Catatan Fiam Mustamin
Pak Ariefuddin Pangka adalah salah satu tokoh yang tak terpisahkan dengan sejarah kepemimpinan paguyuban sosial Kekerabatan Masyarakat Masserenpulu Enrekang (HIKMA) dan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).
Pengabdian kepada paguyuban dan kegiatan sosial dan budaya telah menyatu dengan diri dan keluarga Ariefuddin yang cukup menonjol.
Saya mengenal Ariefuddin sebagai keturunan keluarga tulen saudagar/wiraswasta dari ayahnya, almarhum Haji La Pangka, saudagar beras di Sulawesi Selatan.
Siapapun yang mengenal dekat dengan Ariefuddin dan keluaga besarnya akan menemukan serangkaian perhelatan sosial dan keagamaan di daerah domisilinya, di kawasan Ciganjur, luas dan adem, Jakarta Selatan.
Paguyuban Massenrepulu ini termasuk kelomplok sub-etnis besar di Sulawesi Selatan, dan salah satu pilar yang membentuk serta mempersatukan semua pilar-pilar daerah kabupaten/kota dari Sulsel ke dalam kesatuan kekerabatan besar, yakni KKSS di tahun 1976.
Rumah dan kantornya di kawasan Cempaka Putih dan Ciganjur, tidak sekali saja menjadi saksi sejarah, markas penampungan bagi pecinta bola atau suporter Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) asal Sulsel dan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jakarta.
Sepanjang ingatan saya, di rumah besar dan kantor Ariefuddin telah menjadi tempat menggagas beberapa kegiatan KKSS di era Ketua umum BPP KKSS Prof. Dr. Beddu Amang, misalnya: Persiapan Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM); Yayasan Pembanguban Sulsel, SMA Unggulan Malino; Penggalangan Dana untuk bantuan sosial kemanusiaan warga KKSS; dan lain-lain.
Saya ikut berdoa, semoga akan lahir dan tetap ada generasi pelanjut yang berkarakter seperti Ariefuddin Pangka di eranya.
Selamat berulang tahun emas perkawinan, semoga menjadi keluarga bahagia, setia selalu hingga datang panggilan Allah. Amin.