PINISI.co.id- Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS) kembali menggelar Kuliah Ramadhan, Rabu malam (28/4/2021).
Kuliah keenam melalui aplikasi Zoom dibuka Ketua Umum BPP KKSS Muchlis Patahna.
Sebelum menyampaikan materi kuliah, Muchlis menyampaikan ungkapan duka yang mendalam dan mengajak semua pengurus dan warga KKSS dimana pun berada untuk mendoakan almarhum Dr. M. Yunus Abbas, Wakil Ketua Umum BPP KKSS bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) dan Ketua Badan Pengurus Wilayah KKSS Kalimantan Utara. Alm. M. Yunus wafat hari ini, pukul 10.00 waktu Tarakan atau Indonesia bagian Tengah.
“Almarhum adalah orang baik, banyak membantu BPP KKSS dan BPW KKSS Kaltara, dan Bapak Muhammad Jusuf Kalla (Pak JK), Ketua Dewan Kehormatan KKSS menyempatkan melayat ke Tarakan dan bertemu istri Almarhum M. Yunus Abbas,” lanjut Muchlis Patahna.
Sementara dalam ceramahnya, Prof.Dr Amin Kamaruddin menekankan Ramadan dan filantropi Islam.
“Bulan ini adalah bulan latihan spiritual yang terdiri dari beberapa amalan-amalan utama seperti puasa, tarwih, dan membaca serta memahami kandungan Alqur’an,” kata Kamaruddin yang juga Anggota Dewan Pakar BPP KKSS dan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama.
Menurutnya, puasa adalah perisai, pelindung kita dari berbagai rasa takut dan kekhawatiran; puasa adalah media komunikasi yang sangat privasi, langsung berhubungan dengan Allah SWT; puasa memiliki nilai spiritual dan horizontal atau sosial; nilai spiritual puasa dapat membawa kita naik level yang dapat berkomunikasi atau dekat dengan Allah; nilai sosialnya, kita dapat merasakan apa yang dirasakan oleh saudara kita yang belum beruntung, misalnya kaum tak berpunya, fakir-miskin, dan golongan musda’afin.
Puasa dalam pandangan Kamaruddin, dapat membantu kita membersihkan hati dan pikiran dan memberikan kita jalan untuk menangkap sinyal-sinyal ketuhanan; dan dengan puasa, kita bisa bertransformasi menjadi pribadi yang memiliki sifat-sifat yang indah, seperti dalam nama-nama Asmaul Husna, misalnya, kita menjadi penyayang, pengasih, penyabar, dan pecinta ilmu.
“Sebagai umat Islam, pengurus, dan warga KKSS, ini ada istilah yang ingin saya perkenalkan dan perlu kita pahami dan uji coba di kalangan KKSS, yakni Filantropi Islam atau sifat kedermawanan melalui program seperti zakat, infak, dan sedekah,” lanjut Kamaruddin Amin.
“Potensi Filantropi melalui zakat misalnya jika digarap dengan baik, secara nasional itu dapat diprediksi mencapai 400 triliun per tahun, ini dana umat luar biasa, dan bisa mengatasi kemiskinan umat Islam, terutama. Karena itu, saya mengajak pengurus dan warga KKSS untuk mencoba menggalang dana Filantropi melalui dana wafat misalnya per orang 10.000 (sepuluh ribu) dikali 1 juta warga, itu sudah bisa mencapai 10 miliar. Program ini kita bisa cari format dan kerjasamanya dengan Bimas Islam misalnya, dengan terlebih dahulu dilengkapi dokumen legalitas lembaganya,” harap Kamaruddin Amin.
Seperti biasa, setelah pemaparan kuliah selama 15 menit, dibuka dialog interaktif dan tanya jawab dari peserta Zoom dengan narasumber. Zoom dikuti oleh berbagai KKSS wilayah dan luar negeri antara lain Mustari Siara dari KKSS New York.
Tanya jawab diimoderatori oleh Dr. H. Ramli Massenge dan ditutup dengan doa oleh H. Jaya Lupu.
(M. Saleh Mude)