PINISI.co.id- Salah satu protokol standar untuk terhindar dari penyebaran virus korona atau Covid-19, adalah pembiasaan mencuci tangan dengan cairan handsanitizer atau minimal menggunakan sabun
Mengantisipasi pandemi Covid-19 yang juga menginfeksi empat pasien di Kalbar, BPW Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kalimantan Barat menyiapkan tanki-tanki air untuk pencuci tangan yang diletakkan di sejumlah tempat publik di Kota Pontianak.
Ketua KKSS Kalbar Burhan mengatakan pengadaan sejumlah tanki untuk pencuci tangan ini untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus korona.
“Kita letakan di sejumlah tempat yang strategis yang bisa digunakan masyarakat umum, seperti di pasar rakyat Serdam. Setelah berbelanja, masyarakat bisa langsung cuci tangan gunakan fasilitas ini,” katanya.
Burhan mengungkapkan, KKSS Kalbar telah membuat beberapa tanki air untuk pencuci tangan yang juga akan disebar di sejumlah titik di Kubu Raya, Kota Pontianak maupun Mempawah. Selain itu, seruan dari BPP KKSS untuk mengatasi Covid-19, telah diteruskan ke pengurus cabang dan terus disosialisasikan. Salah satu bentuk sosialisasi, beberapa baliho KKSS Kalbar yang mengajak warga untuk mencegah virus korona dipajang di sudut-sudut Kota Pontianak.
“Saat ini kami tempatkan lima unit di beberapa tempat. Permintaan Bapak Gubernur Kalbar ditempatkan di tempat publik atau umum. Termasuk BPD KKSS Sambas juga ada permintaan,” ucapnya.
Selain tanki pencuci tangan, KKSS Kalbar akan membagi masker gratis kepada masyarakat dan penyemprotan disinfektan di tempat publik dan tempat ibadah.
Untuk mencegah virus korona, Burhan mengimbau masyarakat mengonsumi makanan dan sayuran serta meminum air putih. Tetap melakukan penjarakan fisik dan menggunakan masker saat keluar rumah.
“Ayo bersama-sama kita lawan virus korona ini. Jangan kita biarkan wabah ini karena sudah membuat keresahan seluruh kehidupan masyarakat,” ajaknya.
Hingga Kamis, 26 Maret, Dinas Kesehatan Kalimantan Barat mencatat ada sebanyak 1.938 orang dalam pemantauan (ODP) virus korona. Mereka tersebar di seluruh kabupaten di Kalbar. Namun paling banyak ditemukan di Kabupaten Sambas, yakni 515 orang, sementara di kota Pontianak 160 orang. [Lip/berkatnewstv.com]