Mau apalagi, pasrah mami tawwa,:” kata Syaiful dalam nada Makassar.
Hendra menambahkan, pihaknya hingga kini masih mendata jumlah pengungsi. Disiapkan tim untuk evakuasi di semua titik, perahu, pelampung, untuk evakuasi tertuama anak-anak, wanita dan lanjut usia, juga yang lagi sakit itu jadi prioritas,” imbuh Hendra.
Warga KKSS berharap banjir segera surut, apalagi di tengah wabah Covid yang belum juga berakhir. (Lip)