Astaga, Ahli Bilang Kasus Covid Indonesia Bisa Capai 40.000 Sehari

0
866
- Advertisement -

PINISI.co.id- Pemerintah mencatat kenaikan kasus harian Covid-19 di Indonesia sebanyak 8.072. Diketahui, dua hari sebelumnya Indonesia juga mencatat angka kasus yang berada di kisaran 8.000, Jumat (1/1/20).

Pada Rabu (30/12/20), kasus korona harian menyentuh angka 8.002 kasus, yang kemudian satu hari berselang pada Kamis (31/12/20) penambahan tercatat mencapai 8.074 kasus. Namun siapa sangka jika angka itu rupanya masih jauh di bawah prediksi epidemiolog.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menyebut bahkan angka itu belum ada dari setengah yang diperkirakan. Menurutnya, kasus harian di Indonesia bisa mencapai hampir 40.000 per hari. Lalu terkait penyebab masih rendahnya jumlah positif yang dicatat, hal itu dikarenakan masih rendahnya kapasitas testing yang dimiliki Indonesia.

“Angka positif 8.000-an itu belum lah, jangankan setengahnya, sepertiga saja dari estimasi kasus harian terendah indonesia saja belum tercapai,” kata Dicky dilansir Okezone, Sabtu (2/1). “Karena akibat, rendahnya kapasitas testing. Karena saat ini estimasi kasus harian di Indonesia hampir 40.000-an per hari. “

Dengan kata lain, 8.000 kasus dalam satu hari bahkan belum mencapai sepertiga dari perkiraan. “Jadi ya, mau 10.000 kan belum setengahnya. Ini PR, bukan berarti oh itu ketemunya segitu, bukan ya,” tambahnya.

- Advertisement -

Sehingga ia menyarankan agar pemerintah semakin menggencarkan testing. Pasalnya jika testing tidak dilakukan lebih masif lagi dikhawatirkan penularan akan makin meluas. Terutama penularan yang bersumber dari orang tanpa gejala atau OTG.

Lebih jauh, ia juga menyoroti masih tingginya angka positivity rate. Tingginya angka ini menurutnya menjadi indikator bahwa masih belum maksimalnya penanganan pandemi di RI. Bahkan cenderung tidak terkendali. Pada dasarnya, Dicky menilai jika tiga bulan pertama di Tahun 2021 ini adalah masa-masa yang menentukan bagaimana pola pandemi selanjutnya.

“Kalau kita masih tergagap,” lanjutnya menambahkan. “Masih belum optimal dalam komitmen penguatan strategi, tracing, testing, isolasi karantina, dan penguatan 5M maka kondisinya akan semakin memburuk.”

Sumber Okezone 2 Januari 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here