Adin Bondar, Gol A Gong, BAK Kembali Sepanggung, Perkuat Literasi Lewat Membaca dan Menulis

0
595
- Advertisement -

PINISI.co.id- Perpustakaan Nasional Republik Indonesia kembali menggelar Talkshow Duta Baca Indonesia Kolaborasi UIN Alauddin Makassar, Rabu, 25 Oktober 2023 di Ruang Senat Rektorat UIN Alauddin. 

Talkshow yang menghadirkan pembicara utama Duta Baca Indonesia Gol A Gong, Wakil Rektor I UIN Alauddin Prof.Dr.H.Kamaluddin Abunawas, M.Ag. Ketua Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI Bachtiar Adnan Kusuma,  Dosen UIN Alauddin Wahyuddin Halim, Pustakawan Ahli Utama Abdullah, Host Finalis Duta Baca Sulsel Dini Nurul Nazhifah.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional RI, Dr.Adin Bondar, M.Si. Menjadi Keynote Speaker Talkshow Duta Baca Indonesia. Adin Bondar, memberi apresiasi tinggi kepada Gol A Gong yang telah berkeliling ratusan kab.kota dan provinsi di Indonesia dengan melakukan kampanye membaca dan menulis.

Adin Bondar yang menulis buku”Literasi Berawal Dari Diksi, Berakhir Pada Aksi” ini, menegaskan kalau membaca menjadi kemampuan yang paling dasar dalam literasi. “ Orang yang tidak bisa membaca untuk zaman sekarang ini, hampir bisa dipastikan tingkat literasinya kurang” papar Adin Bondar yang mengurai Membaca itu Sehat dan Menulis itu Hebat dengan lengkap. Selain menekan angkat buta huruf, pemerintah terus ditantang untuk secara pararel juga mengkampanyekan mahir membaca dan menulis.

“Saya yakin penulis besar, pasti berangkat dari pembaca yang tekun. Makanya sudah benar alurnya, memasyarakatkan membaca untuk selanjutnya mencetak banyak penulis,”papar Adin Bondar. Nah, Perpustakaan Nasional, lanjut Adin Bondar adalah representasi pemerintah untuk urusan membaca dan menulis, memiliki komitmen tinggi untuk memunculkan penulis-penulis baru bertalenta.

- Advertisement -

Lebih jauh, Adin Bondar memberi apresiasi tinggi kepada Duta Baca Indonesia yang memiliki kemampuan khusus menulis. Dan, salah satu karya monumental Gol A Gong, lanjut Adin Bondar adalah Balada Si Roy.

Duta Baca Indonesia Gol A Gong, mengisahkan bagaimana pengalamannya sejak kecil telah memiliki hobi olah raga pada pagi hari dan pada malam hari sebelum tidur, ia dibacakan dongeng oleh ibunya tercinta. Pengalaman inspiratif Gol A Gong inilah yang kemudian menekuni dunia baca dan menulis, kemudian mendirikan Rumah Dunia di Serang, Banten. “Atas pengalaman inilah saya mengangkat tagline Membaca itu Sehat, Menulis itu Hebat,” papar Gol A Gong di depan 150 peserta dari Pustakawan, Akademisi, Pegiat Literasi dan Penulis.

Tokoh Literasi Bachtiar Adnan Kusuma, setuju dengan tagline perjuangan Duta Baca Indonesia yaitu Membaca itu Sehat dan Menulis itu Hebat. Menurut penulis ratusan buku bergenre Biografi Tokoh-Tokoh Nasional dan Lokal ini, membaca dan menulis seperti keping mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Karena hanya orang yang gemar membaca, akan gemar menulis.  “Membaca semudah menulis dan menulis semudah membaca,” kata BAK.

Menurut BAK, kekuatan membaca membuat bangsa Jepang bisa mengalahkan Rusia pada perang di laut selat Tsushima pada 27-28 Mei 1905. Mengapa Jepang bisa mengalahkan Rusia yang dilengkapi persenjataan canggih dari Jerman? Karena Jepang memiliki kemampuan membaca yang tinggi dibandingkan dengan tentara Rusia Akibatnya, kata BAK, tentara Jepang berhasil mengalahkan tentara Rusia karena hanya 20 persen personel militer Rusia bisa membaca dan menulis. Nah, kemampuan membaca sangat menentukan langkah dan strategis dalam peperangan.

BAK juga menyampaikan bagaimana ia melakukan kampanye Nasional Gerakan Guru, Pustakawan Menulis Satu Buku Indonesia tujuannya lewat gerakan menulis guru dan pustakawan ini bisa menjadi solusi terhadap kurangnya akses buku-buku bermutu di Indonesia. “ Dengan seruan dan ajakan Guru, Pustakawan Menulis Satu Buku Indonesia bisa menjadi salah satu jalan keluar membantu Pemerintah menyediakan akses buku dengan menghadirkan penulis-penulis buku dari berbagai latar belakang. Kami memberi apresiasi tinggi pada Perpustakaan Nasional dan Duta Baca Indonesia yang terus menerus melakukan kampanye membaca dan menulis di berbagai daerah di Indonesia,” kunci Bachtiar Adnan Kusuma.

Karena itu, Kepala Pusat Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Dr. Andi Ibrahim, S.Ag.S.S.M.Pd.sepakat dengan pernyataan Bachtiar Adnan Kusuma bahwa menulis tidak bisa dipisahkan dengan membaca atau membaca semudah menulis. Begitupun sebaliknya, kata Andi Ibrahim, menulis bisa menjadi mudah kalau membaca karena orang yang gemar membaca ada efek fositif. 

“Siapa yang tidak memabaca dalam satu menit, maka dia bagaikan orang yang lumpuh,” kata Andi Ibrahim. (Van)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here