PINISI.co.id– Memperingati hari Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh di bulan Agustus, membuat Lembaga Kajian Sejarah dan Budaya Sulawesi Selatan (LKSB Sulsel), menggelar beberapa rangkaian kegiatan untuk mengenang jasa pahlawan.
Dengan tema “Memaknai Proklamasi dengan Nilai Budaya, Religius dan Literasi” terus membakar semangat generasi muda, dalam mengembangkan sifat nasionalisme dan patriotisme di masyarakat.
Dalam kegiatan yang berlangsung sejak 2 Agustus hingga 28 Agustus, membuat belasan perlombaan untuk mengenang jasa pahlawan maupun melestarikan budaya di usia dini. Pada 23 Agustus panitia pelaksana menggelar perlombaan mewarnai berbasis Budaya di Perpustakaan Sejarah Batu Tallua’ Bukit Tamalate Kelurahan Katangka Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.
Dihadiri Bachtiar Adnan Kusuma (BAK) sebagai tokoh Literasi Nasional dan juga Penggagas Perpustakaan Lorong, Iqbal Daeng Tiro sebagai kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gowa dan Nisa yang juga perintis Kampung Dongeng Mardhati Makassar.
BAK yang didaulat memberikan ceramah inspiratif tentang pendidikan anak dan literasi parenting, menyampaikan pentingnya asupan literasi yang diberikan para orang tua kepada anak-anaknya. Karena itu, BAK menekankan perlunya parenting literasi di setiap keluarga, karena hanya dengan parenting literasi yang aktif bisa mencegah anak-anak dari buta huruf informasi tentang dunia.
“Kami mengajak para orang tua bukan hanya anak-anak yang datang membaca di perpustakaan, tapi orang tua sangat penting ikut terlibat,” papar BAK.
Sementara M.Arief Wangsa, menegaskan kemajuan Kebudayaan ini sebagai bentuk perhatian terhadap generasi muda untuk terus merangsang masyarakat dalam pelestarian kebudayaan,” tuturnya.
Dalam kegiatan ini, Iqbal sebagai Kabid Kebudayaan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa, sangat mengapresiasi kegiatan yang mengedukasi generasi muda dalam mengenal budaya.
“Saya mewakili Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memohon maaf, karena Ibu Kadis belum bisa hadir ditengah tengah kita, tetapi kami dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan panitia pelaksana, sehingga dalam waktu dekat cepat atau lambat akan bersinergi dengan Lembaga Kajian Sejarah dan Budaya Sulsel,” tuturnya.
Hal yang sama diutarakan BAK yang juga Penggagas Perpustakaan Lorong di Makassar, menurutnya kegiatan ini sengat mengedukasi masyarakat dan memberi motivasi dalam pelestarian kebudayaan.
“Kagiatan ini sangat mengedukasi, apalagi di masa Pandemi saat ini belum ada pembelajaran tatap muka, sehingga Kegiatan ini sebagai bentuk menggali potensi pelajar,” tutupnya. (Ar/tim)