Kolom Amiruddin, S.Pd
Kegiatan Sekolah Menulis Buku Ramadhan Keren yang digagas oleh Bachtiar Adnan Kusums dilaksanakan Ikatan Pustakawan Indonesia Kabupaten Maros. Kegiatan ini awali dengan perbincangan bagaimana menggiatkan kegiatan literasi di Kabupaten Maros, untuk menjadikan Kabupaten Maros sebagai kabupaten literasi. Berawal dari pertemuan dengan Bupati Maros dan Wakil Bupati Maros terpilih di Warkop Berkah yang dihadiri oleh Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kabupaten Maros beserta beberapa pustakawan, pegiat literasi dan guru yang hadir pada saat itu yang dihadiri langsung oleh Bachtiar Adnan Kusuma, S.Sos, M.M. (Penulis dan Penggiat Literasi Sulawesi Selatan).
Dalam pertemuan ini H. A.S. Chaidir Syam, Si.P. M.H. dan Hj. Suhartina Bohari, S.E. selaku Bupati dan Wakil Bupati terpilih sangat mendukung menjadikan Kabupaten Maros sebagai Kabupaten Literasi. Semua ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Maros. Dalam dialog yang terjadi pada saat itu, Wakil Bupati terpilih Hj. Suhartina Bohari mengungkapkan perasaan bersyukur dan bangga karena merupakan perempuan pertama yang terpilih sebagai wakil bupati di Kabupaten Maros. Pada pertemuan ini dihadiri juga Wakil Ketua DPRD Kab. Maros Hj. Haeriah Rahman, beliau sangat mendukung jika Kabupaten Maros dijadikan sebagai kabupaten literasi dan mengharapkan dari IPI Maros dan Pak Bachtiar Adnan Kusuma untuk mencoba membantu menyusun naskah akdemik dalam rangka mengajukan Rancangan Peraturan Daerah Literasi mengenai kabupaten literasi.
Akhirnya untuk menindak lanjuti pertemuan ini Bachtiar Adnan Kusuma menggangagas untuk mengadakan sekolah menulis yang buku Keren melibatkan pustakawan, guru dan pegiat literasi di Kabupaten Maros dan di luar Maros. Disepakatilah kegiatan ini akan diadakan launching pada tanggal 11 April 2021 bertempat di Aula SMP Negeri 2 Maros. Kegiatan launching ini dihadiri oleh Bupati Maros, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Propinsi Sulawesi Selatan, Anggota DPRD Propinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maros, Penulis dan Pegiat Literasi di Sulawesi Selatan dan Kabupaten Maros, serta para peserta Sekolah Menulis Buku Ramadhan Keren yang berasal dari Kabupaten Maros, Gowa, Pangkep dan Takalar yang berjumlah 25 orang.
Banyak peristiwa penting dalam kegiatan yang dipandu oleh Duta Baca Sulawesi Selataan Tahun 2021 Muhammad Taufiqurrahman. Alhamdulillah Bupati Maros sangat mendukung dan mengapresiasi atas kegiatan ini. Kapala Dinas Perustakaan dan Arsip Propinsi Sulawesi Selatan H. Moh. Hasan, S.H., M.H. sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini dan mengharapkan kedepannya Maros menjadi Kabupaten Literasi dan pelayanan perpustakaan dapat menjangkau daerah yang jauh dari kota seperti di daerah Camba, Mallawa dan Cenrana. Untuk mewujudkan hal ini tentu perlu ada perpustakaan daerah di wilayah tersebut, dan semoga hal itu bisa diwujudkan berkat komunikasi dan kerjasama antara Bupati Maros dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Propinsi Sulawesi Selatan.
Pemateri yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah pemateri yang sangat kompeten dalam bidang menulis buku. Terdiri dari penulis dan pegiat literasi yang sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya dalam menulis. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 18 pertemuan. Sampai saat ini sudah memasuki pertemuan 7 kali pertemuan, yang dilakukan secara tatap muka dan secara virtual melalui aplikasi zoom.
Pertemuan pertama oleh novelis Yudhistira Sukatanya, seorang penulis dan aktor yang menceritakan bagaimana sejarah suksesnya menjadi seorang penulis terkenal. Pertemuan kedua di bawakan oleh penulis, politikus kawakan yang sangat hebat dan patut menjadi menjadi contoh bagi pencinta literasi, yaitu Prof Dr. Jafar Hafsah, yang membawakan materi bagaimana menjadi penulis yang sukses.
Pertemuan ketiga dibawakan oleh Rusli Siri, S.Pd. M.M. pimpinan redaksi Upeks membawakan dengan lengkap bagaimana memulai menulis. Pertemuan keempat, oleh novelis kondang yang menulis novel untuk mahar sang istri dengan judul novel Istana Cinta. Beliau adalah Adi Wijaya, S.T., M.Kom. Memaparkan bagaimana cerpen yang isinya tentang kehidupan sehari-hari.
Pertemuan kelima oleh penulis muda berbakat dan berprestasi yang merupakan juga founder dari sebuah komunitas pencinta lingkungan yang peduli akan sampah elektronik sehingga mendirikan komunitas ewasteRJ, dia adalah Rafa Ibnusina Jafar. Pemuda ini memaparkan dan berbagi bagaimana menulis itu dimulainya sejak kecil dan membuat dirinya menjadi pemuda yang berprestasi dan peduli akan lingkungan.
Pertemuan keenam materi dibawakan oleh seorang penulis profesional dan seorang birokrat yang menguraikan secara gamblang bagaimana seorang birokrat menjadi seorang penulis, dan menggagas SABISAGU (satu birokrat satu buku). Pertemuan ketujuh oleh novelis hebat Alif we Onggang. Beliau membawakan materi secara virtual dari Jakarta dan memaparkan bagaimana menulis novel dari tema yang bebas. Salah satu uraian materinya bahwa menulis bukunya itu pada awalnya dari mengumpulkan klipping koran dan majalah yang sudah dibaca sehingga menjadi sebuah buku.
Saya sebagai salah satu peserta merasa sangat bersyukur bisa bergabung dalam kegiatan ini, yang jumlahnya pesertanya memang dibatasi hanya sampai 25 orang. Saya memang sangat tertarik dengan kegiatan belajar seperti ini, dengan mengikuti kegiatan seperti ini saya berusaha belajar menulis dari para penulis dan pegiat literasi. Ilmu yang mereka berikan merupakan sesuatu yang sangat berharga dan sulit didapatkan dari tempat lain.
Kami sebagai peserta sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Maros, khsususnya kepada Bupati dan Wakil Bupati Maros yang telah memberikan apresiasi dan dukungan yang sangat luar biasa untuk terselenggaranya kegiatan ini. Kepada Bapak Bachtiar Adnan Kusuma sebagai penggagas atau inisiator kegiatan ini saya sangat bangga dan salut atas ide – ide dan kegiatan beliau yang sangat mendukung pengembangan kegiatan literasi dan memberikan kesempatan dan semangat kepada kami sebagai peserta untuk selalu meningkatkan kemampuan diri dalam menulis.
Akhir dari kegiatan ini diharapkan kepada seluruh peserta untuk menghasilkan sebuah karya dalam bentuk buku. Sehingga diakhirnya nanti muncul penulis-penulis baru yang dapat lebih mengembangkan kegiatan literasi baik di wilayahnya masing-masing, maupun di tingkat propinsi dan nasional.
Saya pribadi berharap kegiatan yang sudah berjalan ini, dapat diselesaikan seusai dengan rencana yang telah diprogramkan. Semua peserta berperan secara aktif dan menghasilkan sebuah karya yang dapat berguna bagi dirinya dan orang lain. Karyanya menjadi sesuatu yang dapat dikenang secara abadi. Aminn.
Penulis, Guru IPS SMP Negeri 23 Simbang Maros, Peserta Sekolah Belajar Menulis Buku Ramadhan Keren