Aksara Tak Sekadar Ajang Seremoni, BAK di Kulum STAI DDI Maros

0
59
- Advertisement -

PINISI.co.id- Tokoh literasi dan motivator minat baca Nasional Bachtiar Adnan Kusuma, menegaskan kalau mahasiswa wajib menempatkan literasi sebagai kebutuhan primer, sebaliknya bukan lagi membaca dan menulis sebagai kebutuhan sekunder. Aksara dan Literasi, kata BAK adalah bagian integral yang menyatu dalam diri setiap mahasiswa dan dosen wajib menjadi life style sebagai masyarakat akademik.

“ Kemampuan membaca dan menulis bagi warga STAI DDI Maros tak sekadar menjadi diksi, tapi lebih penting lagi wajib hukumnya menjadi aksi nyata” kata Bachtiar Adnan Kusuma, saat menyampaikan Kuliah Umum Tahun Akademik 2025-2026 di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DDI Maros, Senin Tgl 8 September 2025.

Bachtiar Adnan Kusuma, menyampaikan Kuliah Umum dengan Topik” Membaca itu Sehat dan Menulis untuk Dikenang, Strategi Penguatan Kampus Berbasis Literasi”, dibuka Ketua STAI DDI Maros Muhammad Azmi diikuti seluruh dosen dan ratusan mahasiswa baru, serius dan aktif menyimak kuliah umum.

Menurut Bachtiar Adnan Kusuma, STAI DDI Maros harus menjadi pelopor garda terdepan sebagai kampus berbasis literasi. Betapa tidak, kata Ketua Gerakan Pembudayaan Minat Baca Maros ini, kembali bercermin pada sejarah kemajuan literasi di masa perjuangan tokoh-tokoh Islam telah berjibaku dengan literasi.

Misalnya kata BAK, Ibnu Sina, Alfarabi adalah tokoh Islam yang menjadi pelopor ilmu kedokteran, astronomi, matematika dan tasauf yang sejak ribuan tahun lalu telah menunjukkan keberpihakannya terhadap ilmu pengetahuan dan literasi.

Ibnu Sina, misalnya kata Bachtiar Adnan Kusuma, melahirkan maha karya buku bertajuk Asy-Syifa yang mencakup ilmu fisika, mineralogi, botani dan zoologi. Dalam semua bidang para ilmuwan Islam telah mengambi peran luar biasa sejak ribuan tahun yang lalu. “ Istilah perpustakaan pertamakali muncul pada abad kelima pada masa Kekhalifahan Abbasiyah dengan mendirikan Baitul Hikma di Baghdad dan Fathimiyah mendirikan Darul Hikmah di Kairo. Para sejarawahan sepakat bahwa perpustakaan di zaman Abbasiyah telah memberikan konstribusi besar bagi kemajuan lembaga pendidikan, universitas dan perkumpulan ilmiah” kata BAK.

Karena itu, kata BAK tidak ada alasan bagi STAI DDI Maros tidak berperan serta memajukan literasi baca dan tulis di kabupaten Maros. Selain itu, kata BAK, STAI DDI Maros memiliki peran kuat atas kemajuan literasi berbasis Islam dan wajib menjadi contoh kampus pelopor literasi baca, literasi tulis plus literasi agama.
Caranya, kata BAK menghidupkan budaya mahasiswa yang cinta membaca dan menulis di perpustakaan melalui ekosistem kampus berbasis diskusi, menghadirkan perpustakaan kampus yang refresentatif, budaya menulis dosen dan mahasiswa tumbuh berkembang.

“ Aksara tak sekadar menjadi ajang peringatan, tapi lebih penting lagi Aksara harus menjadi diksi yang diwujudkan menjadi Aksi“ tegas BAK.

Sementara itu, Ketua STAI DDI Maros Muhammad Azmi, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Bupati Maros Chaidir Syam yang telah memberikan perhatian serius tumbuhnya iklim kampus STAI DDI Maros yang pro literasi. “ Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Maros Chaidir Syam” kata Muhammad Azmi.

Muhammad Azmi juga memberikan apresiasi tinggi atas Kuliah Umum yang disampaikan Tokoh literasi dan Penulis Nasional Bachtiar Adnan Kusuma. Selain Pak BAK menyampaikan trik kiat sukses membaca dan menulis, dilengkapi dengan bukti-bukti buku karya yang sekait dengan tema yang disampaikan. “ Luar biasa pembicaranya, terima kasih banyak Pak BAK, hidup suasana dalam forum, dosen dan mahasiswa semangat sampai akhir acara,”  kunci Muhammad Azmi. (Man)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here