PINISI.co.id- Besar dan luasnya cakupan ekonomi kreatif mendorong Departemen Pengembangan Usaha dan Ekonomi Kreatif KKSS menginventarisir warga KKSS yang bergerak di bidang tersebut guna dimampukan potensinya. Hal sama terlihat pada potensi warga KKSS yang bergerak di Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang diharapkan kelasnya naik ke level lebih tinggi lewat pembukaan akses pada lembaga keuangan dan pemangku kepentingan sebagai mitra usaha.
Itulah simpulan yang mengemuka pada rapat Pengembangan Usaha dan Ekonomi Kreatif di Jakarta, yang dipimpin Wakil Ketua Umum KKSS Ariefuddin Pangka yang membidangi departemen tersebut, Kamis, (13/2/2020).
“Kita akan mengangkat usaha warga KKSS ke tingkat yang lebih baik melalui pelatihan-pelatihan. KKSS sendiri yang akan memediasi dengan akses permodalan dan ke pemangku kepentingan lainnya,” kata Pangka.
Wakil Sekjen KKSS Ophan Lamara, yang menaungi lini usaha ini, mengutarakan, potensi warga KKSS yang bergelut di bisnis ekonomi kreatif cukup banyak dan beragam. “KKSS bisa melakukan pelatihan dengan pendataan potensi warga dari setiap KKSS seluruh Indonesia yang perlu dikembangkan. Apalagi saat ini semua bidang usaha membutuhkan sertifikasi dan tugas kita sekarang mendorong warga di usaha ekonomi kreatif untuk mendapatkan sertifikasi itu,” kata Ophan, yang dikenal sebagai pelaku ekonomi kreatif kuliner dan entertaiment ini.
Sebelumnya Ketua Departemen Pengembangan Usaha Jaenal Mappe memprioritaskan program departemen ini mendata dan mengklasifikasi warga KKSS yang berkecimpung dalam bidang bisnis.
Terkait itu, Dahlan Alif dan Andi Salman Harun mengusulkan sebagai langkah awal, agar program pengembangan usaha dan ekonomi kreatif saling bersinergi dengan departemen terkait guna memudahkan pendataan yang dirangkum dalam ‘data base’ usaha.
Perlu juga dipikirkan, lanjut Dahlan, KKSS memberikan semacam award kepada pengusaha KKSS di daerah yang telah sukses menjalankan bisnisnya. Penghargaan diserahkan pada PSBM di Makassar. “Prestasi usaha ini dapat menjadi inspirasi buat warga KKSS lainnya,” kata Dahlan.
Rapat juga dihadiri juga Aprial Hasfa, dan Wakil Ketua Departemen Seni Budaya, Fiam Mustamin yang meminta pentingnya komunikasi antarbidang, seperti seni budaya yang sebagian programnya terkait dengan ekonomi kreatif, semisal pementasan seni, pembuatan film, buku dan pariwisata. [Lip]