PINISI.co.id- “Jika boleh saya memakai istilah ini: “Amerika adalah Mekkah-nya dan pusatnya ilmu pengetahuan dan teknologi.” Maka, sungguh berbahagialah bagi mereka yang mendapatkan kesempatan dan beasiswa untuk belajar di Amerika, misalnya Adinda M. Saleh Mude,” kata Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa Malam, 27 Juli 2021 melalui forum Zoom bersama keluarga besar Pengurus dan Warga KKSS seluruh Indonesia.
Ada tiga hal yang dijelaskan oleh Prof. Andi: (i) mengenal jenis cuaca, musim panas dan dingin, gugur, dan harus cepat beradaptasi, terutama pakaian dan makanan; (ii) mengenal istem kehidupan atau gaya hidup yang individualis dan independensi, tapi profesionalisme sangat kental dalam proses belajar-mengajar; dan (iii) cara belajar yang baik dan serius, karena ditunjang oleh daftar bacaan yang melimpah.
“Para Profesor di Amerika itu sangat profesional, mudah ditemui, tapi harus didahului dengan membuat janji. Mereka fokus mengajar dan membimbing mahasiswanya. Matanya seperti mata burung elang dalam memeriksa tugas-tugas mahasiswanya. Tidak ada toleransi bagi mahasiswa yang telat hadir atau menyetor tugas final,” sambung Prof. Andi, yang pernah tinggal puluhan tahun di Kanada dan Amerika.
Menurut Andi Faisal, keunggulan lainnya yang akan didapat oleh Adinda M. Saleh adalah bahan bacaan yang melimpah di perpustakaan, dan dilayani dengan baik oleh pustakawan yang cantik dan ramah.
‘Selamat belajar di Hartford Connecticut Adinda M. Saleh Mude, cepat selesai dan pulang jadi pencerah,” pungkas Prof. Andi. (Aco)