Ahmad Fachroji: Meski Berat, Balai Pustaka Tetap Berlayar

0
908
- Advertisement -

PINISI.co.id– PT. Balai Pustaka di bawah Direktur Utama Ahmad Fachroji mengakui, kondisi perusahaan penerbitan Balai Pustaka masih belum stabil, lebih-lebih pada masa pandemi Covid yang telah ber langsung selama dua tahun.

“Yang memberatkan, pelanggaran yang dilakukan oknum yang menghilangkan dana hampir Rp 100 miliar pada masa ini sebagaimana temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK).”

Menurut Fachroji, satu jalan agar Balai Pustaka mendapatkan perhatian dari para pelanggan adalah bukan sekedar menjual buku tapi menangani multi media, membuat senetron, membuat film kemudian membuat company profile.

Fachroji terus terang menyampaikan bahwa perusahaan tersebut tidak dalam baik-baik sejak 2013, sampai saat ini. Kemudian masih memiliki tanggungan utang total lebih besar dari exwitinya.

“Itu kalau harta kekayaanya dijual tidak bisa menutupi utang kepada negara serta terlalu banyak. Utang pajak bertahun tahun bahkan utang kepada BPJS boleh dikatakan hidup enggan mati tak mau,” ujar Fachroji kepada PINISI.co id dan Timredaksi.com, Sabtu (18/12/2021).

- Advertisement -

Lebih lanjut Fachroji mengungkapkan terpuruknya keuangan Balai Pustaka disebabkan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum, hingga hampir 100 miliar, sehingga menyedot seluruh kekayaan perusahaan ini.

“Beban untuk menghidupkan aset pada pustaka pabrik juga kita belum menemukan partner yang baik hingga sampai sekarang,” uangkapnya.

“Kita kerjasama dengan cucu perusahaan Telkom dan belum menghasilkan nilai yang signifikan dan dari situlah Balai Pustaka belum menemukan inkam dan prodak yang menghasilkan,” urainya.

Namun, syukurlah, kata Fachroji, Balai Pustaka mendapatkan support dari BUMN melalui sinergi BUMN. Produk yang ditawarkan ke BUMN berupa taman bacaan. Intinya balai pustaka berlayar kembali meskipun itu berat.

“Kas masih berat. Jadi karyawan bisa gajian atau tidak tergantung dari bisnis yang ditekuni dari beberapa bulan sebelumnya. Tiap bulan retorikanya seperti begitu. Sudah bangkit semangatnya tapi bisnisnya belum,” paparnya

Ia menyampakan melalui Kementerian BUMN, Balai Pustaka dimasukkan dana reksa jadi sebentar lagi menjadi anak perusahaan Dana Reksa. Balai pustaka dapat sporting penuh dari perusahaan besar yang mempunyai modal besar dan dana cukup.

“Dari Pk Erik Tohir Balai Pustaka diplot mengembangan teknologi digital dari buku-buku yang dimiliki. Di tahun depan pustaka mulai berbisnis seperti itu.
Jadi anak-anak milineal sekarang lebih senang berbau digital, multimedia. Kalau mau baca sudah ada E-book,” urainya

Adapun untuk program 2022, yaitu peningkatan perpustakaan. Dirinya merencanakan jalin kerja sama dengan Kemendikbud. Misalnya upaya kelaborisasi dengan mengisi ruang prosonalitas guru-guru pendidik serta pendistribusian buku-buku program utama menteri pendidikan.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir ingin Balai Pustaka menghidupkan properti intelektual yang dimiliki BUMN tersebut agar bisa dibuat lebih kekinian.

Erick Thohir mengatakan bahwa kesungguhan, kreatifitas, inovasi dan semangat untuk menang ini juga diharapkan menjadi spirit atau semangat untuk direksi serta tim Balai Pustaka agar melakukan inovasi memproduksi konten yang menarik.

Di samping itu Erick Thohir juga ingin Telkom dan Telkomsel menjadi agregator bagi konten lokal seperti film dan musik dalam rangka membantu ekosistem yang baik bagi dunia perfilman dan konten kreatif Indonesia. (Sam/ror)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here