Kolom Bambang Oeban
Apabila berbicara soal sejarah di masa silam, yang memperkuat bukti adalah bangunan candi, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Trowulan, Candi Sewu, Candi Sukuh, dan lain-lain, merupakan hasil karya para leluhur bangsa, masih terikat pada kepercayaan agama Hindu atau Budha.
Dan di jaman serba teknologi canggih ini, dalam pengamatan saya, Abah Jos Soetomo, termasuk tokoh hebat seperti sejarah di masa lampau, berkarya, membangun hotel dengan skala bintang lima, untuk membahagiakan para pengunjung.
Apalagi, Abah Jos Soetomo sangat detail dalam hal properti, yang selalu bernuansa seni budaya warisan leluhur, sangatlah pantas dengan sebutan serupa kraton, disebabkan desain interior berkandung kekuatan etnik.
Abah Jos bukan saja seorang pengusaha, tapi juga boleh disebut
Mpu Era Milenial.
Ada dua sisi sejarah, dalam pengamatan saya sebagai seniman atau budayawan. Apabila di jaman Majapahit atau Kutai Kartanegara atau Sriwijaya, candi atau keraton yang didirikan oleh para raja, secara gotong royong tapi tidak sembarang orang bisa menikmati sedangkan hotel yang Abah Jos dirikan saya anggap serupa candi atau keraton, berbiaya pembangunan hasil kocek sendiri, siapapun bisa menikmati, tanpa membedakan suku, agama atau ras. Baik pejabat atau rakyat biasa, semua dibangun kesetaraan, tentunya tidak gratis, hitung-hitung pengganti uang bangunan hotel.
Pada kesimpulannya, hotel yang Abah dirikan, mencerminkan kekuatan Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an hasil temuan Mpu Tantular di masa Majapahit, dan sangat sesuai apabila Abah Jos dihormati dan dijadikan panutan sebagai Bapak Kebangsaan, karena Abah Jos dalam hidupnya selalu mempunyai konsep berkualitas dan mampu menciptakan pekerjaan, meski kondisi ekonomi di negeri ini tak luput dari permasalahan pasang surut, banyak hotel-hotel bergengsi gulung tikar. Tapi nyatanya, karya besar Abah Jos berupa hotel dan lain-lain tetap berjalan, lantaran segala sesuatunya, diperhitungkan secara matang, baik dari sisi marketing atau hal yang lain-lain.
Dan sekali lagi saya katakan, Abah Jos telah mengukir sejarah, berkarya, dan menjadi arti bagi orang banyak.
Dan yang menjadi luar biasa lagi, hotel yang didirikan kerap dipergunakan untuk acara kebangsaan, menampung ribuan orang, dan Abah selalu dinantikan untuk berpidato bertema pesan kebangsaan, sekalipun keras menggilas, tapi siapapun bisa menerima, karena antara teori dan praktik hidup tidak berseberangan.
Abah Jos bagi saya, adalah Mpu di Era Milenial, tetap menjaga keharmonian sejarah masa lalu yang tetap dihargai, dipelihara dalam konsep tata inovatif, siapapun merasa nyaman dan terbahagiakan.
Subhanallah
Walhamdulillah
Walailahailallah
Allahu Akbar
Aamiin
Ya Allah
Aamiin
Semoga Allah
Selalu memberikan kesehatan
pada Abah Jos…
Salam Budaya
Dari Timur Bekasi