Catatan Andi Wahida Tuan Guru Sulaiman
KAWALI atau Gajang adalah bagian terpenting manusia Ugi (Bugis) di masa lalu dan kini yang menjunjung adat dan budaya sebagai simbol penghormatan dan pertahanan diri.
Sissiqna gajang ngngé. kawalié alameng ngnge, bangkung ngngé , enreng ngnge sinangkeq é majaq é. madécé ngngé.
Penamaan dan pendefinisiannya adalah dua buah proses perlambangan suatu konsep untuk mengacu pada sesuatu referen yang berada di luar bahasa.
Proses perlambangan suatu konsep ini menunjukkan pada yang diberi nama atau lambang.
Menurut Plato, filosof Yunani, lambang adalah kata dalam suatu bahasa sedangkan makna adalah obyek yang dihayati di dunia nyata berupa rujukan, acuan, atau sesuatu yang ditunjuk oleh lambang itu.
Kedua hal tersebut memiliki hubungan yang saling berkaitan. Oleh karena itu, lambang-lambang atau kata-kata tidak lain dari pada nama atau label yang dilambangkannya, mungkin berupa benda, aktivitas atau peristiwa-peristiwa.
Pemberian nama adalah soal perjanjian konvensi (arbiter). Perjanjian yang dimaksud di sini bukan berarti bahwa dahulu ada sidang masalah nama untuk sesuatu yang diberi nama. Melainkan perjanjian yang dimaksud adalah kesepakatan pemakain bahasa tentang masalah yang untuk diberi nama.
Nama tersebut biasanya berasal dari ciri-ciri yang dimilkinya. Penamaan berdasarkan sifat khas ciri fisik merupakan penamaan karena ciri fisik yang dimiliki oleh suatu benda.
Hal itu, sering dijumpai dalam lingkungan masyarakat maupun di luar lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu dapat terbentuk berdasarkan ciri fisik yang menonjol pada benda sehingga mendesak kata bendanya.
Sifat khas dari ciri fisik itulah yang dijadikan nama benda tersebut. Ciri fisik ini dapat dilihat seperti pada anak yang tidak dapat tumbuh menjadi besar, tetap saja kecil disebut si kerdil dan yang kepalanya botak disebut si botak.
Dengan demikian, menunjukkan bahwa penamaan terbentuk berdasarkan ciri fisik yang ada pada benda tersebut. Dalam penamaan Pestaka senjata tajam orang Bugis ( pengaruh baik atau buruk, yang ada pada suatu benda) dalam bahasa Ugi / Bugis biasa disebut Sissi‘ ( Sissiq ).
Berikut nama-nama senjata tajam suku Bugis bersumber dari Lonatara :
- Gajang Mallesso Olaq – Kolaqna
- Gajang La Mattanrajeng > Mapué Ulu Ciccaqna
- Gajang Batu Lappaq ri Cappaqna
- Gajang Tellu llampaq Ureqna
- Gajang Cippaq Siolong
- Gajang I Lakko Aja > Gajang mapué kanuku sarraqna
kalla maéloq riaworoanéngeng - Gajang Sumisi Daleng > Gajang Cippaq Siolong
- Gajang Mattuppu Ureqna Riponna
- Gajang La Sello Totéa Kasiq
- Gajang La Maddenrung Manaiq
- Gajang La Teppeddeng Apinna
- Gajang La Mattetteng
- Gajang Aleq Goarié
- Gajang La hiTenridolong
- Gajang La Mappatudang
- Gajang La Temmaka Jaqna
- Kawali Lamalomo Sugiq
- Kawali La Taring Tellu
19.Kawali La Deq Natéai - Kawali La Kaadang
- Kawali La Gemmeq Silampaq
- Kawali La Sabbaraq
- Kawali La Tenrekira-kira
- Kawali La Dalleq
- Kawali La Koajang
- Kawali La Tenriwaleq
- Kawali La Waramparang
- Alameng Siattiq Sioqna
- Alameng Siakkatenni Ure’ Marajana
- Alameng Deq Ureq Jawi-Jawinna
- Alamaneg Uleng Tépu ( Naonroi Batu Lappaq, Sibawa Bulempuleng )
- Alameng La Temmadekka
- Alameng Lamallinrung Mpulu n lamang yang memilki tiga guratan dari bahagian ujung
sampai ke bahagian pangkal - Alameng Laboting Calaq n lamang yang mempunyai tanda gutaran hurup S pada bagian pangkalnya
- Alameng Lolosu n lamang yang mempunyai guratan atau pamor pada salah satu sisi bilahnya sebanyak tiga garis dan pada bagian pangkalnya
- Alameng Latenri Dolong n lamang yang mempunyai bercak melingkar pada bahagian dekat putingnya.
Begitulah nama dan tanda yang melekat pada : Kawali, Gajang dan Alameng yang dapat dibaca sesuai dengan peruntukannya.